Bantuan Sembako Anies untuk Korban COVID-19 di Jakarta Dinilai Terlalu Kecil

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 21 April 2020
 Bantuan Sembako Anies untuk Korban COVID-19 di Jakarta Dinilai Terlalu Kecil

Paket bantuan sembako untuk warga DKI yang terdampak corona (Foto: antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Direktur Eksekutif Indonesia Budget Center (IBC) Roy Salam menilai bantuan sosial (bansos) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bagi korban Covid-19 nilainya terlalu kecil jika dibandingkan daerah lain.

Ia menyebut berdasarkan keterangan Pemprov, nilai bansos sembako yang disalurkan selama periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ialah Rp598.000 per KK yang dibagikan kepada 1,25 juta KK.

Baca Juga:

Bawaslu Ingatkan Warga Korban COVID-19 Waspadai Bantuan Politis dari Kepala Daerah Petahana

Bansos berupa sembako itu diberikan melalui empat tahap per minggu atau per minggu satu KK mendapatkan Rp149.500 ribu sejak 9 sampai dengan 23 April.

"Dilihat dari besaran paket bantuan sembako saat ini masih terlampau kecil untuk memenuhi kebutuhan kalori per orang dalam 1 KK," kata Roy dalam keterangan resmi, Senin (20/4).

Warga DKI menunjukan paket sembako yang diberikan Pemprov DKI terkait bansos corona
Warga menunjukkan paket sembako dari Pemprov DKI terkait bansos corona (Foto: antaranews)

Roy berasumsi, jika biaya makan per hari untuk satu KK terdiri empat jiwa sebesar Rp100 dengan 3 kali makan, biaya yang diperlukan ialah Rp700 ribu.

Untuk biaya makan selama 4 minggu sebesar Rp2,80 juta, setara lima kali lipat dari total nilai bantuan sembako.

"Untuk itu, Gubernur Anies Baswedan mesti meninjau ulang besaran nilai bantuan jaring pengaman sosial agar lebih efektif menstimulasi warga untuk mematuhi kebijakan PSBB," jelas Roy.

Menurutnya, usulan ini sangat realistis mengingat kapasitas fiskal DKI Jakarta tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.

Wajar, kata Roy, Gubernur DKI Jakarta memberikan nilai bantuan di atas angka rata-rata garis kemiskinan sesuai kemampuan fiskalnya.

IBC memperkirakan, total anggaran yang digunakan untuk pengadaan paket sembako sebesar Rp747,50 miliar atau Rp598 ribu dikalikan 1,25 juta KK.

"Angka ini hanya 0,8% dari total APBD 2020 sebesar Rp87,96 triliun," jelas Roy.

Padahal, dengan alokasi Rp6,57 triliun untuk social safety net, seharusnya nilai paket bantuan bisa sebesar Rp1,5 juta/bulan/KK bagi 1,46 juta KK miskin dan warga terdampak covid-19 lainnya selama 3 bulan.

Pemprov DKI Jakarta hari ini mendistribusikan 88.942 paket sembako bagi warga miskin dan rentan miskin yang terdampak pandemi virus corona (SARS-CoV 2) penyebab penyakit Covid-19.

Puluhan ribu paket itu didistribusikan ke 26 kelurahan yang tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.

"Pemprov DKI Jakarta berupaya maksimal agar distribuai bantuan sosial dapat dilaksanakan sesuai jadwal," ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti, Senin (20/4).

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menegaskan, bantuan sosial (bansos) Pembatasan Sosial Berskala Besara (PSBB) ini tidak diberikan dalam bentuk uang.

"Tidak ada pemberian berupa uang tunai pada bantuan sosial ini," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta.

"Target penerima bansos sebanyak 1,2 juta KK yang bermukim di DKI Jakarta. Program ini beesumber dari realokasi anggaran APBD DKI Jakarta," sambungnya.

Baca Juga:

Ekonom INDEF Tantang Stafsus Milenial Jokowi Debat Terbuka

Berikut daftar 26 kelurahan tersebut :

Jakarta Utara
1. Kelurahan Papanggo
2. Kelurahan Tanjung Priok
3. Kelurahan Sungai Bambu
4. Kelurahan Kapuk Muara
5. Kelurahan Pluit
6. Kelurahan Krukut
7. Kelurahan Kamal Muara

Jakarta Timur
1. Kelurahan Cipinang Besar Selatan
2. Kelurahan Kampung Melayu
3. Kelurahan Cipinang
4. Kelurahan Pondok Kopi
5. Kelurahan Cipinang Cempedak
6. Kelurahan Rawa Bunga
7. Kelurahan Bali Mester.(Knu)

Baca Juga:

Patut Ditiru, Wabup Pati Sumbang 2 Hotel Miliknya untuk Karantina PDP dan ODP COVID-19

#Paket Sembako #Pemprov DKI #Anies Baswedan #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Krisis Lahan Makam Jakarta, Solusi Tumpang dan Wacana Teknologi Kuburan Instan
TPU Karet Bivak dan TPU Tanah Kusir adalah lokasi yang menerapkan sistem tumpang
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Krisis Lahan Makam Jakarta, Solusi Tumpang dan Wacana Teknologi Kuburan Instan
Indonesia
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
William juga menyoroti rendahnya realisasi belanja lainnya berdasarkan data BPKD DKI
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
Indonesia
Pramono Anung Bikin Aturan Lelang Kilat November-Desember, Siap-siap Proyek Infrastruktur Langsung Tancap Gas di Awal Tahun Baru
Pramono kini memberikan izin agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dapat melaksanakan proses lelang pada November dan Desember
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Pramono Anung Bikin Aturan Lelang Kilat November-Desember, Siap-siap Proyek Infrastruktur Langsung Tancap Gas di Awal Tahun Baru
Indonesia
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Inovasi adalah keharusan bagi BUMD
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Indonesia
Jakarta Diprediksi Hanya Punya Lahan Makam 3 Tahun Lagi, Setelah Itu Mau Kubur di Mana?
Fajar juga mengakui adanya hambatan signifikan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menambah TPU baru
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Jakarta Diprediksi Hanya Punya Lahan Makam 3 Tahun Lagi, Setelah Itu Mau Kubur di Mana?
Indonesia
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
Memang ada beberapa pembangunan yang dirasa belum memungkinkan, sehingga dimundurkan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
Indonesia
MRT Jakarta Tambah 8 Kereta Baru dari Jepang untuk Rute HI–Kota, 'Headway' Bakal Jadi Secepat Kilat
Nakamura menilai proyek ini melampaui sekadar infrastruktur
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
MRT Jakarta Tambah 8 Kereta Baru dari Jepang untuk Rute HI–Kota, 'Headway' Bakal Jadi Secepat Kilat
Indonesia
Krisis Lahan Kuburan di Jakarta: Jarak Antar Makam Cuma 20 Cm, Jasad Baru Harus Rela 'Numpang' Sampai Tiga Lapis dalam Satu Lubang
Mekanisme pemakaman tumpang ini ditegaskan dilakukan tanpa membuka jenazah lama
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Krisis Lahan Kuburan di Jakarta: Jarak Antar Makam Cuma 20 Cm, Jasad Baru Harus Rela 'Numpang' Sampai Tiga Lapis dalam Satu Lubang
Indonesia
TPU Jakarta Penuh, Para Leluhur Siap-siap Naik Level! Pramono Anung Pertimbangkan Buat Kuburan Vertikal
Pramono menegaskan bahwa keputusan akhir terkait model dan lokasi pemakaman baru ini akan segera ditetapkan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
TPU Jakarta Penuh, Para Leluhur Siap-siap Naik Level! Pramono Anung Pertimbangkan Buat Kuburan Vertikal
Indonesia
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
Ia menekankan bahwa penanganan banjir adalah isu kemanusiaan dan hak warga
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
Bagikan