Bendung Radikalisme di Kampus, Universitas Brawijaya Gandeng Intelijen

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 05 Juni 2018
Bendung Radikalisme di Kampus, Universitas Brawijaya Gandeng Intelijen

Spanduk bahaya laten radikalisme di kawasan Jl Malioboro, Yogyakarta, Selasa (15/5/2018). BNPT menyatakan, paham radikalisme sudah menyusupi banyak kampus di Indonesia. | Andreas Fitri Atmoko /Antara

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Universitas Brawijaya (UB) Malang menggandeng intelijen untuk berkoordinasi melihat pergerakan mahasiswa, termasuk mahasiswa dari luar kampus guna membendung paham radikalisme di kampus setempat.

"Kami memang minta bantuan intelijen untuk melihat pergerakan mahasiswa, terutama yang dari luar kampus. Dan, biasanya ketika ada mahasiswa yang meresahkan atau menrugikan, intel yang menghubungi saya langsung," kata Rektor UB Prof Muhammad Bisri di Malang, Jawa Timur, Selasa (5/6).

Ia mengakui pihaknya (internal rektorat) tidak mungkin mengawasi setiap kegiatan mahasiswa secara detail karena jumlah mahasiswa di kampus ini lebih dari 60 ribu.

"Memang susah, nantinya wakil rektor (WR) III yang akan berkoordinasi dengan intelijen," ujarnya seperti dilansir Antara.

Universitas Brawijaya (UB) Malang

Selain itu, organisasi atau unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang ditengarai bisa menjadi salah satu masuknya radikalisme, juga sudah dipantau, termasuk organisasi ekstra kampus juga diawasi. Sedangkan organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bisa terlihat dan mereka tidak ada masalah.

Menurut dia, yang tidak terdeteksi adalah mereka yang begerak dengan sembunyi-sembunyi, khususnya yang tidak terorganisir atau bergerak secara individual. "Ini juga susah dipantau oleh rektorat. Dulu sempat akan melarang satu organisasi yang dianggap radikal untuk tidak melakukan kegiatan terbuka di UB, sayangnya sampai sekarang prosesnya masih alot," katanya.

Namun, lanjutnya, sekarang sudah dilarang oleh pemerintah, mau tidak mau organisasi itu wajib bubar, sehingga sekarang lebih enak pengawasannya.

Selain menggandeng intelijen, kata Bisri, pihaknya juga melakukan langkah internal, yakni memperkuat karakter moralnya, di masjid-masjid sudah ada penguatan karakter bagi mahasiswa. Selain itu, ada mata kuliah yang sudah dirancang dengan memasukkan poin-poin Pembinaan Karakter Berbasis Religi (PKBR).

Universitas Brawijaya (UB) Malang

PKBR merupakan pembinaan kepribadian yang berhubungan dengan keagamaan. Hanya saja, implementasinya tidak selalu berhubungan dengan ketuhanan. PKBR juga membantu mahasiswa membentuk kepribadian profesional. "Mata kuliah ini sudah dipetakan dengan baik," ujarnya.

Sebelumnya BNPT merilis ada tujuh kampus yang diduga kuat menjadi lahan subur tumbuhnya paham radikalisme, yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Brawijaya (UB).

Berdasarkan pantauan BNPT, fakultas eksakta dan kedokteran di UB terpapar radikalisme. (*)

#Universitas Brawijaya #Radikalisme #Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Isi konten radikal remaja anggota ISIS di Gowa ditangkap. Remaja itu aktif menyebarkan propaganda melalui media sosial dan membahas aksi bom bunuh diri.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Indonesia
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Menurut Nasarudin, budaya maritim terbiasa menghargai perbedaan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 April 2025
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Indonesia
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Satgas Operasi Madago Raya melibatkan 253 personel termasuk anggota TNI/Polri.
Wisnu Cipto - Rabu, 02 Oktober 2024
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Indonesia
Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror
Tahapan paparan paham radikal dimulai dari kegagalan menyikapi perbedaan hingga berpotensi menjadi radikalisme.
Dwi Astarini - Kamis, 25 Juli 2024
Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror
Indonesia
Muhammadiyah Sebut Kontrol Tempat Ibadah oleh Pemerintah Picu Dampak Negatif
Zulfikar Sy - Jumat, 08 September 2023
Muhammadiyah Sebut Kontrol Tempat Ibadah oleh Pemerintah Picu Dampak Negatif
Indonesia
Mafindo Imbau Masyarakat Hindari Radikalisasi di Medsos
Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho mengingatkan warga untuk menghindari radikalisasi di media sosial dengan menerapkan metode berpikir kritis.
Mula Akmal - Jumat, 04 Agustus 2023
Mafindo Imbau Masyarakat Hindari Radikalisasi di Medsos
Indonesia
ASN DKI Diharapkan Terhindar dari Paham Radikalisme Jelang Pemilu 2024
ASN lingkungan Pemprov DKI Jakarta mendapat arahan khusus terkait pencegahan penyebaran paham radikalisme menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Zulfikar Sy - Senin, 06 Maret 2023
ASN DKI Diharapkan Terhindar dari Paham Radikalisme Jelang Pemilu 2024
Indonesia
Universitas Brawijaya Anugerahkan Gelar Doktor Honoris Causa kepada Erick Thohir
Prosesi pengukuhan tersebut dilangsungkan di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Jumat (3/3).
Andika Pratama - Jumat, 03 Maret 2023
Universitas Brawijaya Anugerahkan Gelar Doktor Honoris Causa kepada Erick Thohir
Indonesia
BNPT Sebut Ada Potensi Munculnya Kelompok Radikal di Pemilu 2024
Suhu perpolitikan tanah air mulai memanas jelang Pemilu 2024. Badan Nasional Penanggulangan terorisme (BNPT) mengingatkan seluruh elemen bangsa soal potensi peningkatan gerakan radikal menjelang Pemilu Serentak 2024.
Mula Akmal - Minggu, 20 November 2022
BNPT Sebut Ada Potensi Munculnya Kelompok Radikal di Pemilu 2024
Indonesia
Perempuan Mencoba Terobos Istana Bukti Radikalisme Masih Ada
Mahfud mengatakan tindakan tersebut membuktikan bahwa radikalisme masih ada di Indonesia.
Andika Pratama - Jumat, 28 Oktober 2022
Perempuan Mencoba Terobos Istana Bukti Radikalisme Masih Ada
Bagikan