Benarkah MSG Menyebabkan Obesitas?


MSG belum tentu sebabkan obesitas. (Foto: Unsplash/(Jason Tuinstra)
SPESIALIS gizi klinik dr. Arti Indira, MGz, SpGK, FINEM mengatakan penyakit degeneratif seperti obesitas dan hipertensi, tidak disebabkan oleh bumbu umami seperti monosodium glutamate (MSG).
"Penyebab obesitas itu sendiri sangat kompleks (multi-faktoral), sehingga tidak bisa disebabkan dari satu faktor saja," kata dr. Arti seperti yang dilaporkan Antara, Rabu (14/9).
Menurutnya, penyebab obesitas itu berhubungan erat dengan asupan makan, aktivitas fisik, genetik, dan lingkungan. Sejauh ini, belum ada penelitian yang menitikberatkan bahwa obesitas disebabkan oleh bumbu penyedap seperti MSG.
Salah satu penyebab obesitas terbesar menurut dia adalah pola makan yang berlebihan.
Baca juga:
4 Bahan Alami Pengganti MSG

"Oleh sebab itu, pola makan harus diperbaiki yakni dengan pengaturan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman," jelasnya.
Untuk menghindari obesitas, disarankan agar mengonsumsi makanan nan bergizi serta mengurangi konsumsi garam. Standar penggunaan garam yang ideal adalah kurang dari lima gram.
Menurutnya, masyarakat juga harus memperbaiki pengaturan pola makan yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman.
Ia menyarankan agar masyarakat mengurangi konsumsi garam pada makanannya. Bila peran garam dalam makanan dapat diganti dengan MSG, ia tetap menyarankan agar takarannya sesuai dan tidak berlebihan.
Baca juga:
Studi: MSG Bisa Bantu Pemenuhan Gizi Lansia

Adapun Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Nurpudji A. Taslim mengatakan, konsumsi MSG masih aman pada 10 mg per kilogram berat badan.
Kendati demikian, ia menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung glutamat alami sehingga MSG tidak perlu digunakan. Makanan yang mengandung glutamat alami, seperti keju, susu, jamur, daging sapi, dan ikan.
Namun, tak perlu terlalu khawatir dengan konsumsi MSG. Sebab, menurut Dokter Spesialis Anak Ardi Santoso saja MSG cukup aman untuk dikonsumsi semua tahapan usia, termasuk bayi dengan batasan secukupnya.
"MSG aman dikonsumsi semua tahapan usia, bahkan bayi pun memiliki kemampuan metabolik yang sama dengan orang dewasa. Kadar keamanan MSG dijelaskan dalam Permenkes dan Peraturan BPOM dengan batasan secukupnya," jelas Ardi. (waf)
Baca juga:
Jangan Salah Sangka, Santan dan MSG Itu Sehat
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
