Bilik Disinfektan Tak Efektif Perangi Virus Corona


Bilik disinfektan (Foto: MP/Teresa Ika)
GUNA mencegah penyebaran virus corona baru atau COVID-19, banyak ditemukan bilik disinfektan di berbagai tempat. Tujuannya yakni mensterilkan tubuh dengan harapan bakteri dan virus termasuk COVID-19 bisa mati. Tapi siapa sangka Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ternyata tak merekomendasikan bilik disinfektan.
Organisasi yang berada di bawah PBB ini menjelaskan belum ada bukti konkret mengenai efektivitas penggunaan disinfektan untuk mengendalikan penyebaran virus corona. Termasuk penyemprotan disinfektan ke jalan. Apalagi kandungan alkohol atau klorin di dalamnya dapat membahayakan mata dan mulut.
Baca juga:
Di Tengah Pandemi COVID-19, Badan Antariksa India Banting Stir Produksi 'Hand Sanitizer'

Dilansir dari Antaranews.com, berdasarkan keterangan resmi dari Kalbe, bahan aktif yang bisa digunakan untuk disinfektan benda seperti sodium hipoklorit, hidrogen peroksida, dan turunan alkohol tak boleh mengenai mata. Hal itu karena mata akan perih saat terkena alkohol 60 persen. Campuran bahan aktif lainnya juga berpotensi menimbulkan efek karsinogenik bagi tubuh.
Kalbe juga mengatakan alasan mengapa bilik disinfektan tak direkomendasikan. Pertama disinfektan seharusnya hanya bisa disemprotkan ke benda mati, bukan ke manusia. Kedua, paparan uap atau mist dari disinfektan akan semakin besar pada orang dengan kulit atau mata sensitif serta penderita asma.
Baca juga:

Bukan hanya itu, efektivitas disinfektan sangan dipengaruhi oleh konsentradi dan lamanya kontak. Sementara penggunaan bilik disinfektan seringkali sangat terbatas dan singkat, sehingga hasilnya tak efektif.
Saat mengoperasikan bilik disinfektan, membutuhkan disinfektan dalam jumlah banyak. Sayangnya suplainya semakin terbatas dan harganya cenderung meningkat. Sebagai gantinya WHO dan Kemenkes merekomendasikan untuk menerapkan hidup bersih dan physical distancing. (Yni)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
