Kamu Harus Tahu Risiko Berkegiatan Saat Kenormalan Baru

Leonard Leonard - Sabtu, 06 Juni 2020
Kamu Harus Tahu Risiko Berkegiatan Saat Kenormalan Baru

(Foto: Unsplash/Ethan Hu)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SETELAH berbulan-bulan tinggal di rumah, pelonggaran PSBB akhirnya perlahan diberlakukan. Namun bukan berarti pelonggaran ini membuat setiap orang euforia sehingga lupa menjalankan protokol kesehatan.

Kini, segala aktifitas luar ruangan memang sedang memasuki masa kenormalan baru. Artinya, ada hal-hal baru harus dilakukan. Salah satunya, mematuhi protokol kesehatan dan tetap melakoni pola hidup sehat.

Meski begitu, tingkat risiko sebagian besar tergantung pada seberapa dekat kamu dengan orang lain dan untuk berapa lama, berapa banyak orang terlibat, dan apakah kamu di luar atau di dalam ruangan.

Baca juga:

Desain Baru Kursi Pesawat untuk Jaga Jarak

Erich Anderer, dokter di Kota New York mengungkapkan kepada Insider, risiko penularan memang lebih besar ketika seseorang berada di luar ruangan, berada di tempat terbuka lebih baik daripada tertutup, dan lebih sedikit orang lebih baik daripada lebih banyak orang, serta berada jauh dari orang sakit.

1. Pesta di rumah

1
Pesta masuk dalam kategori penyebaran luar biasa (Foto: Unsplash/Jacob Betzinger)

Sekarang bukan saat tepat untuk membuat pesta rumahan. Aktivitas ini dianggap sebagai salah satu penyebab terbesar penyebaran virus. Kita juga tidak pernah tahu kondisi seseorang, bisa jadi positif COVID-19. Jangan sampai membuat acara 'penyebaran virus'. Para ahli menyebutkan sebagian besar pertemuan dalam ruangan dihadiri banyak orang berpotensi membuat penyebaran semakin masif.

Baca juga:

'Drive-in Disco', Dunia Hiburan Jerman Tak Padam di Tengah Pandemi

2. Makan bersama

2
Masker wajah tidak bisa dipakai saat sedang makan, membuatnya berisiko (Foto: Unsplash/Rod Long)

"Virus ini benar-benar menyukai orang-orang yang berada di dalam ruangan, di ruang tertutup untuk waktu yang lama dalam kontak dekat," kata pakar penyakit menular di Vanderbilt University, William Schaffner pada Business Insider.

Apalagi pada restoran membuat orang harus melepaskan maskernya. Makan di restoran memiliki risiko tinggi, karena makan tak mungkin memakai masker.

Semua itu menambah kemungkinan untuk menyebarkan atau mengontak virus corona melalui kedekatan antar-individu. Seperti diketahui, virus biasanya menyebar melalui tetesan atau menyemprotkan hingga 2 meter di antara orang-orang. Berbicara dengan suara keras dapat membuat virus beterbangan lebih jauh.

Jika kamu harus makan di dalam ruangan, lakukanlah hanya dengan beberapa teman saja. Atur sesingkat mungkin, pastikan area ventilasi bekerja baik, dan, jika mungkin, duduk berdampingan satu sama lain daripada saling berhadapan. Tinggalkan restoran jika pelayan tidak mengenakan masker wajah, saran Schaffner.

3. Kegiatan luar ruangan

3
Di luar rumah masih tetap beresiko tertular (Foto: Unsplash/Alexander Popov)

Meskipun di luar rumah lebih baik, kamu masih bisa berisiko jika bersama kelompok besar orang asing melakukan kontak dekat selama berjam-jam. Konser outdoor, misalnya, terutama jika orang-orang penuh sesak dan bernyanyi bersama tanpa masker.

Cobalah untuk menjaga jarak dengan orang lain, dan karantina diri kamu dari populasi yang rentan ketika kamu tiba di rumah. (lgi)

Baca juga:

Ratu Elizabeth Terlihat Menunggangi Kudanya di Halaman Kastil Windsor

#COVID-19 #Virus Corona #Juni Enggak Cengeng
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan