Benarkah MSG Menyebabkan Obesitas?

Andrew FrancoisAndrew Francois - Kamis, 15 September 2022
Benarkah MSG Menyebabkan Obesitas?

MSG belum tentu sebabkan obesitas. (Foto: Unsplash/(Jason Tuinstra)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SPESIALIS gizi klinik dr. Arti Indira, MGz, SpGK, FINEM mengatakan penyakit degeneratif seperti obesitas dan hipertensi, tidak disebabkan oleh bumbu umami seperti monosodium glutamate (MSG).

"Penyebab obesitas itu sendiri sangat kompleks (multi-faktoral), sehingga tidak bisa disebabkan dari satu faktor saja," kata dr. Arti seperti yang dilaporkan Antara, Rabu (14/9).

Menurutnya, penyebab obesitas itu berhubungan erat dengan asupan makan, aktivitas fisik, genetik, dan lingkungan. Sejauh ini, belum ada penelitian yang menitikberatkan bahwa obesitas disebabkan oleh bumbu penyedap seperti MSG.

Salah satu penyebab obesitas terbesar menurut dia adalah pola makan yang berlebihan.

Baca juga:

4 Bahan Alami Pengganti MSG

MSG belum tentu sebabkan obesitas. (Foto: Unsplash/Faran Raufi)

"Oleh sebab itu, pola makan harus diperbaiki yakni dengan pengaturan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman," jelasnya.

Untuk menghindari obesitas, disarankan agar mengonsumsi makanan nan bergizi serta mengurangi konsumsi garam. Standar penggunaan garam yang ideal adalah kurang dari lima gram.

Menurutnya, masyarakat juga harus memperbaiki pengaturan pola makan yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman.

Ia menyarankan agar masyarakat mengurangi konsumsi garam pada makanannya. Bila peran garam dalam makanan dapat diganti dengan MSG, ia tetap menyarankan agar takarannya sesuai dan tidak berlebihan.

Baca juga:

Studi: MSG Bisa Bantu Pemenuhan Gizi Lansia

MSG bisa diganti dengan makanan nan mengandung glutamat alami. (Foto: Unsplash/Andra C Taylor Jr)

Adapun Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Nurpudji A. Taslim mengatakan, konsumsi MSG masih aman pada 10 mg per kilogram berat badan.

Kendati demikian, ia menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung glutamat alami sehingga MSG tidak perlu digunakan. Makanan yang mengandung glutamat alami, seperti keju, susu, jamur, daging sapi, dan ikan.

Namun, tak perlu terlalu khawatir dengan konsumsi MSG. Sebab, menurut Dokter Spesialis Anak Ardi Santoso saja MSG cukup aman untuk dikonsumsi semua tahapan usia, termasuk bayi dengan batasan secukupnya.

"MSG aman dikonsumsi semua tahapan usia, bahkan bayi pun memiliki kemampuan metabolik yang sama dengan orang dewasa. Kadar keamanan MSG dijelaskan dalam Permenkes dan Peraturan BPOM dengan batasan secukupnya," jelas Ardi. (waf)

Baca juga:

Jangan Salah Sangka, Santan dan MSG Itu Sehat

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan