Benarkah Minuman Manis Picu Kanker Usus pada Anak Muda?

Muchammad YaniMuchammad Yani - Kamis, 08 Juli 2021
Benarkah Minuman Manis Picu Kanker Usus pada Anak Muda?

Minuman manis dinilai sebagai salah satu faktor pemicu terjadinya kanker usus besar pada anak muda. (Foto: Unsplash/Rosalind Chang)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MINUMAN manis dinilai sebagai salah satu faktor pemicu terjadinya kanker usus besar pada anak muda. Hal ini berkaitan dengan tren minuman boba yang tengah digandrungi. Dimana satu gelas minuman boba milk tea yang berukuran sedang mengandung 8 sdt gula atau setara dengan 40 sdt gula.

Jumlah tersebut telah melebihi batasan asupan gula yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO). Dimana asupan gula yang disarankan untuk pria adalah sembilan sendok teh, sedangkan untuk perempuan yaitu enam sendok teh per hari.

Baca juga:

Tips Jitu Atasi Stres Selama Kehamilan

Tingkat kanker usus besar pada anak muda mengalami peningkatan yang tajam beberapa tahun belakangan. Dilansir Indian Express, orang yang lahir pada tahun 1990-an memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker usus besar jika dibandingkan dengan orang yang lahir pada tahun 1950. Hal ini disebabkan karena terdapat perbedaan gaya hidup yang signifikan.

Kanker kolon atau usus besar merupakan jenis kanker yang terdapat pada saluran pencernaan seseorang, khususnya dari bagian usus besar sampai dengan saluran pembuangan akhir. Dalam jurnal kesehatan yang meneliti mengenai hubungan antara kanker kolorektal dan minuman manis, menjelaskan bahwa penyakit ini baru dapat dideteksi ketika orang tersebut berusia 25 hingga 42 tahun.

Kanker usus besar merupakan jenis kanker yang terdapat pada saluran pencernaan. (Pexels/Andrea Piacquadio)
Kanker usus besar merupakan jenis kanker yang terdapat pada saluran pencernaan. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Pasalnya kanker usus besar sering kali tidak memiliki suatu gejala yang khas dan dapat dibedakan dengan penyakit lainnya, dimana gejala awal yang sering kali dirasakan adalah diare atau sembelit. Namun jika tidak terdeteksi dan terus menerus dibiarkan maka, orang tersebut akan mengalami buang air besar berdarah.

Tetapi seorang ahli epidemiologi dari Yale School of Public Health menjelaskan bahwa risiko kanker usus besar tidak berhubungan dengan konsumsi minuman manis. Karena kanker usus besar dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti indeks massa tubuh, hormon menopause pada perempuan, merokok, konsumsi alkohol, dan aktivitas fisik.

Akan tetapi, minuman manis dapat dikategorikan menjadi salah satu faktor pendukung yang memicu terjadinya kanker usus besar yang dikarenakan ada hubungannya dengan indeks massa tubuh. Hal itu karena menurut MD Anderson Cancer Center, kelebihan lemak dalam tubuh dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. (cit)

Baca juga:

Ahli Gizi: Wahai Orang Indonesia, Susu Beruang Tak Bisa Sembuhkan Covid-19

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Bagikan