Berjalan Ringan Setelah Makan dapat Kurangi Risiko Diabetes dan Masalah Jantung


Kontraksi otot ketika berdiri atau berjalan dapat menggunakan glukosa dan menurunkan kadar gula darah. (Foto: freepik/pressfoto)
BERJALAN kaki sebentar setelah makan dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan masalah jantung. Demikian menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di Sports Medicine.
Berjalan ringan setelah makan, bahkan jika hanya selama 2 hingga 5 menit, dapat mengurangi kadar gula darah dan insulin, para peneliti menemukan.
Kadar gula darah melonjak setelah makan, dan insulin yang diproduksi untuk mengendalikannya dapat menyebabkan diabetes dan masalah kardiovaskular. “Dengan berdiri dan berjalan, ada kontraksi otot,” kata penulis utama studi Aidan Buffey pada The Times.
Buffey menambahkan bahwa kontraksi otot dapat menggunakan glukosa dan menurunkan kadar gula darah. “Jika kamu dapat melakukan aktivitas fisik sebelum puncak glukosa, biasanya 60 hingga 90 menit [setelah makan], saat itulah kamu akan mendapat manfaat dari tidak mengalami lonjakan glukosa,” jelasnya.
Baca juga:

Buffey dan rekannya mengamati tujuh penelitian untuk memahami apa yang akan terjadi jika seseorang berdiri atau berjalan santai dan tidak duduk terlalu lama setelah makan.
Dalam lima penelitian, tidak ada peserta yang memiliki pradiabetes atau diabetes tipe 2. Dua penelitian lainnya termasuk orang dengan dan tanpa diabetes. Orang-orang dalam penelitian diminta untuk berdiri atau berjalan selama 2 sampai 5 menit setiap 20 sampai 30 menit selama sehari penuh.
Ketujuh penelitian menunjukkan bahwa berdiri setelah makan lebih baik daripada duduk, dan berjalan kaki singkat menawarkan manfaat kesehatan yang lebih baik. Mereka yang berdiri untuk waktu yang singkat setelah makan mengalami peningkatan kadar gula darah tetapi tidak insulin, sedangkan mereka yang berjalan-jalan singkat setelah makan memiliki kadar gula darah dan insulin yang lebih rendah.
Mereka yang berjalan kaki juga memiliki kadar gula darah yang naik dan turun secara bertahap, hal yang sangat penting untuk mengelola diabetes.
Baca juga:

Berjalan-jalan, melakukan pekerjaan rumah, atau menemukan cara lain untuk menggerakkan tubuh dalam waktu 60 hingga 90 menit setelah makan dapat memberikan hasil terbaik, para penulis penelitian menyimpulkan.
Jalan-jalan kecil ini juga dapat berguna selama hari kerja untuk mengurangi durasi waktu duduk yang lama di kantor. "Orang-orang tidak akan bangun dan berlari di atas treadmill atau berlarian di sekitar kantor," kata Buffey pada The New York Times.
Namun, menjadikan jalan-jalan kecil sebagai hal yang biasa di hari kerja bisa jadi mudah dan bisa diterima di kantor, katanya. Bahkan jika orang tidak bisa berjalan-jalan, berdiri akan sedikit membantu.
"Setiap hal kecil yang kamu lakukan akan memiliki manfaat, bahkan jika itu adalah langkah kecil," ujar Kershaw Patel, MD, seorang ahli jantung pencegahan di Houston Methodist Hospital, AS.
"Ini adalah efek bertahap dari lebih banyak aktivitas, kesehatan yang lebih baik. Setiap langkah tambahan, setiap berdiri tambahan atau jalan cepat tampaknya memiliki manfaat," demikian jelas Patel. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
