Banjir Memutus Lalu Lintas Jalan Nasional di Pasaman Barat, Ratusan Kendaraan Terjebak Lebih dari 12 Jam
Personel Polres Pasaman Barat saat mengatur antrean kendaraan yang terjebak banjir Sungai Batang Pasaman di Nagari (Desa) Aia Gadang Kecamatan Pasaman. ANTARA/Altas Maulana.
MerahPutih.com - Lalu lintas di jalan nasional yang menghubungkan Pasaman Barat bagian selatan ke bagian utara di Aia Gadang Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat putus total. Hal ini akibat banjir yang terjadi.
Ratusan kendaraan pun terjebak lebih dari 12 jam karena tidak bisa melintas. Ini seperti disampaikan Kepala Bagian Ops Polres Pasaman Barat Kompol Muzhendra di Simpang Empat, Kamis (27/12).
"Arus lalu lintas putus total karena air menggenangi jalan dengan ketinggian mencapai satu meter lebih. Sampai pukul 08.00 WIB pagi ini sudah 12 jam kendaraan terjebak,” katanya dikutip dari Antara.
Banjir terjadi akibat luapan Sungai Batang Pasaman menutup jalan nasoonal sejak Rabu (26/11) hingga Kamis (27/11) pagi.
Baca juga:
Basarnas Masifkan Operasi Pencarian dan Pertolongan Korban Banjir di Sumatera Utara
Antrean kendaraan menuju enam kecamatan di Pasaman Barat dan menuju Sumatera Utara diperkirakan mencapai dua kilometer sejak Rabu (26/11) malam.
Jalan itu merupakan jalan satu-satunya menuju enam kecamatan yang ada di Pasaman Barat.
Polres Pasaman Barat sudah menurunkan puluhan personel untuk mengatur lalu lintas di lokasi banjir. Selain itu, juga membantu warga yang terdampak banjir.
"Kita mengimbau pengendara agar tetap sabar dan tidak terburu-buru menyeberangi banjir karena sangat berbahaya bagi keselamatan mereka," ujarnya.
Salah seorang pengendara Dodi (40) mengatakan dia sudah terjebak sekitar 10 jam sejak Sungai Batang Pasaman meluap.
"Saya hendak ke Simpang Empat dari Tanah Batahan. Namun, hingga pagi ini kendaraan tidak bisa melewati derasnya luapan air," katanya.
Baca juga:
Hampir Seribu Rumah Terendam Banjir, Warga Aceh Timur Tunggu Evakuasi di Atap
Selain menutupi badan jalan, puluhan rumah di sekitarnya juga ikut terendam banjir. Saat ini rumah di sekitarnya sudah ditinggal pemiliknya karena mencari tempat yang aman.
Dari data BPBD hingga Rabu (26/11) sore, dari 11 kecamatan yang ada, 10 kecamatan di antaranya terdampak banjir dan longsor.
Pemkab Pasaman bersama instansi terkait lainnya terus memberikan bantuan dan pertolongan bagi warga terdampak banjir dan longsor.
Saat ini pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat bencana untuk satu pekan ke depan. (*)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Banjir Memutus Lalu Lintas Jalan Nasional di Pasaman Barat, Ratusan Kendaraan Terjebak Lebih dari 12 Jam
Basarnas Masifkan Operasi Pencarian dan Pertolongan Korban Banjir di Sumatera Utara
Hampir Seribu Rumah Terendam Banjir, Warga Aceh Timur Tunggu Evakuasi di Atap
Bocah Tewas Tertimbun Longsor di Pasaman Barat Sumbar, Alat Berat Diterjunkan
13 Kabupaten Kota Dilanda Banjir, Pemrov Sumbar Tetapkan Status Darurat
Sibolga hingga Tapanuli Selatan Dilanda Banjir dan Longsor, Ribuan Warga Mengungsi
4 Kabupaten Di Sumatera Utara Diterjang Banjir Bandang, Korban Jiwa Tercacat di Tapteng
Banjir Besar, Pemerintah Thailand Evakuasi Seluruh Warga di Kota Hay Yai Songkhla
Bahaya, Kemiringan Lereng Ngarai Sianok 60% Lebih Masuk Zona Waspada
7 Negara Bagian Terendam, WNI Korban Banjir Malaysia Diminta Lapor KBRI