Bebek Karet Penuh Bakteri

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 02 Oktober 2023
Bebek Karet Penuh Bakteri

Studi menegaskan bahwa bagian dalam bebek karet itu kotor. (Foto: freepik/freepik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MAINAN bebek karet begitu menggemaskan bagi anak-anak. Sayangnya, mainan ini ternyata sarangnya bakteri.

Dilansir oleh CNN, sebuah studi menegaskan bahwa bagian dalam bebek karet itu kotor. Jika bebek karet masih baru, mungkin tidak terlalu dikhawatirkan. Tapi jika penampilan bebek mulai berubah dan biasanya dilapisi dengan bahan berwarna hitam kasar pada bukaan, waspadalah. Terlebih lagi apabila di bagian bawah memiliki zat lengket dan berlendir di bagian dalam.

Baca Juga:

Adaptasi Perubahan Iklim lewat Adopsi Hutan Mangrove

Studi pada jurnal NPJ Biofilms and Microbiomes mengatakan bahwa benda berlendir di dalam mainan mandi tersebut merupakan bakteri. Ia memiliki nama yang terdengar menakutkan, seperti Bradyrhizobium, Agrobacterium, Caulobacter, Sphingomonas dan Pseudomonas.

Bakteri dan mikroba yang tercampur dalam air hangat saat mandi berisiko tinggi menyebabkan infeksi mata, telinga, hingga usus, jika tertelan. (Foto: freepik/freepik)

Dalam studi tersebut, peneliti menguji 19 mainan mandi yang berbeda dan menemukan bahwa mainan plastik ditambah air mandi kotor adalah impian mikroba. Masalah utamanya, menurut ketua penelitian Frederik Hammes, terdapat kandungan berbahaya pada plastik bebek karet ini.

“Semua bahan plastik lunak ini mengandung pelembut yang disebut plasticizer untuk membuatnya fleksibel,” kata Hammes, yang melakukan penelitian bersama lima peneliti lain di Institut Sains dan Teknologi Perairan Federal Swiss.

Hammes menambahkan bahwa plasticizer bermigrasi keluar dari bebek karet ke dalam air, hal ini sangat disukai oleh bakteri.

Baca Juga:

1.000 Mangrove di Pesisir Morodemak untuk Keseimbangan Alam

Tapi bukan hanya bahan kimia yang keluar dari mainan yang disukai mikroba dan bakteri. Air mandi hangat itu sendiri juga penuh dengan hal-hal yang mereka butuhkan, seperti nitrogen dan fosfat, yang disuplai oleh sabun dan cairan tubuh manusia. Jadi kombinasi dari bahan plasticizer dan air mandi yang kotor menciptakan kolam bak penuh bakteri.

Bakteri legionella, pseudomonas aeruginosa, escherichia coli, coliform, listeria, dan enterococcus menjadi seluruh bakteri di bebek karet yang dapat menyebabkan infeksi. (Foto: freepik/kjpargeter)

Kadar volume bakteri yang dihasilkan sangatlah tinggi, yakni mencapai 75 juta sel per sentimeter persegi. Selain itu, jenis bakteri yang terkandung diperkirakan lebih banyak, tak hanya legionella dan Pseudomonas aeruginosa. Ada juga bakteri jahat Escherichia coli dan Coliform, Listeria, dan Enterococcus. Seluruh bakteri di atas dapat menyebabkan infeksi.

Tak sampai di situ, ketika mainan karet dipotong dan terbuka, semua mainan karet dalam penelitian ini mengandung biofilm (kumpulan bakteri) dan berlendir di permukaan bagian dalam. Sebagian besar mainan karet mandi di bagian dalam berwarna hitam yang merupakan pertanda pertumbuhan jamur.

Meski sejumlah bakteri tertentu dapat membantu memperkuat sistem kekebalan anak-anak, namun juga berisiko tinggi menyebabkan infeksi mata, telinga, hingga usus jika tertelan. Oleh karena itu, sebaiknya pertimbangkan pemakaian mainan tersebut untuk menemani si kecil saat mandi mulai dari sekarang. (dgs)

Baca Juga:

Gentle Vs Permissive Parenting, Serupa Tapi Tak Sama

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan