Basarnas: Telat Informasi Rugikan Korban


MerahPutih Nasional - Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Hubungan Pers Media dan Publikasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Yusuf Latif menyesalkan keterlambatan informasi ketika terjadi musibah. Sebab, hal itu akan merugikan korban.
"Secara keseluruhan enggak kepengen informasi yang telat, karena info telat akan rugikan korban," ujar Yusuf kepada MerahPutih.com, di kantor Basarnas, Sabtu (3/1).
Rata-rata, lanjut Yusuf, dari semua operasi korban sudah dalam kondisi meninggal. Padahal tak hanya Basarnas, semua menginginkan korban ditemukan masih dalam keadaan hidup.
"Tim rescue punya keinginan mereka hidup, tapi di lapangan info sudah sekian hari baru disampaikan keluarga, mungkin aja baru disampaikan ke Basarnas. Kalau bisa segera (dilaporkan)," harapnya.
Dikatakan Yusuf memang ada tahapan pelaporan ke Basarnas. Pertama tahap kekhawatiran, tahap meragukan dan ketiga tahap disasternya sudah dinyatakan hilang. Namun, ia berharap jika masyarakat merasa terjadi sesuatu segera melapor.
"Jadi ada jeda waktu sejam atau dua jam, kalau belum sampai (tujuan, red) bisa dinyatakan hilang," pungkasnya. (cnd)
Bagikan
Berita Terkait
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 17 Orang, Evakuasi Masih Andalkan Alat Berat

Heroik! Tim SAR Gabungan Merayap 3 Jam Evakuasi Santri di Reruntuhan Pesantren Al Khoziny

Basarnas Belum Bisa Pastikan Jumlah Korban Yang Masih di Bawah Reruntuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny

Basarnas Perluas Pencarian WNI Inggris Diduga Hanyut di Pantai Legian, Lewat Jalur Laut dan Udara

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

Jumlah Korban Tewas Banjir Bali Capai 18 Orang, 2 Orang Masih Hilang

10 Daerah Berpotensi Terdampak Gelombang Tsunami Akibat Gempa di Rusia, Basarnas Siaga Penuh

Alat Deteksi Bawah Laut Digunakan untuk Cari 29 Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang Belum Ditemukan

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, DPR Minta Basarnas Optimalkan Pencarian Korban

Pendaki Asal Brasil Meninggal di Rinjani, Komisi V DPR akan Panggil Basarnas
