Bangkitkan Pariwisata Indonesia, Kemenparekraf Luncurkan Panduan Protokol K4


Kemenparekraf Luncurkan Panduan Protokol K4 untuk bangkitkan kembali wisata indonesia (Foto: pixabay/mdarl670)
PEMERINTAH, asosiasi dan industri berbagi semangat dan pandangan bersama untuk membangkitkan kembali pariwisata Indonesia. Caranya dengan membuka kembali taman rekreasi dan atraksi wisata sambil memastikan penerapan protokol kesehatan, kebersihan, dan keselamatan secara baik.
Sehingga tak hanya mampu menjadi faktor utama dalam memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19, tapi bisa mengangkat reputasi dan menumbuhkan tingkat kepercayaan publik.
Baca juga:
Kemenparekraf Gaungkan Kesadaran Akan Protokol Kesehatan Lewat Kampanye Indonesia Care
Pada diskusi Voxpp Shout! berjudul 'Lebih Jauh Kampanye Indonesia Care & Protokol K4 Di Daya Tarik Wisata', Kemenparekraf meluncurkan dan mensosialisasikan Panduan Protokol K4, yang artinya Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan.

Asosiasi Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia dan Taman Safari Indonesia menyampaikan kesiapan dukungan dan partisipasi aktif dalam mengkomunikasikan serta mensosialisasikan kampanye InDOnesia CARE. Ini merupakan protokol yang mencakup kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan yang lestari (Cleanliness, Health, Safety and Environment/CHSE), demi keseimbangan kepentingan bersama antara keberlangsungan industri dan keselamatan masyarakat.
Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf RI, Frans Teguh menjelaskan pentingnya menerapkan protokol di tempat wisata.
Menurut Frans, seiring mulai melonggarnya pembatasan sosial, pihaknya melihat fenomena baik dimana destinasi wisata dan taman-taman rekreasi sudah mulai kembali dibuka dan menerima pengunjung, khususnya di akhir pekan, sudah mulai ada pergerakan orang untuk berwisata.
Karena itu, Frans menyampaikan penting untuk mencermati dan memastikan penerapan protokol kesehatan, kebersihan dan keselamatan secara baik di tempat-tempat ini.
"Kami begitu mengapresiasi pengelola Daya Tarik Wisata yang sudah memiliki kesadaran yang baik dalam menerapkan protokolnya," Jelas Frans yang hadir dalam webinar itu.
Frans Teguh juga memaparkan kampanye Indonesia Care dalam penerapannya harus memperlihatkan bentuk kepedulian bangsa Indonesia kepada kesehatan, kebersihan, dan keselamatan masyarakat serta pelaku industri destinasi wisata itu sendiri.
Selain itu, pengelola taman rekreasi dan atraksi wisata diharapkan juga mampu untuk mengembangkan rekayasa teknis dan inovasi dalam pelayanan.
Baca juga:
New Normal, Ini Protokol Kesehatan Khusus di Kegiatan Olahraga
Sementara itu, (PLT) Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Bali, Cokorda Raka Darmawan mengatakan Bali mempersiapkan diri untuk kehidupan dengan tatanan baru demi kembali bergeraknya ekonomi dan pariwisata serta upaya antisipasi penyebaran COVID-19 dan keselamatan masyarakat secara umum.
Kajian untuk mempersiapkan hal tersebut telah dilakukan sejak Juni 2020. Di tingkat provinsi, ada Peraturan Gubernur no. 46 Tahun 2020 dan juga Peraturan Bupati no. 52 Tahun 2020 tentang Penerapan Displin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan, sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran COVID-19 dalam kehidupan tatanan baru.
Lewat Surat Edaran Bupati Badung no. 259 Tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Badung kemudian mengeluarkan protokol kesehatan bagi tempat usaha pariwisata. Awal Juli lalu, di tahap awal Bali mulai membuka kegiatan pariwisata khusus untuk masyarakat Bali sendiri, dan baru di akhir Juli lalu dibuka untuk wisnus.
Ada 11 Daya Tarik Wisata di wilayah Kabupaten Badung yang sudah menerapkan protokol K4 menyeluruh, di antaranya adalah Pantai Kuta, Garuda Wisnu Kencana, dan Beach Walk Shopping Center. "Dengan kampanye Indonesia Care ini, kami memandang begitu penting untuk mendukung, bersinergi dan mengadopsi sepenuhnya untuk kepentingan bersama," papar Cokorda.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI), Bambang Soetanto menyampaikan ada sekitar 900-1000-an taman dan atraksi wisata di bawah asosiasi yang siap dan sudah menerapkan protokol kesehatan.
Di samping itu, Komisaris Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau menjelaskan Taman Safari yakin dengan mengadopsi dan menerapkan protokol K4 sesuai nilai-nilai dan arahan dalam Indonesia Care, bisa lebih percaya diri untuk menghadirkan atraksi wisata yang sehat, bersih dan aman sekaligus berwawasan lingkungan hidup. "Dalam waktu yang bersamaan kepercayaan (trust) masyarakat untuk berkunjung juga tumbuh terhadap destinasi yang kami kelola," tutup Tony. (ryn)
Baca juga:
Kemenparekraf Ajak Pelaku Usaha Kuliner Kembangkan Bisnis di FSI 2020
Bagikan
Berita Terkait
Dukung Desa Kreatif dan UMKM, Kemenparekraf Ajukan Anggaran Rp1,06 Triliun

Taiwan Bidik Pasar Wisatawan Indonesia, Khususnya Kalangan Generasi Muda

MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala

Bantah Kasih Duit untuk Penggarapan Film Animasi 'Merah Putih: One for All', Pemerintah Sebut Hanya Kasih Masukan soal Teknis Cerita

DPR Desak Pemerintah Kembangkan Wisata Budaya Berbasis Desa

Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara

Menekraf Bocorkan Potensi Esports Indonesia: Bukan Cuma Main Game, Tapi Bisa Jadi Ladang Cuan

Australia dan Inggris Kritik Faktor Keselamatan Pariwisata Indonesia, Begini Reaksi Kemenpar

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Kemenpar Ingin Bentuk Pusat Penyelamatan, Pelatihan Porter dan Pemandu Wisata Gunung Kurangi Kecelakaan Saat Pendakian
