Beras Mahal, Warga Pilih 2 Kali Makan Singkong, Sekali Makan Nasi


Singkong. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Data pada, Kamis, 7 Maret 2024, harga beras rata-rata nasional mencapai Rp 16.580 per kilogram, harga tertinggi Rp 24.810 kilogram di Papua Tengah dan terendah Rp 14.650 per kilogram di Sumatera Selatan.
Kondisi ini membuat, warga misalnya Titi (50) seorang ibu rumah tangga yang merupakan warga Komdik Rangkasbitung Kabupaten Lebak, memilih mengkonsumsi singkong sebagai makanan alternatif akibat dampak melonjaknya harga beras di pasaran.
Baca juga:
BUMD DKI Salahkan Cuaca Dalang di Balik Mahalnya Harga Beras
"Pagi dan siang hari kami mengkonsumsi singkong yang kami olah menjadi getuk. Baru sore hari kami makan nasi," kata Titi sambil menyatakan suaminya sebagai buruh serabutan dikutip dari Antara, Kamis (7/3)
Dengan meningkatnya konsumsi Singkong, pedagang singkong di Kabupaten Lebak, Banten melonjak hingga dua kali lipat sering dengan kenaikan harga beras di pasaran wilayah tersebut.
"Pendapatan kami sekarang bisa Rp 5 juta dari sebelumnya Rp 2,5 juta/hari," kata Suhari (55) seorang pedagang singkong di Pasar Subuh Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Kamis.
Omzet Rp 5 juta per hari itu dengan menghabiskan singkong sebanyak 1 ton yang dijual Rp5.000/kilogram, padahal sebelumnya hanya 500 kilogram. Mereka kebanyakan membeli singkong itu dari kalangan masyarakat yang berpenghasilan ekonomi rendah.
Begitu juga Sarman (45) pedagang singkong lainnya mengaku bahwa dirinya setiap hari bisa menghasilkan pendapatan Rp 3 juta dengan menjual 600 kilogram singkong.
"Pendapatan itu naik hingga 100 persen dari sebelumnya Rp 1,5 juta/hari," kata Sarman.
Kepala Bidang Distribusi dan Sumberdaya Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak Benu Dwiyana membenarkan jika saat ini banyak masyarakat yang mengkonsumsi singkong dampak kenaikan beras di pasaran.
Apalagi, masyarakat Kabupaten Lebak sudah mampu mengelola panganan singkong menjadi makanan yang lezat dan nikmat seperti menjadi bolu maupun roti dengan varian rasa.
"Kami hingga kini terus memberikan pelatihan kepada masyarakat agar mampu memproduksi singkong menjadi makanan yang memiliki varian panganan lokal dan bisa menggantikan beras sebagai makanan pokok," katanya.
Saat ini banyak pedagang singkong di Kabupaten Lebak, selain di sejumlah pasar tradisional juga di kios-kios pengecer di tepi jalan raya, pemukiman hingga pedagang keliling dengan harga Rp 5.000 sampai Rp 7.000 per kilogram.
Baca juga:
Pj Heru Jamin Stok Beras DKI Aman Sampai Lebaran, Ada 244 Ton
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Harga Beras di Retail Moderen Bisa Capai Rp 130 Per 5 Kilogram, YLKI Pertanyakan Stok Beras Melimpah

Berbagai Harga Pangan di Jakarta Berfluktuasi, Beras Premium, Minyak Goreng dan Gula Masih Alami Kenaikan

Setelah 2 Tahun Impor Beras, Pemerintan Stop Beli Dari Luar Negeri

Harga Beras SPHP Diklaim Lebih Murah Dibanding Beras Medium, Hari Ini Harga Beras Capai Rp 13.954 Per Kg Masih di Atas HET

Stok Melimpah Namun Harga Melambung Jadi Pertanda Masalah Serius, Pemerintah Diminta Waspadai Spekulasi dan Kartel Beras

Dapat Pagu Anggaran Rp 40 Triliun, Mentan Teruskan Program Cetak Sawah Buat Swasembada Pangan

Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

300 Ribu Ton Beras SPHP Sudah Terdistribusi, Pemerintah Terapkan 5 Strategi Buat Mempercepat

Bantah Rumor Kelangkaan, Pramono Anung Pastikan Stok Pangan Aman Hingga Akhir Oktober

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
