BI Sudah Siapkan Bauran Kebijakan Hadapi Dampak Perang Rusia-Ukraina


Bank Indonesia. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Serangan Rusia ke Ukraina, langsung membuat nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan pada Kamis (24/5) ditutup melemah 53 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp 14.391 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.338 per dolar AS.
Pelemahan juga terjadi pada Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengikuti anjloknya bursa saham regional dan global akibat konflik antara Rusia dan Ukraina.
Baca Juga:
Serangan Rusia ke Ukraina Berdampak Pada Harga Minyak Mentah Indonesia
IHSG ditutup melemah 102,24 poin atau 1,48 persen ke posisi 6.817,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,43 poin atau 1,16 persen ke posisi 973,65.
Bank Indonesia (BI) menyatakan,bauran kebijakan yang senantiasa diterapkan bank sentral, sudah mengantisipasi tekanan terhadap stabilitas perekonomian akibat risiko geopolitik, seperti halnya ketegangan Rusia-Ukraina sekarang ini.
"Secara pre-emptive telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas khususnya melalui kebijakan moneter,” kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di Jakarta, Kamis (25/2).
Dody mengatakan, peningkatan tensi geopolitik akan menjadi sentimen negatif di pasar keuangan, dan menyebabkan sikap para investor yang cenderung beralih ke aset-aset yang dianggap lebih aman (risk off).

Terkait dampak ke pemulihan ekonomi domestik, Dody berharap, sentimen negatif dari eksternal ini dapat diimbangi sentimen positif dari domestik, seperti kondisi pandemi COVID-19 yang semakin terkendali, ekonomi yang terus bangkit, prospek yang positif, dan kredibilitas kebijakan yang kuat.
"Dengan demikian diharapkan dampak negatif eksternal dapat dikurangi," ujar Dody.
Kamis (24/2), Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus di wilayah Ukraina terutama Donbass Perang sampai saat ini masih berlangsung dan Ukraina menegaskan akan membalas segala serangan dari Rusia. (*)
Baca Juga:
Ukraina Darurat Militer, Kemlu Minta 138 WNI Kumpul di KBRI Kiev
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah

Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
![[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat](https://img.merahputih.com/media/57/be/b4/57beb4f39c46834d56d0e5242ebe5b5d_182x135.png)