Barista Asuh, Bukti Industri Kopi Indonesia tak Pernah Cengeng dan Mengeluh

Thomas KukuhThomas Kukuh - Selasa, 19 Mei 2020
Barista Asuh, Bukti Industri Kopi Indonesia tak Pernah Cengeng dan Mengeluh

Ilustrasi Barista Asuh

Ukuran:
14
Font:
Audio:

HAMPIR saban hari, pengurus Barista Guild Indonesia (BGI) menerima laporan ada barista yang menjadi korban PHK. Hingga kini totalnya sudah 400 lebih barista dirumahkan. Coffee shop tempat mereka bekerja tak lagi kuat menghadapi pandemi COVID-19. Tumbang. Tutup. Atau Bangkrut.

Baca juga:

Aang Sunadji, Beangasm.id, dan Growth Mindset di Tengah Pandemi

Fenomena ini membuat Yudistira Bawono salah satu perwakilan BGI bersama beberapa koleganya di industri kopi terus putar otak: gimana caranya ikut berkontribusi menjaga industri kopi Tanah Air tetap kuat melawan pandemi dan memberi semangat para barista korban PHK.

Hasil dari diskusi mereka akhirnya tercetuslah ide: Barista Asuh.

Sebuah gerakan untuk mengajak para pengusha coffee shop yang masih bertahan di tengah pandemi mau “mengadopsi” barista korban PHK. Maksud “mengadopsi” adalah dengan memberikan kesempatan satu shift perminggu bekerja untuk barista itu. “Tapi terkait jumlah shift, jangka waktu dan mekanismenya bisa ditentukan masing-masing coffee shop,” kata pria yang akrab disapa Yudis itu.

Barista Asuh, Bukti Industri Kopi Indonesia tak Pernah Cengeng dan Mengeluh
Barista menyajikan kopi untuk diuji (Foto: side.id/Andhika Hutama Putra)

Di fase awal, gerakan ini akan mendata coffee shop mana aja yang mau berpartisipasi dalam Barista Asuh. Form #solidsaatsulit akan dibuka.

Bagi coffee shop yang ingin ikut gerakan ini bisa mendaftar langsung melaui tautan https://form.jotform.com/201390771761051 atau via DM akun @mas_fotokopi maupun @newsmerahputih.

Nantinya, data coffee shop yang berminat dan data barista korban PHK yang dimiliki BGI akan dibagi menjadi cluster-cluster berdasarkan wilayah.

Bagi barista yang tertarik, bisa mendaftar ke salah satu coffee shop di klasternya. Data barista pendaftar akan dishare ke coffee shop terkait untuk diseleksi atau diatur gilirannya.

Inti dari gerakan ini untuk menjaga semangat para barista yang dirumahkan sekaligus menyambung tali silaturahmi. “Syukur-syukur bisa membuka peluang dan mendatangkan pemasukan bagi mereka,” katanya.

Lantas apa manfaat bagi coffee shop yang mengasuh barista? Nah, dengan ikut gerakan Barista Asuh, coffee shop juga jelas mendapatkan keuntungan.

Misalnya, barista-barista tersebut akan mengumumkan di media sosialnya, dimana coffee shop yang mengasuhnya. Selain mendapat tambahan exposure media sosial, para pelanggan tetap barista itu akan membeli produk coffee shop pengasuhnya. Dengan begitu coffee shop juga mendapat tambahan pemasukan.

Di sisi lain, barista asuh dan coffee shop juga bisa saling belajar dan tukar pengalaman ilmu perkopian. Dengan begitu, ekosistem industri kopi ini tetap terjaga. Makin kuat menghadapi pandemi.

Barista Asuh, Bukti Industri Kopi Indonesia tak Pernah Cengeng dan Mengeluh
Barista menyiapkan kopi sajiannya (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Sementara itu, MerahPutih.com juga sempat berbincang dengan pemilik akun @mas_fotokopi. Dia menerangkan, selama pandemi COVID-19, banyak coffee shop yang tertatih-tatih. Apalagi sejak aturan PSBB diperketat. Makin banyak coffee shop tumbang. “Terutama coffee shop yang berada di mal-mal. Karena hampir semua mal di Jakarta tutup,” kata @mas_fotokopi

“Belum lagi coffee shop yang mengandalkan konsep tempat keren untuk pelanggannya. Kini, pelanggan gak boleh lagi nongkrong di situ. Omzet mereka kadang tak cukup dengan hanya berjualan online,” imbuhnya.

Uniknya, berdasar pantauan @mas_fotokopi, kini coffee shop yang banyak bertahan justru berada di pinggiran Jakarta. Dan biasanya coffee shop yang berdiri sendiri di pinggir jalan atau di ruko. Mereka masih bisa survive.

Nah, untuk itu @mas_fotokopi mengajak coffee shop yang masih bisa bertahan untuk ikut gerakan Barista Asuh. “Satu shift tapi dampaknya luar biasa. Ikut memperkuat ekosistem perkopian Indonesia,” kata dia.

Gerakan Barista Asuh ini menjadi bukti bahwa para pelaku bisnis kopi di Indonesia tak mengeluh dalam kondisi sesulit apapun. Tak ada dalam kamus mereka kata: cengeng. Apalagi minta-minta. (*)

Baca juga:

“The New Normal” Industri Kopi di Tengah Pandemi COVID-19 Menurut Mikael Jasin

#Juni Enggak Cengeng #Barista #Kopi #Coffee Shop #Barista Asuh #MEInang
Bagikan
Ditulis Oleh

Thomas Kukuh

Berita Terkait

Kuliner
The Wolf Espresso Perpanjang Umur Ampas Kopi dalam Gelas Keramik
Proyek percontohan pembuatan gelas keramik daur ulang ampas kopi yang menggaet Pot N Pop kemudian dimulai pada Oktober 2024.
Dwi Astarini - Rabu, 13 Agustus 2025
The Wolf Espresso Perpanjang Umur Ampas Kopi dalam Gelas Keramik
Indonesia
Reaksi Kesal Prabowo Ketika Stafnya Salah Sajikan Teh Bukan Kopi
Kopi diketahui menjadi minuman favorit Presiden Prabowo.
Wisnu Cipto - Kamis, 24 Juli 2025
Reaksi Kesal Prabowo Ketika Stafnya Salah Sajikan Teh Bukan Kopi
Lifestyle
Google Bikin Doodle Kopi Susu Gula Aren Cuma di Indonesia, Ada Tips Membuatnya Juga Lho
Google juga membagikan tips sederhana untuk membuat kopsuren
Angga Yudha Pratama - Selasa, 15 Juli 2025
Google Bikin Doodle Kopi Susu Gula Aren Cuma di Indonesia, Ada Tips Membuatnya Juga Lho
Kuliner
Dukung Gaya Hidup Sehat, ini nih Manfaat Sehat Jus Cold-Pressed
Ini merupakan jenis jus yang dibuat tanpa proses pemanasan sehingga menjaga kandungan gizi dari buah dan sayur tetap utuh.
Dwi Astarini - Jumat, 11 Juli 2025
Dukung Gaya Hidup Sehat, ini nih Manfaat Sehat Jus Cold-Pressed
Indonesia
Indonesia Catatkan Surplus Ekspor Kopi, Lampung Jadi Daerah Terbesar Kirim ke Luar Negeri
Lebih dari 63 persen total impor kopi Indonesia itu berasal dari Vietnam
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Catatkan Surplus Ekspor Kopi, Lampung Jadi Daerah Terbesar Kirim ke Luar Negeri
Indonesia
Kedai Kopi di Indonesia Meningkat 3 Kali Lipat, Masih Banyak Potensi
Kemenperin mencatat jumlah konsumsi kopi nasional mencapai 1,03 kilogram per kapita, dengan total konsumsi dalam negeri sebesar 288 ribu ton.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 20 Mei 2025
Kedai Kopi di Indonesia Meningkat 3 Kali Lipat, Masih Banyak Potensi
Indonesia
Pramono Dukung Kopi Indonesia Kuasai Dunia, Ekonomi Kreatif di Jakarta Bakal Terus Didorong
World of Coffee Jakarta merupakan edisi kedua dari World of Coffee Asia, setelah sebelumnya digelar satu dekade lalu.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 17 Mei 2025
Pramono Dukung Kopi Indonesia Kuasai Dunia,  Ekonomi Kreatif di Jakarta Bakal Terus Didorong
Berita Foto
Berburu Biji Kopi dalam Pameran Kopi Internasional World of Coffee Jakarta 2025
Pengunjung mengamati berbagai biji kopi dalam ajang pameran kopi internasional bertajuk World of Coffee Jakarta 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta, Jum'at (16/5/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 16 Mei 2025
Berburu Biji Kopi dalam Pameran Kopi Internasional World of Coffee Jakarta 2025
Tradisi
Lewat Roemah Koffie, Jerry Hermawan Lo Bawa Misi Kembalikan Kejayaan Kopi Nusantara
Bagi Jerry, agribisnis ini bukan hanya tentang kopi.
Dwi Astarini - Jumat, 16 Mei 2025
Lewat Roemah Koffie, Jerry Hermawan Lo Bawa Misi Kembalikan Kejayaan Kopi Nusantara
Kuliner
Kisah 'Rambadia', Varian Kopi Teranyar dari Roemah Koffie
Rambadia mengusung semangat lagu tradisional Batak nan sarat makna.
Dwi Astarini - Kamis, 15 Mei 2025
Kisah 'Rambadia', Varian Kopi Teranyar dari Roemah Koffie
Bagikan