Beli Sukhoi Rusia, Indonesia Tak Takut Diembargo Amerika
Mendag Enggartiasto Lukita (kanan) bersama Menhan Ryamizard Ryacudu saat keterangan pers pengadaan peralatan pertahanan keamanan di Jakarta, Selasa (22/8). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
MerahPutih.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan tidak takut diembargo Amerika Serikat terkait pembelian alutsista asal Rusia.
Seperti diketahui, baru-baru ini Indonesia dan Rusia menyepakati jual beli pesawat tempur Sukhoi SU-35 sebanyak 11 unit.
"Tidak, tidak apa-apa, sama semuanya kita harus baik-baik, enggak ada embargo. Baik-baik saja dengan Amerika bahkan mereka menawarkan. Ke Pak Jokowi bilang, 'beli dong pesawat kita.' Semua menawarkan, China dan lain-lain juga. Kita jangan banyak musuh. Jadi tenang, tidak ada apa-apa," kata Menhan Ryamizard di Kantornya, Selasa (22/8).
Diakuinya, pembelian SU-35 dari Rusia, telah berlangsung sejak dua tahun lalu. Pendekatan terhadap pemerintah Rusia membuat Indonesia menjadi negara kedua yang memiliki pesawat canggih tersebut.
"Setelah tandatangan MoU, sekitar dua tahun lah (mendarat di Indonesia)," kata Menhan.
Terkait suku cadang, Menhan mengatakan tidak perlu khawatir. "Panjang perjanjiannya, yang penting tidak perlu khawatir," tandasnya. (Fdi)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Menhan Sebut Sukhoi SU-35 Paling Canggih Yang Dimiliki Indonesia
Bagikan
Berita Terkait
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen