Bentrokan Dua Kelompok Ormas di Ciledug Diklaim Hanya Salah Paham

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 07 September 2020
Bentrokan Dua Kelompok Ormas di Ciledug Diklaim Hanya Salah Paham

Bentrok massa ormas di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Minggu (6/9) malam. (Foto: MP/Kanugrahan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Bentrokan antara dua ormas di Jalan HOS Cokroaminoto, Kreo, Ciledug, Tangerang Kota, Banten sudah bisa dibubarkan oleh aparat kepolisian beberapa jam setelah terjadi bentrokan pada Minggu (6/9), pukul 21.15 WIB.

Kapolsek Ciledug Kompol Ali Yusron mengatakan, kedua kubu ormas ini bentrok karena terjadi kesalahpahaman satu sama lain. Sehingga kedua kubu mengumpulkan massa untuk bentrokan.

Baca Juga:

Komisi I DPR Sesalkan Bentrok Antara Oknum TNI dan Polri di Papua

Ali belum bisa membeberkan alasan salah paham kedua kelompok yang dikenal ormas kedaerahan itu.

"Salah paham saja," ujar Ali kepada wartawan Minggu (6/9).

Ali melanjutkan, saat ini perwakilan dari kedua kubu ormas tengah dilakukan mediasi agar tidak terjadi lagi bentrokan.

Bahkan, untuk memastikan tidak terjadi adanya bentrokan, perwakilan dari dua ormas ini dimintai menandatangani deklarasi damai.

"Ini lagi buat deklarasi damai. Tidak ada apa-apa karena kedua belah pihak masih satu keluarga encing (paman)," tegas dia.

Warga yang berada di lokasi pun resah. Warung-warung yang berada dipinggir jalan pedagang kaki lima (PKL) juga langsung ditutup, sementara pemiliknya menyelamatkan diri.

"Bentrokan lingkungan doang ini," ketus warga yang berada di lokasi.

Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay/niekverlaan)
Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay/niekverlaan)

Jalan sekira 200 meter sementara ditutup. Para pengendara motor juga ditahan, mereka tak bisa melintas.

Sekira Pukul 22.00 WIB bentrokan mulai dapat dikendalikan setelah aparat gabungan datang ke lokasi.

Warga yang resah hanya dapat menonton saja. Mereka mendapat larangan untuk merekam kejadian ini.

"Jangan rekam-rekam. Bentrokan saja disebar-sebar. Giliran santunan enggak," tegas masa bentrokan.

Saat bentrokan dapat diredam arus lalu lintas mulai dilancarkan.

Perlahan para pengendara sudah dapat melintas.

Namun, sebagian juga ada yang memilih jalur lain lantaran khawatir menjadi korban bentrokan.

Masa di lokasi sempat melakukan kekerasan kepada pengendara motor. Lantaran saat melintas ia merekam dengan telepon genggam.

"Woy tangkep itu, tangkep berentiin," ujar salah satu masa.

Saat tertangkap, pengendara motor itu dikepung dan langsung dihajar masa. Beruntung aparat setempat sigap dan langsung melerai.

Belum jelas penyebab bentrokan ini. Diduga, bentrokan ini melibatkan dya kubu organisasi masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan oleh, salah satu petugas keamanan SPBU, berinisial A.

Warga lainnya berinisial N mengatakan, dirinya sempat melihat gerombolan masa berseragam ormas dengan jumlah yang banyak tengah berkumpul di lokasi sekira pukul 17.00 WIB.

"Saya pas lewat lihat ada orang banyak ngumpul-ngumpul pake seragam. Saya kira kira ada apa, eh ternyata tawuran malamnya," ujar N.

Baca Juga:

Panglima TNI Pastikan Usut Tuntas Bentrokan Tentara dan Polisi di Papua

Beredar sebuh foto di pesan aplikasi grup WhatsApp terkait bentrokan dua ormas di Jalan HOS Cokroaminoto, Ciledug, Tangerang Kota memakan korban luka pada Minggu (6/9) malam.

Foto itu memperlihatkan seorang pria berpakaian hijau dengan celana pendek terluka dibagian lututnya.

Luka yang diderita cukup serius karena sebagian dagingnya sudah hilang diduga disabet senjata tajam.

Kompol Ali Yusron memastikan, foto yang beredar di WhatsApp Grup adalah hoax yang sengaja ditampil kembali oleh orang tidak bertanggung jawab.

Ali mengklaimn bahwa bentrokan yang hanya berlangsung sebentar itu tidak ada korban luka maupun korban jiwa.

"Aman tidak ada korban (jiwa atau luka)," tegas dia.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Ciledug AKP Irwan Kusuma menambahkan, kondisi di sana sudah kembali kondusif dan warga sudah bisa menggunakan kembali akses jalan. (Knu)

Baca Juga:

Lepas 3 Jenazah Polisi Bentrok TNI-Polri, Pangdam Cendrawasih Minta Maaf

#Kota Tangerang #Polda Metro Jaya #Tawuran
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Praperadilan Delpedro Marhaen Ditolak, Hakim Jadikan Screenshot di Media Sosial sebagai Barang Bukti
Praperadilan Direktur Eksekutif Lokataru, Delpedro Marhaen, ditolak oleh hakim. Screenshot unggahannya di media sosial dijadikan sebagai barang bukti.
Soffi Amira - Senin, 27 Oktober 2025
Praperadilan Delpedro Marhaen Ditolak, Hakim Jadikan Screenshot di Media Sosial sebagai Barang Bukti
Indonesia
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
AMPG melaporkan sejumlah akun medsos yang menghina Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Polda Metro Jaya mengatakan, bahwa baru sebatas konsultasi hukum saja.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
Indonesia
Kapolda Metro Ubah Mindset Polisi dari Pengamanan ke Pelayanan, Kunci Aksi Unjuk Rasa Setahun Prabowo-Gibran Tetap Tertib
Polda Metro Jaya kini mengedepankan pendekatan humanis dengan konsep dari pengamanan menjadi pelayanan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Oktober 2025
Kapolda Metro Ubah Mindset Polisi dari Pengamanan ke Pelayanan, Kunci Aksi Unjuk Rasa Setahun Prabowo-Gibran Tetap Tertib
Indonesia
Bos Toko Roti Bake&Grind Dipolisikan, Korban Bawa Bukti Hasil Uji Lab
Laporan pidana terhadap bos toko Bake&Grind ini teregistrasi dengan nomor LP/7458/X/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 17 Oktober 2025.
Wisnu Cipto - Selasa, 21 Oktober 2025
Bos Toko Roti Bake&Grind Dipolisikan, Korban Bawa Bukti Hasil Uji Lab
Indonesia
Transaksi Mobil Berujung Penyekapan di Pondok Aren, Penculik Mengaku-ngaku Polisi
Polisi menangkap pelaku penculikan di Pondok Aren, Tangsel. Ditemukan pelat Polri palsu, airsoft gun, dan seragam polisi.
Wisnu Cipto - Kamis, 16 Oktober 2025
Transaksi Mobil Berujung Penyekapan di Pondok Aren, Penculik Mengaku-ngaku Polisi
Indonesia
Kapolda Metro Ajak Ormas Bersinergi Jaga Keamanan Ibu Kota Lewat Program 'Jaga Jakarta'
Program Jaga Jakarta jadi wadah kolaborasi antara kepolisian, ormas, dan masyarakat dalam menciptakan suasana kota yang aman, tertib, dan harmonis.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 15 Oktober 2025
Kapolda Metro Ajak Ormas Bersinergi Jaga Keamanan Ibu Kota Lewat Program 'Jaga Jakarta'
Indonesia
Polisi Lacak Pelaku Teror Bom 3 Sekolah Internasional, Lokasinya di Luar Negeri
Polisi telah melacak pelaku teror bom tiga sekolah internasional. Lokasi pelaku diketahui berada di luar negeri.
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
Polisi Lacak Pelaku Teror Bom 3 Sekolah Internasional, Lokasinya di Luar Negeri
Indonesia
Tim Siber Polda Dilibatkan Ungkap Teror Bom di Sekolah Internasional Jabodetabek
Polda Metro Jaya membentuk tim gabungan untuk mengungkap pelaku teror bom yang menyasar sejumlah sekolah internasional di kawasan Jabodetabek dalam beberapa hari terakhir.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
Tim Siber Polda Dilibatkan Ungkap Teror Bom di Sekolah Internasional Jabodetabek
Indonesia
Polda Metro Jaya Siapkan 3 Ring Pengamanan untuk Peringatan HUT ke-80 TNI di Monas
Pengamanan ring 1 akan dilakukan oleh Paspampres, sementara ring 2 dan 3 akan dijaga kepolisian.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 04 Oktober 2025
Polda Metro Jaya Siapkan 3 Ring Pengamanan untuk Peringatan HUT ke-80 TNI di Monas
Indonesia
Modus Hacker 'Bjorka' Indonesia 5 Tahun Lolos dari Kejaran Polisi
WFT diduga menggunakan dark web untuk beraksi meretas 4,9 juta data nasabah bank selama lima tahun terakhir.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Modus Hacker 'Bjorka' Indonesia 5 Tahun Lolos dari Kejaran Polisi
Bagikan