Kesehatan Mental

Berkah, Belanja juga Termasuk Terapi

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Selasa, 01 November 2022
Berkah, Belanja juga Termasuk Terapi

Belanja dapat meningkatkan hormon bahagia. (Foto: Unsplash/Arturo Rey)

Ukuran:
14
Audio:

BERBAHAGIALAH kamu yang suka belanja. Retail therapy atau terapi belanja merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan suasana hati. Terapi ini bahkan dianggap baik untuk menjaga kesehatan mental.

Berbeda dengan kegiatan belanja bulanan, retail therapy merupakan aktivitas berbelanja yang dilakukan khusus untuk melepas stres dan meningkatkan suasana hati. Bagi sebagian orang, hal ini sering diannggap sebagai 'hadiah' atas usaha atau kerja keras yang dilakukan.

Sebuah penelitian menunjukkan retail therapy memiliki efek psikologis dan terapeutik yang bisa mendukung perubahan suasana hati menjadi lebih baik dan positif, baik rasa bahagia, kagum, bangga, maupun rasa syukur.

Seperti dilansir Alodokter, manfaat lain retail therapy ialah memicu pelepasan hormon bahagia. Proses melihat, memilih, hingga akhirnya memutuskan untuk membeli suatu barang saat melakukan retail therapy dapat memicu pelepasan hormon endorfin dan dopamin, yaitu hormon yang menghilangkan rasa sakit dan memunculkan perasaan bahagia.

Baca juga:

Catat, Ini Kelebihan dan Kekurangan Situs-situs Belanja Online

Belanja juga Termasuk Terapi
Atur keuangan saat berbelanja. (Foto: Unsplash/charlesdeluvio)


Sebenarnya, kamu tidak harus selalu membeli barang untuk mendapatkan efek tersebut. Bagi sebagian orang, hanya melihat-lihat saja sudah bisa memperbaiki suasana hatinya.

Manfaat yang kedua adalah mengalihkan pikiran dari hal negatif. Melihat banyaknya piliihan produk yang terpampang di etalase toko secara langsung maupun online dipercaya mampu mengalihkan hal-hal negatif yang mengganggu pikiran dan membuat seseorang fokus terhadap kesenangan yang ada di depan matanya.

Baca juga:

10 Alasan Kenapa Online Shop Lebih Baik Dibanding Belanja di Toko

Belanja juga Termasuk Terapi
Kamu tidak harus membelinya untuk merasa bahagia. (Foto: Unsplash/Heidi Fin)


Kepuasan retail therapy akan muncul saat membeli barang menggunakan uang yang ditabung sejak lama. Keinginan untuk membeli sesuatu hingga akhirnya mendapatkan barang impian, membuat diri sendiri seolah mendapatkan hadiah atas usaha dan penantian. Proses ini mampu meningkatkan jumlah hormon dopamin dalam tubuh, sehingga memicu rasa bahagia dan puas.

Meski terapi belanja dilakukan sendiri di mall atau toko, kamu tetap akan berinteraksi dengan pegawai toko maupun pengunjung lain. Interaksi sosial yang baik, misalnya sikap dan ekspresi positif dari orang lain atau perbincangan berisi pujian, bisa menunjang kesenangan dan perasaan dihargai.

Selain punya manfaat positif, kamu juga harus berhati-hati dalam mengelola keuangan. Jangan sampai semua pendapatanmu dihabiskan hanya untuk berbelanja, padahal masih ada kebutuhan primer lainnya. Belilah barang yang dibutuhkan, bukan sekadar diinginkan. (and)

Baca juga:

Ini Tips dan Cara Mengakali Mahalnya Ongkos Kirim Belanja Online

#November Warga +62 Banjir Berkah #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan