Baru 3.100 Hektare Dihijaukan di Lahan Kritis di DAS Citarum


Waduk Jatiluhur yang airnya berasal dari Sungai Citarum. (Foto: Unsplash/Eka P. Amdela)
SUNGAI Citarum terus dibanjiri berbagai program, salah satunya program nasional Citarum Harum. Sungai yang tercermar berat ini diharapkan bisa pulih. Sejauh ini penanganan sungai terpanjang di Jawa Barat ini diklaim mengalami beberapa kemajuan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, salah satu target pemulihan Sungai Citarum ialah penghijauan lahan kritis seluas 15 ribu hektare. Menurutnya, sampai saat ini ada sekitar 3.100 hektare lahan kritis sudah dihijaukan di daerah aliran sungai (DAS) Citarum.
Baca Juga:
KPAI Desak Pemprov DKI Lindungi Anak Rusun Marunda dari Pencemaran Abu Batu Bara

"Ini akumulatif capaian selama 2019-2021," jelas Ridwan Kamil, dalam kunjungannya ke Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa, (15/3).
Selain itu, gubernur memaparkan progres lain dari Program Citarum Harum terkait penanganan sampah yang mengalami kemajuan dapat dicapai sekitar 2.800 ton per hari.
"Dari target 3 ribu ton sampai saat ini sampah yang ditangani sudah mencapai 2.800 ton per hari. Tinggal sedikit lagi target tercapai, juga tentunya dengan zero waste program yang terus kita tingkatkan," tambahnya.
Kemudian untuk limbah peternakan, menurutnya penanganannya sudah sesuai dengan target. "Di Perpres dari target 26.800, kita sudah menangani 26.900 ekor sapi yang limbahnya bisa dijangkau oleh sistem untuk dikelola lebih sustainable," ujarnya.
Gubernur memaparkan bahwa Sungai Citarum mempengaruhi hampir sepertiga wilayah Jawa Barat. Di antaranya penghasil listrik, irigasi. Bahkan Citarum menjadi sumber air bagi DKI Jakarta melalui Waduk Jatiluhur.
Ia menyinggung tentang indeks kualitas air Citarum yang masuk kategori cemar ringan dengan skor 60. Capaian ini berkat kerja semua pihak, termasuk dari para komandan sektor, sehingga indeks kualitas air Citarum dari cemar berat telah menjadi cemar ringan.
Dampak dari kemajuan kualitas air Citarum ini terlihat pada dua fenomena sosial yang dapat disaksikan dari munculnya aktivitas di sekitar sungai.
"Dua fenomena sosial terjadi, ikan-ikan yang dulu hilang hadir lagi, dan anak-anak kampung bisa berenang lagi pada kondisi sungai yang telah mengalami perbaikan," ujarnya.
Baca Juga:
Luhut Janjikan Bangun Solar Cell 100 MW di Proyek Citarum Harum

Kang Emil juga mengatakan bahwa dengan adanya bantuan dari World Bank sebesar USD 100 juta diharapkan dapat mermbantu pengelolaan air limbah domestik. "Seperti di Kabupaten Bandung pengelolaan air limbah domestik untuk tahun depan, insyaallah bisa tercapai sesuai dengan target," paparnya.
Mengenai pengelolaan mahadata dari segi pengendalian pemanfaatan ruang telah dilakukan melalui Command Center, yang mendapat penghargaan Medali Emas Bhumandala Inovasi Pemanfaatan Informasi Geospasial Tahun 2021, yakni terkait pemanfaatan Portal Satu Peta dalam implementasi Command Center Satgas PPK DAS Citarum.
"Digital manajemennya sangat canggih, sehingga mendapatkan Penghargaan Bhumandala Award. Jadi masalah kapan air naik, kualitas air bisa dikendalikan dari satu ruangan. Ini adalah salah satu kebanggaan kita menggunakan teknologi," tuturnya.
Selain itu, terkait penegakan hukum, Ridwan Kamil menambahkan, dalam pelaksanaannya lebih memakai pendekatan humanis dan kinerja yang proaktif.
"Kita lebih cenderung proaktif, selama tiga tahun sampai saat ini sudah 204 kasus pengaduan yang ditindaklanjuti. Di antaranya ada 34 kasus yang sudah masuk pengadilan baik perdata, maupun pidana, dan 17 kasus dikenai sanksi administratif," jelasnya.
Kang Emil pun mengapresiasi terdapat 78 institusi pendidikan yang turut bergabung memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai Program Citarum Harum.
"Jumlah ini sudah sangat jauh lima kali lipat dari target dengan adanya penambahan 24 komunitas yang terlibat," tuturnya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Pemerintah Beberkan Target Pengelolaan SDA Berkelanjutan di 2024
Bagikan
Berita Terkait
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya

Kabar Gembira! Semua Motor Yamaha Gratis Masuk Ancol pada 4-6 Juli 2025
