Biden Jadi Presiden, Hubungan Tiongkok-AS Tetap Panas

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 22 Januari 2021
Biden Jadi Presiden, Hubungan Tiongkok-AS Tetap Panas

Joe Biden dan Kemala Harris. (Foto: VOA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, akan tetap memanas di era pemerintahan Presiden Joe Biden. Walupun, China mengungkap optimismenya dengan mengatakan 'malaikat baik hati dapat menang atas kekuatan jahat' atas pergantian Trump ini.

"Namun, optimisme China tersebut bisa jadi tidak terwujud," ujar Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (22/1).

Dia mengatakan, ada tiga alasan utama hubungan AS dan China akan tetap "panas" pada masa pemerintahan Joe Biden.

Baca Juga:

Risiko COVID-19 Menguat, Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia Jadi Daring

Pertama, dalam acara angkat sumpah Joe Biden sebagai Presiden AS, perwakilan dari Taiwan diundang hadir. Padahal, pemerintah Tiongkok berupaya agar negara-negara di dunia hanya mengakui satu China yaitu People's Republic of China.

"Pemerintahan di Taiwan yang menamakan diri sebagai Republic of China dalam perspektif pemerintah China merupakan bagian darinya," kata Hikmahanto.

Lebih lanjut, kata ia, undangan kepada perwakilan Taiwan untuk menghadiri pelantikan Joe Biden, bisa dianggap sebagai tindakan tidak bersahabat Biden terhadap China.

Kedua, lanjut Hikmahanto, meski terjadi perubahan kepemimpinan di AS, para birokrat AS tetap menjabat dalam kabinet pemerintahan.

Biden saat ambil sumpah Presiden AS. (Foto: Tangkapan Layar)
Biden saat ambil sumpah Presiden AS. (Foto: Tangkapan Layar)

"Para pejabat inilah yang akan memastikan kebijakan terhadap Tiongkok pada masa Trump akan tetap dilanjutkan pada masa pemerintahan Biden," ujar dia.

Terakhir, Hikmahanto mengatakan, banyak negara-negara sekutu AS menghendaki adanya perimbangan kekuatan (balance of power) dalam bentuk rivalitas AS-China daripada kemesraan kedua negara.

"Hanya saja dalam era pemerintahan Biden, berbeda dengan Trump yang berasal dari Partai Republik, rivalitas ini akan lebih lunak sesuai gaya kepemimpinan Presiden asal Partai Demokrat," katanya. (Pon)

Baca Juga:

Golkar Harap Biden-Kamala Ciptakan Ekonomi dan Politik Dunia Lebih Harmonis

#Joe Biden #Amerika Serikat #Tiongkok
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Pemerintah Indonesia membantah adanya isu perundingan tarif dagang antara Indonesia dan AS terancam batal. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan negosiasi kedua negara masih terus berlanjut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 Desember 2025
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Dunia
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Ancaman terhadap Presiden Kolombia Gustavo Petro ini bukan kali pertama Trump menyerang pimpinan negara Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Indonesia
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Operasi tersebut dilakukan oleh FBI, biro Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI), dan Pasukan Penjaga Pantai AS, dengan dukungan Departemen Pertahanan AS.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Media Asing The Financial Times melaporkan kesepakatan dagang antara RI-AS yang disepakati pertengahan tahun 2025 berada di ujung tanduk.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 Desember 2025
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Dunia
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Perdebatan terkait kebijakan itu meningkat setelah Trump pada 28 November mengancam akan menghentikan migrasi secara permanen dari apa yang ia sebut “negara dunia ketiga”.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 Desember 2025
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Dunia
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
“Sekali lagi kami menegaskan kawasan ini harus dijaga dari destabilisasi; Kuba mendukung kedaulatan Venezuela,” kata Presiden Kuba Miguel Diaz?Canel
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Desember 2025
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Dunia
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Ancaman itu disampaikan Trump kepada Maduro lewat panggilan telepon di tengah kesiapan militer AS untuk kemungkinan melakukan operasi darat di wilayah Venezuela.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Desember 2025
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Berita
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Belum ada informasi tentang kemungkinan tersangka yang akan dipublikasikan. Area tersebut masih ditutup, sementara para penyelidik terus memproses tempat kejadian perkara.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 Desember 2025
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di  California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Indonesia
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Berdasarkan data nasional, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat tercatat mencapai USD 26,4 miliar, sedangkan impor berada pada kisaran USD 12 miliar.
Dwi Astarini - Selasa, 18 November 2025
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Indonesia
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
Sejumlah komoditas Indonesia yang tidak diproduksi di AS dipastikan akan mendapatkan pembebasan tarif masuk seperti minyak kelapa sawit mentah
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 November 2025
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
Bagikan