Bangladesh Blokir Facebook untuk Hentikan Kriminalitas

Bangladesh. (Foto: Operationworld)
MerahPutih Teknologi - Ketegangan di Bangladesh memang tidak bisa diremehkan. Negara ini juga tengah memerangi ISIS, untuk hal itu Bangladesh dikabarkan telah blokir Facebook dan beberapa aplikasi chating untuk hentikan kriminalitas.
Seperti dikatakan Gizmodo, hal ini sudah diputuskan oleh pejabat negara Bangladesh. Ketentuan ini selain memblokir Facebook, juga memblokir Facebook Messenger, WhatsApp, dan Viber, dengan alasan semuanya bisa digunakan untuk melakukan kejahatan.
Tidak ada keterangan lebih lanjut dari pemerintah Bangladesh, tapi ternyata mereka sudah mulai membungkam beberapa aplikasi itu sejak awal tahun ini.
Memang sudah tidak mengherankan sebuah negara melakukan sensor online sebagai langkah menjaga keamanan nasional. Kebijakan ini akan membantu negara mengurangi kemungkinan komunikasi online untuk kepentingan unjuk rasa.
Namun begitu, ada kemungkinan kebijakan ini tidak akan begitu efektif. Sebuah laporan menunjukan bahwa penyedia internet tidak konnsisten dalam melaksanakan perintah, yaitu dalam memperketat penggunaan ISP.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
19 Orang Tewas dan 164 Terluka Dalam Kecelakaan Pesawat di Ibu Kota Bangladesh

Member Group 'Fantasi Sedarah' Ditangkap, DPR Sebut Pemerintah tak Tinggal Diam Hadapi Kejahatan Ruang Digital

Bareskrim Ungkap Kasus Asusila dan Pornografi Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka

Polisi Bakal Cek 32.000 Anggota Grup Fantasi Sedarah

Admin dan Produsen Group ‘Fantasi Seks Sedarah’ Ditangkap, DPR Sebut sebagai Usaha Meminimalisasi Dampak Kerusakan

Segini Harga Konten yang Dijual Para Pelaku Admin Grup Inses ‘Fantasi Sedarah’

Miris, Admin Group ‘Fantasi Sedarah’ Jadikan Anak - Anak Korban Eksploitasi Seksual hingga Direkam di Medsos

Admin dan Member yang Suka Unggah Konten ‘Seks Sedarah’ Ditangkap, Identitas Masih ‘Dirahasiakan’

Diduga Bersembunyi, Bareskrim Kejar Sejumlah Pengelola Akun Grup Fantasi Sedarah

Polisi ‘Temukan’ Pelaku Grup Inses di Media Sosial yang berisi Ribuan Anggota dan Konten Pornografi Anak
