Bentuk 'Semangat' yang Tak Boleh Dikatakan Saat Sedih
Kenali kata-kata 'semangat' yang tidak boleh dikatakan saat sahabat/keluargamu sedih (Foto: Pexels/bahaa A Shaqwi)
KETIKA tengah mengalami kesedihan, berbicara dengan keluarga atau sahabat, merupakan langkah yang umum dilakukan seseorang. Membagikan beban dan mendapat dukungan disaat sedih, tentunya bisa membantu untuk membangkitkan semangat.
Namun, kamu jangan sampai salah dalam memberikan semangat. Karena, ada sejumlah kata 'semangat' yang tak boleh diucapkan pada teman atau sahabat yang sedang bercerita tentang masalahnya.
Baca Juga:
Ingin Sahabat Jadi 'Bridesmaid' di Hari Pernikahan? Ini Hal Yang Harus Diperhatikan
Ada kata-kata yang kerap kamu dengar sebagai penyemangat, tetapi justru berujung meremehkan kesedihan mereka. Menurut Psikolog dari aplikasi Konseling Riliv, Prita Yunia Maharani, kata-kata semangat yang salah itu disebut toxic positivity.
"Kata-kata ini terdengar sebagai penyemangat, tetapi sebenarnya membuat orang lain jadi sedih karena tidak divalidasi,” jelas Prita.
Dia menambahkan, bahwa saat mendengarkan, penting untuk menerapkan empati atau memahami kondisi orang secara utuh.
"Toxic positivity membuat kita menekan emosi negatif dengan berusaha menerima emosi positif. Padahal, emosi negatif juga perlu kita terima agar tidak menumpuk," jelasnya.
Bagi Prita, tak semua orang ingin diberi nasihat. Karena, banyak yang hanya ingin sekadar didengarkan saja.
Baca Juga:
Kembali Bekerja Setelah Liburan? Ini Tipsnya Biar Mood Kembali
Toxic positivity membuat orang cenderung takut, berpikir negatif, takut bercerita pada orang lain, mengisolasi diri, serta meningkatkan risiko stres dan kecemasan.
Lima 'semangat' yang merupakan toxic positivity dan bisa kita coba hindari, yang pertama yakni menyebut 'masih ada yang lebih susah daripada kamu'.
Ungkapan tersebut akan membuat teman atau sahabat yang bercerita merasa dikecilkan masalahnya. Padahal, kamu tak mengetahui seberapa besar usaha atau perjuangan dia, dan hal-hal penting yang mungkin memperparah kondisinya.
Solusinya, kamu dapat mengganti dengan kata-kata 'Aku bisa melhiat dan merasakan susahnya kamu berjuang dan menghadapi semuanya'.
Baca Juga:
Bentuk semangat kedua yang tidak boleh dikatakan, yakni 'sudah, jangan terlalu dipikirkan'. Ketika seseorang berusaha bercerita padamu, itu artinya dia berusaha untuk membagikan pikiran itu dengan membagikannya. Tidak masuk akal bila kamu menjawab seperti itu.
Solusinya, kamu bisa mengapresiasi sahabatmu ynag bercerita dengan berkata, 'terima kasih sudah bercerita ya'.
Bentuk semangat ketiga yang tak boleh dikatakan yaitu "sudah, jangan sedih terus. Mellow banget". Tak ada seorang pun yang ingin bersedih, juga tidak ada yang ingin disebut mellow.
Dengan mengatakan hal itu, itu berarti kamu menutup mata bahwa teman yang sedang mengalami masalah dan mempercayai kamu sebagai teman bercerita. Solusinya, kamu bisa mengatakan 'apa yang bisa kulakukan agar kamu bisa lebih tenang'.
Bentuk semangat keempat yang tak boleh dikatakan, 'masih mending, kalau aku…'. Kompetisi bisa terjadi dimana saja, termasuk siapa yang paling sengsara.
Baca Juga:
Tak ayal bila kalimat tersebut bisa menjadi andalan saat seseorang bercerita kesedihannya, untuk menunjukan bahwa dia bukan yang paling sengsara. Padahal, hal tersebut hanya membuat kesedihan menumpuk dan tidak divalidasi.
Kesedihan bukanlah soal persaingan, dan orang yang sedang bercerita tidak ingin berkompetisi dengan siapapun. Kamu bisa membalasnya dengan pelukan atau mengiyakan bahwa apa yang sedang mereka hadapi berat.
Bentuk semangat keelima yang tak boleh dikatakan, 'kamu pasti bisa kok, enggak sulit ini'. Kalimat itu kerap muncul dengan niat membantu dan menguatkan. Tapi, sadarkah kamu bila sebenarnya kalimat ini toxic positivity?
Kata 'enggak sulit ini' berarti melihat dari kacamata kamu sendiri, dan tidak mempertimbangkan kondisi orang itu. Bisa jadi dia tidak memiliki sumber daya seperti yang kamu miliki, dan bisa juga dia memiliki pengalaman berbeda dari yang sudah kamu lalui.
solusinya, kamu bisa menggunakan kalimat 'aku percaya kamu bisa, jangan lupa istirahat. Yang penting sudah melakukan yang terbaik sesuai kamu, ya'. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas