Bencana di Jabar Bikin Pemda Kesulitan Lalukan Efisiensi Anggaran


Foto udara banjir menggenangi Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025) (ANTARA/HO-BNPB)
MerahPutih.com - Bencana banjir, tanah longsor, sampai angin kencang melanda Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon yang menyebabkan ribuan rumah terendam banjir atau mengalami kerusakan dengan hampir 7.000 jiwa terdampak.
Kepungan bencana hidrometeorologi di Jawa Barat, membuat angka efisiensi anggaran daerah di Jabar untuk dialihkan pada berbagai pos untuk kesejahteraan masyarakat, belum final dan masih dinamis.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan, Pemprov Jawa Barat melakukan pergeseran anggaran dengan menyesuaikan visi-misi kepala daerah, serta situasi terkini di lapangan.
Di mana sebelumnya angka efisiensi Pemprov Jabar menurut Gubernur Dedi Mulyadi adalah sebesar Rp 5,4 triliun.
Baca juga:
Gubernur Diminta Awasi Efisiensi Anggaran Daerah, Mendagri: Ini Ujian Kualitas
"Terutama dampak bencana Itu bisa langsung dieksekusi di pergeseran (tanpa menunggu APBD Perubahan). Penanganan yang ada direalokasi langsung dengan dipayungi Peraturan Gubernur sesuai Surat edaran dari Menteri Dalam Negeri jadi tidak perlu menunggu perubahan. Jadi sampai saat ini angkanya dinamis," kata Herman.
Efisiensi anggaran sendiri, dikonsultasikan dengan Kementerian Dalam Negeri dengan tujuan untuk akuntabel, dengan menyelaraskan keinginan untuk progresif dan tetap mitigatif.
"Kami coba selaraskan, tidak bisa juga progresif kemudian kita tidak hati-hati. Karenanya kami menyiapkan budget lebih untuk inspektorat demi melakukan pengawalan," katanya.
Bahkan, kata ia, Gubernur sudah menginisiasi untuk kerjasama dengan BPKP sehingga hasil dari efisiensi yang kemudian direalokasi nanti sebelum pencairan Itu akan direview dulu oleh auditor agar aman.
"Ya progresif tapi mitigatif," ujarnya.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengalihkan belanja tidak penting menjadi belanja yang bermanfaat bagi masyarakat sebagai esensi dari kebijakan efisiensi anggaran yang diproyeksikan mencapai Rp 6 triliun pada tahun ini.
Efisiensi di Jawa Barat akan mengalihkan belanja pesta dan hura-hura menjadi belanja yang bermanfaat, sesuai kebutuhan masyarakat. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang

Pabrik Air Kemasan Pakai Sumur Bor, Badan Perlindungan Konsumen Diminta Turun Tangan

Sindir Gubernur Jabar soal Uang APBD di Giro Bank, Menkeu Purbaya: Pasti Nanti akan Diperiksa BPK

Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet

DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan

Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?

Duit Pemda Rp 14,6 Triliun Nganggur di Bank, ini Penyebabnya

Gubernur Jawa Barat Bakal Pecat Pejabat Sembunyikan Data Deposito Rp 4,17 Triliun

Tensi Tinggi Dedi Mulyadi vs Purbaya Yudhi Sadewa Perkara Dugaan Deposito APBD Rp 4,1 Triliun

Dana Rp 234 Triliun Mengendap di Bank, DPR Ingatkan Pemda Segera Realisasikan APBD
