Berkebun di Area Perkotaan, Hasilnya sangat Bermanfaat

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 27 September 2023
Berkebun di Area Perkotaan, Hasilnya sangat Bermanfaat

Makanan bergizi merupakan hal yang penting bagi semua orang. (freepik/gpointstudio)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KELoMPOK Tani Perkotaan Mandiri (KPM) RW 03 Kelurahan Cibangkong sukses panen komoditas pangan Buruan Sae, Rabu 13 September 2023. Hasil panen dari Kebun KPM RW 03 ini diberikan kepada penerima manfaat yang berasal dari warga Kelurahan Cibangkong. Kegiatan ini berjalan atas swadaya masyarakat.

Bersamaan dengan panen, Pusat Pelayanan Pemberdayaan Perempuan (Puspel PP) Kelurahan Cibangkong meluncurkan program BUAS (Bantuan Untuk Anak Stunting). Program ini merupakan implementasi program Buruan Sae sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Baca Juga:

Manfaat Berkebun Hidroponik untuk Generasi Muda

berkebun
Makanan bergizi sangat dibutuhkan oleh anak-anak yang terkena stunting. (Humas Bandung)

Pada panen perdananya ini, sebanyak 25 penerima manfaat hadir secara simbolis. Jumlah tersebut belum termasuk penerima manfaat yang tidak hadir ke Kebun KPM RW 03.

Novi Sulastri, warga RW 01 Kelurahan Cibangkong merasa sangat terbantu dengan kegiatan ini. Ia mengucapkan terima kasih kepada Puspel PP Kelurahan Cibangkong atas manfaat yang diterimanya.

"Alhamdulillah dapat sayuran, dan ini ada makanan bergizi untuk anak. Tentunya ini sangat membantu ya, makanan bergizi sangat dibutuhkan oleh anak-anak yang terkena stunting," kata Novi.

Ia berharap, program ini dapat berjalan terus dan dapat menginspirasi wilayah lain untuk menjalankan program serupa. Hal yang sama juga diungkapkan Yeni Rahmawati. Warga RW 11 Kelurahan Cibangkong ini merasa terbantu dengan program BUAS yang baru saja diluncurkan.

Menurutnya, makanan bergizi merupakan hal yang penting bagi semua orang. Apalagi bagi anak yang menderita stunting.

"Harapannya program ini bisa menjangkau lebih banyak lagi penerima manfaat," kata Yeni.

Sementara itu, Ketua Puspel PP Kelurahan Cibangkong, Euis menyebut, beberapa komoditas pangan yang dipanen hari ini antara lain sosin, pakcoy, terong, kacang panjang, dan pepaya. Hasil panen ini dibagikan kepada masyarakat, khususnya diperuntukkan bagi anak-anak stunting.

Ia mengaku senang karena program Buruan Sae yang dimiliki Pemkot Bandung dapat diimprovisasi menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Kami tentunya berharap dapat ikut berpartisipasi mendukung program-program yang ada di Pemerintah Kota Bandung, khususnya di Kelurahan Cibangkong," katanya.

Baca Juga:

Berkebun, Cara Ampuh untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran

kebun
Dapat saling membantu di level masyarakat yang membutuhkan manfaatnya. (Humas Bandung)

Euis juga berharap Program BUAS ini dapat membantu program Buruan Sae lebih bermanfaat dan bisa ditiru juga oleh masyarakat di wilayah lainnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar. Ia mengaku sangat senang dan bersyukur program Buruan Sae dapat diaplikasikan dan membantu banyak orang.

Kata Gin Gin, hari ini, Buruan Sae tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan keluarga saja, tetapi bisa saling membantu di level masyarakat yang membutuhkan manfaatnya.

"Buruan Sae kini tidak hanya bernilai pangan, tetapi dapat membantu masyarakat untuk membantu menekan angka stunting," kata Gin Gin.

Ia berharap program ini dapat berjalan secara berkelanjutan. Kata Gin Gin, dengan adanya manfaat luar biasa seperti ini, sudah waktunya setiap masyarakat punya kesadaran mengaplikasikan program Buruan Sae.

"Kita terus dorong masyarakat mengaplikasikan program ini. Karena manfaatnya bisa sama-sama kita lihat sendiri," ujar Gin Gin.

Sebagai informasi, angka prevalensi stunting di Kota Bandung semakin turun tiap tahunnya. Per 7 Februari 2023, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bandung menyampaikan, prevalensi stunting di Kota Bandung di tahun 2022 turun 7 persen dibandingkan sebelumnya.

Pada 2021, prevalensi stunting Kota Bandung berada di angka 26,4 persen. Lalu di tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 19,4 persen. Pemkot Bandung menargetkan prevalensi stunting di Kota Bandung bisa mencapai angka 14 persen pada 2023.(Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Cara Mencegah Cedera Ketika Berkebun

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Bagikan