Pilkada Serentak

Belum Keluarkan Rekomendasi, Pengamat Nilai PDIP Sengaja Tunggu Lawan di Pilwalkot Solo

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 22 Februari 2020
 Belum Keluarkan Rekomendasi, Pengamat Nilai PDIP Sengaja Tunggu Lawan di Pilwalkot Solo

Pengamat politik dari UNS Surakarta Agus Riwanto (Foto: antaranews)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Keputusan DPP PDI Perjuangan untuk menunda pemberian rekomendasi kepada pasangan bakal calon di Pilwalkot Solo menurut pengamat politik dari UNS Surakarta, Agus Riwanto sebagai langkah tunggu lawan.

Menurut Agus, DPP PDIP sengaja menunggu lawan di Pilwalkot Solo sehingga belum akan mengumumkan rekomendasi partai.

Baca Juga:

Tanggapi Pernyataan Mega, Ketua DPC PDIP Solo: Kalau Anaknya Tak Mampu, Jangan Dipaksakan, Dong

"Saya melihat PDIP bukan bingung menentukan pilihan (antara Achmad Purnomo dengan Gibran Rakabuming Raka) tetapi justru tidak ingin gegabah sebelum ada lawan calonnya," katanya di Solo, Jawa tengah, Jumat (21/2).

Bakal calon dari PDIP dari PIlwalkot Solo Achmad Purnomo dan Gibran Rakabuming
Gibran Rakabuming Raka dan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa berfoto bersama di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin (10/2). (Istimewa)

Lebih lanjut, Agus memperkirakan untuk lawan calon yang diusung oleh PDIP sendiri ada dua, yaitu dari koalisi partai politik dan dari jalur independen.

"Saat ini untuk yang dari independen kan sedang proses verifikasi dari KPU. Itupun kita tidak tahu lolos verifikasi atau tidak. Yang belum kelihatan dari koalisi partai politik," katanya.

Ia menilai untuk koalisi partai politik ini agak membahayakan mengingat dari dua pihak yang menunggu rekomendasi dari PDIP, ada kemungkinan salah satunya yaitu pihak yang tidak memperoleh rekomendasi akan menyeberang ke partai politik yang lain.

"Tentu rekomendasi hanya jatuh di satu pihak, bisa jadi yang lain akan dipinang ke partai politik lain. Ini membahayakan soliditas partai," katanya.

Apalagi, dikatakannya, pada Pilwalkot Solo ini PDIP bukan hanya menargetkan kemenangan tetapi juga bisa meraih kemenangan mutlak.

"Paling tidak lebih dari 80 persen, mereka (PDIP) butuh angka yang fantastis. Ini menunjukkan bahwa menjadi Wali Kota Solo memiliki legitimasi tinggi," terang Agus.

Baca Juga:

Gibran Puji Calon Independen yang Tak Gentar Tantang PDIP di Pilwalkot Solo

Sementara itu, mengenai pernyataan kedua bakal calon, baik itu Achmad Purnomo maupun Gibran yang akan tegak lurus dengan keputusan partai seolah menandakan loyalitas yang besar terhadap PDIP, menurut Agus Riwanto sebagaimana dilansir Antara realitanya belum tentu demikian.

"Di politik apapun bisa terjadi, konsistensi sulit dipegang," pungkasnya.(*)

Baca Juga:

Rekomendasi Pilwakot Solo Ditunda, Purnomo: Saya Tak Bisa Berbuat Apa-Apa

#Pilkada Serentak #Pengamat Politik #DPP PDIP #Wali Kota Solo
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat
Pareira menjelaskan bahwa proses pengesahan ini berjalan cepat karena PDIP telah mendaftar secara daring
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat
Indonesia
Imbas Demo Ricuh di Solo, Pemkot Batasi Semua Gelaran Event hingga 22.00 WIB
Pemkot Solo membatasi waktu gelaran event, yakni sampai 22.00 WIB saja. Sebab, banyak warganya yang menggantungkan hidup dari event tersebut.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Imbas Demo Ricuh di Solo, Pemkot Batasi Semua Gelaran Event hingga 22.00 WIB
Indonesia
Pegiat Seni hingga EO Minta SE Walkot agar Tak Terkena Royalti, Respati: Tidak Perlu, Sudah Aman
Wali Kota Solo, Respati Ardi buka suara terkait sejumlah pegiat seni, musisi, pengusaha hotel Hingga EO mengadu ke DPRD mengusulkan adanya Surat Edaran (SE) walkot Solo pada pihak terkait agar pengecualian tidak terkena royalti.
Frengky Aruan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Pegiat Seni hingga EO Minta SE Walkot agar Tak Terkena Royalti, Respati: Tidak Perlu, Sudah Aman
Indonesia
Ribka Tjiptaning: Kematian Raya Akibat Cacingan Akut Jadi Tamparan Keras untuk Pemerintah
Ribka menyerukan kepada anggota DPR agar isu kesehatan anak tidak dijadikan panggung politik.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ribka Tjiptaning: Kematian Raya Akibat Cacingan Akut Jadi Tamparan Keras untuk Pemerintah
Indonesia
Megawati Pilih Rayakan HUT RI di Sekolah Partai, Tegaskan Tradisi PDIP Tak Tergantikan
Megawati menekankan pentingnya disiplin dan kerja keras bagi para kader PDIP
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Megawati Pilih Rayakan HUT RI di Sekolah Partai, Tegaskan Tradisi PDIP Tak Tergantikan
Indonesia
Struktur Kepengurusan Terbaru PDIP: Hasto Kristiyanto Kembali Jabat Posisi Sekjen
Posisi sekjen sempat diambil alih oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 14 Agustus 2025
Struktur Kepengurusan Terbaru PDIP: Hasto Kristiyanto Kembali Jabat Posisi Sekjen
Indonesia
PDIP Beri Dukungan Penuh Tapi Ogah Gabung Pemerintah, Prabowo Butuh 'Second Opinion'
Andreas mengakui hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto dalam menentukan partai mana yang akan bergabung
Angga Yudha Pratama - Selasa, 05 Agustus 2025
PDIP Beri Dukungan Penuh Tapi Ogah Gabung Pemerintah, Prabowo Butuh 'Second Opinion'
Indonesia
Ramai Fenomena Bendera One Piece, Wali Kota Solo: Asalkan Utamakan Bendera Merah Putih
Fenomena bendera One Piece menarik perhatian banyak orang. Wali Kota Solo, Respati Ardi mengatakan, dirinya tidak masalah dengan pemasangan bendera One Piece.
Soffi Amira - Selasa, 05 Agustus 2025
Ramai Fenomena Bendera One Piece, Wali Kota Solo: Asalkan Utamakan Bendera Merah Putih
Indonesia
Terungkap! Ini Alasan PDIP Pilih Jadi Mitra Sekaligus Sparring Partner Pemerintah
Dukungan ini dimaksudkan untuk menjalankan fungsi kontrol sebagai penyeimbang
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 02 Agustus 2025
Terungkap! Ini Alasan PDIP Pilih Jadi Mitra Sekaligus Sparring Partner Pemerintah
Indonesia
Amnesti Prabowo Jadi Bukti, Kasus Hasto Sejak Awal Cuma Kriminalisasi Politik?
Sejak setahun yang lalu, di awal kasus ini muncul kami sudah melihat bahwa kasus ini memang sangat kental motif politik
Angga Yudha Pratama - Jumat, 01 Agustus 2025
Amnesti Prabowo Jadi Bukti, Kasus Hasto Sejak Awal Cuma Kriminalisasi Politik?
Bagikan