Biar Tidur Nyenyak, Simak Fakta Seputar Tidur


Hari Tidur Sedunia ingin menekankan isu-isu penting terkait tidur. (Foto: Unsplash/Zohre Nemati)
TEPAT pada hari ini, Jumat (18/3) adalah peringatan untuk Hari Tidur Sedunia atau World Sleep Day. Tidur menjadi salah satu aktivitas yang membuat kita mengembalikan energi setelah seharian aktivitas, sehingga ketika bangun akan merasa bersemangat.
Mengutip laman Antara, acara tahunan ini ingin menekankan isu-isu penting terkait tidur dengan harapan bisa mengurangi beban masalah tidur dalam masyarakat lewat pencegahan dan manajemen gangguan tidur. Tidur menjadi pondasi dari kesehatan dan kualitas tidur karena memengaruhi tak hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental serta batin.
Mengutip laman Worldsleepday, Jumat (18/3), durasi tidur yang optimal sangat ditentukan oleh faktor keturunan. Namun, survei besar menunjukkan durasi tidur rata-rata untuk orang dewasa adalah sekitar tujuh hingga delapan jam. Secara teknis, para ahli tidur sepakat kisaran 6,68 sampai 10 jam tidur per malam adalah durasi yang optimal.
Baca juga:
Parahnya Bahaya dari Tidur Kelamaan, Bikin Kamu Cepat-cepat Bangun

Lalu, seperti apa kebiasaan tidur sehat? Tidur yang restoratif bergantung pada durasi, kontinuitas saat seseorang tidur tanpa distraksi, dan kedalaman tidur. Beberapa langkah yang bisa kamu terapkan adalah membuat jadwal tidur dan bangun yang rutin. Pilihlah waktu tidur saat kamu mulai mengantuk dan mudah terlelap, usahakan bangun pada jam yang sama.
Kamu dapat menerapkan ini ketika harus melakukan aktivitas pagi secara rutin, misalnya beribadah atau bermeditasi. Bila istirahat dirasa masih kurang, coba tidur lebih awal. Pastikan tidurmu tidak terganggu dengan menyingkirkan barang-barang atau sesuatu yang tidak diperlukan. Lalu, bila jadwal tidur berubah karena sesuatu hal, cobalah untuk kembali ke jadwal rutin sebelumnya secepat mungkin.
Baca juga:

Untuk membuat jadwal tidur yang lebih baik, buatlah rutinitas dengan cara dispilin tidur pada dan bangun di jam yang sama. Lakukan ini secara konsisten dalam sepekan. Rutinitas penting untuk menstabilkan jam biologis di dalam tubuh, membuatmu bisa tidur nyenyak tanpa terganggu.
Aktivitas fisik juga dianggap sebagai cara efektif untuk meningkatkan kualitas tidur. Orang yang menjalani aktivitas fisik cenderung bisa tidur lebih nyenyak. Selama tidak mengganggu durasi tidur, kamu dapat berolahraga agar lebih mudah terlelap.
Nah buat kamu yang bertanya-tanya sebenarnya tidur siang penting atau tidak, tergantung dari kualitas dan durasi tidur malam. Tidur yang baik membuat seseorang jadi segar dan bertenaga sepanjang hari, sehingga tidak perlu tidur siang. Tetap, jika tidur siang satu-satunya cara untuk mengatasi kurang tidur, kamu dapat melakukannya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
