Alat Deteksi Bawah Laut Digunakan untuk Cari 29 Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang Belum Ditemukan


KMP Tunu Pratama Jaya. (Foto: ASDP)
MerahPutih.com - Proses pencarian 29 korban yang masih hilang dalam insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali masih terus dilakukan. Basarnas mengerahkan KRI Fanildo, kapal milik TNI AL yang dilengkapi teknologi bawah laut modern.
KRI Fanildo dibekali remotely operated vehicle (ROV) yang mampu menampilkan citra visual 3 dimensi di dasar laut.
Selain itu, kapal ini juga menggunakan sonar dan magnetometer untuk mendeteksi objek logam seperti bangkai kapal yang berada di kedalaman hingga 60 meter.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksda (Purn) Ribut Eko Suyatno menegaskan, pencarian dilakukan secara masif dengan seluruh kekuatan yang tersedia.
"Kami memaksimalkan seluruh sumber daya, baik di permukaan maupun bawah laut, untuk menemukan keberadaan korban maupun bangkai kapal," jelas Ribut, Minggu (6/7).
Sementara itu, untuk pencarian area udara satu unit helikopter melakukan pemantauan dari atas perairan Selat Bali. Pencarian ini difokuskan untuk mendeteksi tanda-tanda keberadaan korban yang kemungkinan sudah mengapung di permukaan laut.
Hingga kini, tim gabungan masih terus bekerja tanpa henti demi memberikan kepastian kepada keluarga korban yang masih menunggu kabar di posko terpadu Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Baca juga:
Pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) bawah laut bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, masih menunggu hasil data dari KRI Pulau Fanildo dan tim ahli videografi.
Eko menambahkan, operasi pencarian dan pertolongan di bawah laut jika dimungkinkan dilaksanakan pada hari ini dengan memperhatikan faktor keselamatan serta tidak mengganggu transportasi laut di lintasan Ketapang-Gilimanuk.
Ia juga menyampaikan tim SAR gabungan pada hari ini juga terus melanjutkan melakukan pencarian di atas permukaan air, baik jalur udara, darat dan laut.
"Total tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi SAR kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya ada sekitar 600 personel," kata Ribut Eko Suyanto.
KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang dan 12 ABK/kru serta 22 unit kendaraan tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam sekitar pukul 23.35 WIB.
Sampai saat ini, jumlah korban ditemukan selamat 30 orang, enam orang ditemukan meninggal, dan 29 orang korban lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian. (Knu)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim

Basarnas: 171 Korban Dievakuasi dari Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny, 104 Selamat, 67 Meninggal Dunia

Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang

Evakuasi Ponpes Al Khoziny Selesai: Semua 63 Korban Tewas Ditemukan, 61 Jasad Utuh Sisanya Bagian Tubuh

Basarnas Pastikan Operasi SAR Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Diteruskan sampai Tidak Ada Lagi Korban

Terus Bertambah, Korban Tewas Robohnya Musala Ponpes Al Khoziny Capai 45 Orang

Kondisi Lapangan Makin Sulit, Korban Tewas Runtuhnya Ponpes Al-Khoziny Sudah Capai 37 Orang

Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 17 Orang, Evakuasi Masih Andalkan Alat Berat

Heroik! Tim SAR Gabungan Merayap 3 Jam Evakuasi Santri di Reruntuhan Pesantren Al Khoziny

Basarnas Belum Bisa Pastikan Jumlah Korban Yang Masih di Bawah Reruntuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny
