Bank Dunia Segera Gelontorkan Duit Bagi Ukraina

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Februari 2022
Bank Dunia Segera Gelontorkan Duit Bagi Ukraina

Warga Ukraina menyeberangi perbatasan Polandia dan Ukraina usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di wilayah timur Ukraina, Medyka, Polandia, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/REU

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Bank Dunia mempersiapkan opsi untuk memberikan dukungan segera kepada pemerintah Ukraina. Termasuk pembiayaan cepat pada negara yang kini tengah diserang Rusia.

Sebelumnya, Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan, kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Sabtu (19/2) bahwa bank sedang mempersiapkan pencairan USD 350 juta dolar untuk dukungan anggaran pada akhir Maret.

Baca Juga:

Kuasai Reaktor Nuklir Chernobyl, Pesan Rusia ke NATO: Jangan Ikut Campur

Namun, tidak jelas sumber daya apa yang mungkin tersedia untuk membantu rakyat Ukraina jika pemerintah Zelenskiy yang terpilih secara demokratis digulingkan oleh pasukan Rusia.

Dalam kasus-kasus peralihan kekuasaan pemerintah secara paksa baru-baru ini, termasuk kudeta di Myanmar dan Sudan, Bank Dunia telah menangguhkan transaksi dengan pemerintah yang dibentuk oleh militer.

Namun di Afghanistan, yang direbut oleh Taliban Agustus lalu, bank tersebut berusaha untuk menggunakan sekitar satu miliar dolar AS dalam trust fund (dana amanah) Afghanistan untuk pendidikan, pertanian, kesehatan dan program keluarga untuk meredakan krisis kemanusiaan yang memburuk.

Malpass mengatakan, Bank Dunia memobilisasi kelompok krisis global untuk berkoordinasi di antara divisi dan mitra pembangunannya untuk bekerja pada tanggapan yang cepat.

"Bank juga berkoordinasi erat dengan IMF untuk menilai "biaya ekonomi dan sosial yang berjangkauan luas," tulisnya.

Seorang peserta berdiri di dekat logo Bank Dunia pada Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional - Bank Dunia 2018 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 12 Oktober 2018. ANTARA/REUTERS/Johannes P. Christo
Seorang peserta berdiri di dekat logo Bank Dunia pada Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional - Bank Dunia 2018 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 12 Oktober 2018. ANTARA/REUTERS/Johannes P. Christo

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan, dalam sebuah tweet bahwa dia "sangat prihatin" tentang konflik di Ukraina, yang "menambah risiko ekonomi yang signifikan bagi kawasan & dunia.

"Kami menilai implikasinya & siap mendukung anggota kami sesuai kebutuhan," kata Georgieva, menggemakan komentar yang dia buat awal bulan ini.

Selain itu, IMF dan Bank Dunia juga mengatakan mereka bekerja untuk menjaga keselamatan karyawan yang tersisa di Ukraina. Sebagian besar staf Bank Dunia Ukraina telah pindah ke luar negeri, meskipun beberapa tetap karena alasan pribadi dan keluarga.

"Kami akan terus mengidentifikasi opsi bagi mereka yang telah memutuskan untuk tidak meninggalkan negara pada saat ini," kata Malpass dalam memo internal kepada hampir 16.000 karyawan global bank tersebut dikutip Antara. (*)

Baca Juga:

BI Sudah Siapkan Bauran Kebijakan Hadapi Dampak Perang Rusia-Ukraina

#Bank Dunia #Rusia #Ukraina #Perang #Uni Eropa
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Israel Lakukan 813 Kali Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Akses Bantuan Masih Dihambat
Denmark, Prancis, Yunani, Slovenia, dan Inggris mengecam kekerasan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 Desember 2025
Israel Lakukan 813 Kali Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Akses Bantuan Masih Dihambat
Indonesia
Bank Dunia Sebut Upah Riil Buruh di Indonesia Cenderung Turun
Bank Dunia Sebut Upah Riil Buruh di Indonesia Cenderung Turun
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
 Bank Dunia Sebut Upah Riil Buruh di Indonesia Cenderung Turun
Indonesia
Konflik Kamboja dan Thailand Bikin Sekolah Tutup, Ratusan Warga Mengungsi
prioritas utama saat ini adalah menghentikan pertempuran dan melindungi warga sipil di wilayah perbatasan
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
Konflik  Kamboja dan Thailand  Bikin Sekolah Tutup, Ratusan Warga Mengungsi
Dunia
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Trump mengatakan pasukan stabilisasi itu telah beroperasi secara efektif dan akan semakin kuat dengan dukungan internasional yang meluas.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Indonesia
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Selain kapal perang, Kamboja, Laos, Thailand, dan Timor Leste juga berpartisipasi dengan mengirimkan Augmented Staff dalam latihan maritim ini.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Indonesia
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
Kapal perang HTMS Thepa dikerahkan ke area operasi dan ditugaskan untuk melakukan patroli dan pengintaian sepanjang waktu, tambah pernyataan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
Dunia
Tidak Percaya Komitmen Putin, Uni Eropa Sepakat Perkuat Pertahanan di Ukraina
Negara anggota UE akan berbagi risiko secara kolektif terkait eskalasi konflik Rusia-Ukraina
Wisnu Cipto - Selasa, 02 Desember 2025
Tidak Percaya Komitmen Putin, Uni Eropa Sepakat Perkuat Pertahanan di Ukraina
Olahraga
Mengejutkan! Tes Kebohongan Mudryk Lolos, Masa Depan di Chelsea Terbuka?
Mykhailo Mudryk masih menunggu putusan kasus doping. Ia lulus tes poligraf, tetap berlatih, dan mendapat dukungan Chelsea. Begini fakta terbarunya.
ImanK - Sabtu, 29 November 2025
Mengejutkan! Tes Kebohongan Mudryk Lolos, Masa Depan di Chelsea Terbuka?
Dunia
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
“Rencana ini tidak memaksa Ukraina mengakui Krimea dan Donbas sebagai wilayah Rusia.”
Wisnu Cipto - Kamis, 20 November 2025
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Dunia
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Pada 10 November, empat tentara Thailand terluka setelah menginjak ranjau saat berpatroli di sepanjang garis demarkasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 November 2025
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Bagikan