Berkah, Belanja juga Termasuk Terapi
Belanja dapat meningkatkan hormon bahagia. (Foto: Unsplash/Arturo Rey)
BERBAHAGIALAH kamu yang suka belanja. Retail therapy atau terapi belanja merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan suasana hati. Terapi ini bahkan dianggap baik untuk menjaga kesehatan mental.
Berbeda dengan kegiatan belanja bulanan, retail therapy merupakan aktivitas berbelanja yang dilakukan khusus untuk melepas stres dan meningkatkan suasana hati. Bagi sebagian orang, hal ini sering diannggap sebagai 'hadiah' atas usaha atau kerja keras yang dilakukan.
Sebuah penelitian menunjukkan retail therapy memiliki efek psikologis dan terapeutik yang bisa mendukung perubahan suasana hati menjadi lebih baik dan positif, baik rasa bahagia, kagum, bangga, maupun rasa syukur.
Seperti dilansir Alodokter, manfaat lain retail therapy ialah memicu pelepasan hormon bahagia. Proses melihat, memilih, hingga akhirnya memutuskan untuk membeli suatu barang saat melakukan retail therapy dapat memicu pelepasan hormon endorfin dan dopamin, yaitu hormon yang menghilangkan rasa sakit dan memunculkan perasaan bahagia.
Baca juga:
Catat, Ini Kelebihan dan Kekurangan Situs-situs Belanja Online
Sebenarnya, kamu tidak harus selalu membeli barang untuk mendapatkan efek tersebut. Bagi sebagian orang, hanya melihat-lihat saja sudah bisa memperbaiki suasana hatinya.
Manfaat yang kedua adalah mengalihkan pikiran dari hal negatif. Melihat banyaknya piliihan produk yang terpampang di etalase toko secara langsung maupun online dipercaya mampu mengalihkan hal-hal negatif yang mengganggu pikiran dan membuat seseorang fokus terhadap kesenangan yang ada di depan matanya.
Baca juga:
10 Alasan Kenapa Online Shop Lebih Baik Dibanding Belanja di Toko
Kepuasan retail therapy akan muncul saat membeli barang menggunakan uang yang ditabung sejak lama. Keinginan untuk membeli sesuatu hingga akhirnya mendapatkan barang impian, membuat diri sendiri seolah mendapatkan hadiah atas usaha dan penantian. Proses ini mampu meningkatkan jumlah hormon dopamin dalam tubuh, sehingga memicu rasa bahagia dan puas.
Meski terapi belanja dilakukan sendiri di mall atau toko, kamu tetap akan berinteraksi dengan pegawai toko maupun pengunjung lain. Interaksi sosial yang baik, misalnya sikap dan ekspresi positif dari orang lain atau perbincangan berisi pujian, bisa menunjang kesenangan dan perasaan dihargai.
Selain punya manfaat positif, kamu juga harus berhati-hati dalam mengelola keuangan. Jangan sampai semua pendapatanmu dihabiskan hanya untuk berbelanja, padahal masih ada kebutuhan primer lainnya. Belilah barang yang dibutuhkan, bukan sekadar diinginkan. (and)
Baca juga:
Ini Tips dan Cara Mengakali Mahalnya Ongkos Kirim Belanja Online
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui