Kesehatan

Benarkah Kutek Pengaruhi Kesehatan? Berbahayakah?

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 27 Agustus 2022
Benarkah Kutek Pengaruhi Kesehatan? Berbahayakah?

Walau mempercantik penampilanmu, ternyata kutek bisa membahayakan kesehatan. (freepik/valuavitaly)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

KUTEK kerap digunakan oleh para wanita untuk mempercantik tampilan kuku. Meski demikian, ada beberapa risiko kutek yang bisa berbahaya bagi kesehatan, terlebih jika cara menggunakannya salah atau produk yang dipilih mengandung bahan berbahaya.

Kutek umumnya digunakan agar kuku tangan atau kaki terlihat menarik. Saat ini, beragam jenis kutek beredar di pasaran dengan kandungan dan warna yang beraneka ragam. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan efek dekorasi pada kuku.

Baca Juga:

Rambut Organ Intim Jangan Dicukur Habis

kutek
Kutek yang diklaim aman dan sehat bisa saja mengandung zat kimia beracun. (freepik/freepik)

Kandungan zat kimia

Kutek bisa mengandung berbagai bahan atau zat kimia berbahaya untuk kesehatan. Produk kutek yang diklaim lebih aman dan sehat juga bisa saja mengandung zat kimia beracun yang berbahaya, hanya saja kadarnya lebih sedikit.

Berikut ini adalah berbagai kandungan bahan berbahaya yang perlu diwaspadai di dalam kutek:

- Formaldehida

- Toluena

- Phthalates

- Merkuri

- Logam berat, termasuk timbal dan kadmium

Melansir Healthline, zat beracun seperti formaldehida atau formalin, merkuri, dan logam berat timbal dapat menimbulkan iritasi pada mata, hidung, kerongkongan, dan paru-paru. Selain itu, paparan zat tersebut dalam jumlah banyak atau jangka panjang juga diketahui bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit kanker.

Zat lain yang terkandung di dalam kutek, seperti toluena, juga dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, serta iritasi pada mata, tenggorokan, dan paru-paru.

Sementara itu, zat phthalates pada kutek dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan hormon, masalah kesuburan, dan pubertas dini pada anak-anak. Phthalates juga banyak ditemukan pada produk plastik, seperti botol atau perabot makan dan minum, serta produk pembersih rumah tangga.

Pengaruhnya pada ibu hamil

Penggunaan produk kosmetik pada ibu hamil, termasuk kutek, harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal ini dikarenakan paparan zat beracun yang terlalu sering atau terlalu banyak bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan bagi ibu hamil dan janin.

Paparan zat beracun dari kutek atau produk lainnya diketahui dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami keguguran atau melahirkan secara prematur. Sedangkan pada janin, paparan zat beracun bisa menyebabkan terjadinya kelainan bawaan, gangguan tumbuh kembang, dan berat badan lahir rendah.

Selain itu, ibu hamil juga harus cermat dalam memilih penghapus kutek. Carilah penghapus kutek yang tidak mengandung aseton. Sebab paparan aseton dalam dosis tinggi atau jangka panjang bisa mengganggu tumbuh kembang janin dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit bawaan lahir pada janin.

Baca Juga:

Psikolog: Overthinking Bisa Sebabkan Stres Hingga Depresi

kutek
Jangan meniup kutek karena kemungkinan besar kamu bisa menghirup bahan kimia. (freepik/freepik)

Dampaknya bagi kesehatan

Ada beberapa masalah kesehatan yang perlu diwaspadai akibat paparan zat kimia dalam kutek yang berbahaya, antara lain:

1. Gangguan pada mata


Penggunaan kutek yang mengandung bahan berbahaya diketahui dapat menyebabkan iritasi atau kerusakan pada mata. Gejala yang muncul bisa berupa mata merah, perih, dan berair.

2. Gangguan pencernaan


Gangguan pencernaan bisa kamu alami bila terlalu lama terpapar zat kimia dari kutek atau tidak sengaja menelan cairan kutek. Ada beberapa gejala dapat muncul akibat keracunan zat kimia tersebut, antara lain mual, muntah, diare, dan sakit perut.

3. Gangguan saluran kemih


Selain dapat mengganggu pencernaan, paparan zat kimia berbahaya dari kutek juga bisa mengganggu fungsi ginjal dan saluran kemih.

Ketika sudah menyebabkan kerusakan ginjal, kamu bisa mengalami gejala berupa sulit atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali, tubuh terasa lemas, atau bengkak-bengkak di tubuh.

4. Gangguan saluran pernapasan


Zat kimia di dalam kutek banyak yang bersifat iritatif. Jika terhirup dalam jumlah yang banyak, kutek dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan dan paru-paru serta menimbulkan gejala batuk, nyeri tenggorokan, hidung berair, atau sesak napas.

5. Gangguan sistem saraf


Gangguan sistem saraf juga bisa kamu alami bila terlalu banyak terpapar zat kimia dari kutek, seperti merkuri, logam berat, dan formaldehida. Paparan zat aseton pada pembersih kutek juga diketahui bisa mengganggu fungsi saraf.

Gangguan pada sistem saraf akibat paparan zat beracun bisa menyebabkan gejala berupa mudah mengantuk, gangguan keseimbangan, halusinasi, hingga kejang.

6. Gangguan pada jantung


Gejala seperti nyeri pada dada dan detak jantung yang tidak teratur bisa saja kamu alami jika terpapar zat-zat kimia berbahaya dari kutek maupun aseton. Oleh karena itu, kutek perlu digunakan secara cermat dan hati-hati.

Cara mengurangi risikonya

Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi risiko penggunaan kutek, diantaranya:

- Cermat memilih produk kutek dan jauhi produk yang mengandung zat kimia berbahaya.

- Buka jendela dan pintu sebelum menggunakan kutek agar terjadi pertukaran udara.

- Jauhkan tangan dari tubuh saat mengeringkan kutek.

- Hindari meniup kutek saat mengeringkannya, karena kemungkinan besar kamu akan menghirup bahan kimia kutek.

- Tiap kali selesai menggunakan dan menghapus kutek, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air dan sabun agar tidak ada bahan kimia yang menempel pada kuku. (DGS)

Baca Juga:

Jarang Terdengar, Empat Bahan Alami Ini Efektif Tingkatkan Imunitas

#Kesehatan #Kecantikan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
ShowBiz
Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia
Proses menua tidak sebatas perubahan fisik semata.
Dwi Astarini - Senin, 01 September 2025
Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan