Batasi Konsumsi Jengkol, Bisa Rusak Ginjal

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 27 Maret 2024
Batasi Konsumsi Jengkol, Bisa Rusak Ginjal

Ilustrasi ginjal. (Foto: Unsplash/Robina Weermeijer)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Bagi kamu yang hobi makan jengkol, mulai sekarang batasi asupannya. Terlalu banyak makan jengkol tidak baik untuk kesehatan, bahkan bisa menyerang ginjal.

Pakar ilmu penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Suhardjono, Sp.PD-KGH, KGer, FINASIM mengatakan gangguan pada ginjal bisa timbul akibat mengonsumsi jengkol berlebihan.

Baca juga:

Jangan Takut, Rutin Minum Obat Hipertensi Tidak Rusak Ginjal

"Jaringan ginjal yang rusak bisa disebabkan oleh infeksi, bisa disebabkan oleh obat-obat, dan zat kimia. Atau juga oleh kristal misalnya seperti orang kalau kejengkolan, kebanyakan makan jengkol," kata Suhardjono saat diskusi daring di Jakarta, Rabu (27/3), seperti dilansir Antara.

Jengkol dapat membuat penikmatnya mengalami nyeri berlebihan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang sangat banyak. Hal ini terjadi karena adanya penyumbatan saluran kencing oleh kristal purin.

Selain jengkol, Suhardjono memaparkan bahwa zat seperti etilen glikol juga memengaruhi kesehatan ginjal. Sebab zat ini di beberapa negara dipergunakan sebagai pembeku mesin kendaraan di musim dingin.

Baca juga:

Di Indonesia Mayoritas Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda

Etilen glikol, seperti dilansir Alodokter, biasa digunakan sebagai pelarut obat sirup. Terlalu banyak mengonsumsi zat ini dapat membuat seseorang keracunan.

Suhardjono mengatakan sejumlah produsen obat menyamakan etilen glikol dengan gliserol. Zat tersebut biasanya dijadikan bahan pembuatan obat batuk untuk anak. Efeknya akan membuat ginjal akut.

Ginjal akut dapat membuat seseorang harus menjalani cuci darah. Bahkan tindakan mencangkok ginjal juga perlu dilakukan untuk mengganti organ tersebut dengan yang lebih baik.

Penyakit ginjal, sambungnya, dapat diobati apabila dideteksi sejak dini. Maka dari itu, ia menyarankan agar masyarakat rutin melakukan medical check up.

"Tapi kalau sudah berat, dia irreversible ya. Seperti penyakit ginjal yang lainnya," tutupnya. (ikh)

Baca juga:

Pasien Ginjal Disarankan Lakukan Konsultasi saat Ingin Berpuasa

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan