Desain Baru Kursi Pesawat untuk Jaga Jarak


Kursi di dalam pesawat setelah pandemi berlalu. (Foto: apex.aero)
SOLUSI desain kursi terbaru untuk menerapkan jarak sosial di dalam pesawat diharapkan bisa membantu maskapai penerbangan untuk melanjutkan pengoperasiannya. Diaharapkan kebiasaan baru ini dapat diterima oleh para pelancong.
Interspace Lite merupakan desain kursi dan dibuat oleh pabrikan luar angkasa Safran dan perusahaan teknologi transportasi Universal Movement. Desainnya hadir dengan lengkungan di atas kursi tengah yang memisahkan orang yang duduk di lorong dan yang berada di samping jendela. Penghalang dibuat sehingga kamu tidak dapat melihat penumpang lain.
Baca juga:
Desain Terbaru Kursi Pesawat "Social Distancing", Normal Baru Usai Pandemi COVID-19

Desain kursi ini merupakan inovasi untuk menjaga privasi penumpang. Apalagi di dalam pesawat dalam waktu yang lama memungkinkan munculnya potensi adanya COVID-19. Quentin Munier, EVP strategi & inovasi di Safran Seats, mengatakan pada Travel + Leisure, bisa jadi desain kursi itu sudah ada di awal musim panas.
Kursi ini awalnya diperkenalkan pada bulan Desember 2019. CNN menuliskan bahwa dengan opsi sayap dimaksudkan untuk membuat tidur lebih mudah. Interspace Lite kemudian dirancang ulang untuk kondisi perjalanan saat ini.
Bisa jadi kursi ini menjadi solusi yang memungkinkan maskapai penerbangan untuk bangkit kembali lebih cepat dibanding jika tempat duduk pesawat standar seperti sebelum pandemi. Ini adalah langkah penting dalam membantu mendukung industri pariwisata. Kemudian membuat pesawat menjadi ruang yang jauh lebih nyaman bagi penumpang ketika mereka ingin melakukan perjalanan lagi setelah pandemi berlalu.
Baca juga:
Layani Penumpang, Awak Kabin Qatar Airways Kenakan APD Lengkap

Pada bulan April lalu, perusahaan manufaktur interior pesawat Italia Aviointeriors merilis desain mereka, kursi tengah terbalik dengan menggunakan perisai.
Sementara itu, beberapa maskapai mengatakan mereka akan memblokir kursi-kursi tertentu untuk mempromosikan jarak sosial di dalam kabin. Termasuk Delta Air Lines, yang telah berkomitmen untuk membatasi kabin utama agar tidak lebih dari 60 persen. United Airlines mengatakan akan memberi tahu penumpang jika penerbangan mereka akan penuh dan menawarkan opsi alternatif seperti memesan ulang pada penerbangan yang berbeda. (lgi)
Baca juga:
Penerbangan Internasional Mungkin Tidak akan Normal Hingga Tahun 2023
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Detik-Detik Penumpang Lion Air Jakarta-Kualanamu Teriak ‘Bom’ hingga Bikin Ratusan Orang Pindah Pesawat

Pesawat Latih Jatuh di Bogor, TNI AU Konfirmasi 1 Orang Meninggal Dunia

American Airlines Kebakaran Sebelum Lepas Landas di Bandara Denver, Penumpang Panik hingga ‘Meluncur’ dari Pesawat

Garuda Indonesia Borong 50 Pesawat Boeing yang Dianggap Punya Reputasi Buruk, Ekonom: Apakah ini Tanda Menuju Krisis?

Setuju saat ‘Diharuskan’ Amerika Beli Pesawat Agar Tarif Impor Diturunkan, Prabowo Berdalih ingin Besarkan Maskapai Garuda

Horor! Seorang Pria Tewas Kesedot Mesin Pesawat Begini Kronologinya

Spesifikasi Pesawat Siluman B-2 AS, Mampu ‘Kecoh’ Radar Pertahanan hingga Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran

DPR Desak Polri Usut Tuntas Kasus Ancaman Bom Pesawat Haji, Keamanan Nasional Jadi Taruhan

Detik-detik ATC Kuala Lumpur Paksa Pesawat Saudia Airlines Mendarat di Kualanamu

Diancam Bom, TNI AU Pastikan 387 Penumpang Pesawat Saudi Airlines Selamat
