Bahaya Menunda Buang Air Kecil Bagi Kesehatan Tubuh


Jangan jadikan kebiasaan menunda buang air kecil karena bisa berbahaya bagi kesehatan. (Unsplash-Giorgio Trovato)
APAKAH kamu pernah menunda bungan air kecil? Mungkin malas gerak atau mager karena toilet jauh. Bahkan malah ada ratusan alasan lain untuk menahan tak jadi buang air kecil.
Baca Juga:
Namun, di balik menunda buang air kecil ada bahaya mengintai. Buang air kecil sangat penting dalam sistem urologi, karena setiap tubuh perlu mengeluarkan cairan berlebih pada tubuh.
Jika kebiasaan tersebut terjadi dalam jangka lama maka bisa menimbulkan dampak buruk bagi tubuh. Salah satu penyakit umum akibat terlalu sering menunda buang air kecil, infeksi saluran kemih.

Sering menahan buang air kecil, menurut dr Rio Gasa Handriyo dikutip Alodokter, bisa menyebabkan peradangan pada saluran kemih.
Kondisi tersebut disebabkan dari menumpuknya bakteri di sekitar pembukaan uretra. Akibatnya, bakteri kemudian masuk ke uretra saat tidak buang air kecil. Padahal, buang air kecil adalah salah satu cara untuk menghilangkan bakteri dari tubuh. Jadi ketika ditunda atau ditahan, bakteri akan berkembang biak dan menyebabkan infeksi pada saluran kemih.
Baca Juga:
Ngapain Harus Ditunda, Ayo Workout Demi Tubuh Lebih Sehat di Tahun 2022
Selanjutnya, bisa pula jika kebiasaan tersebut terjadi selama bertahun-tahun dapat menimbulkan batu ginjal disebabkan dari kelebihan natrium dan kalsium.

Tumpukan mineral tidak dikeluarkan melalui urine dapat membentuk batu ginjal tersebut. Sebenarnya, batu ginjal berukuran kecil dan dapat keluar melalui saluran kemih tanpa rasa sakit. Namun hal tersebut tidak akan terjadi, jika terlalu sering menunda buang air kecil.
Pada tataran normal, orang dewasa sehat biasanya memiliki kandung kemih dapat menampung hingga 440 ml cairan. Jika minum delapan gelas dalam sehari, berarti kamu telah mengkonsumsi jumlah cairan sekitar dua liter.
Hal tersebut menandakan kandung kemih seseorang dapat menampung hingga seperempat air telah diminum setiap harinya. Namun, kamu juga harus mengeluarkan urine tersebut secara teratur karena jika tidak, akan mengalami pembengkakan pada kandung kemih. Bahkan ada beberapa kasus sampai menyebabkan kandung kemihnya pecah.

Memang pada dasarnya tiap orang bisa menahan untuk tidak lekas buang air kecil. Otot kandung kemih akan berkontraksi berulang-ulang ketika diinstruksikan otak untuk menahannya. Namun, kontraksi berulang dan sering menahan buang air kecil dapat merusak fungsi otot kandung kemih.
Jika hal tersebut sering terjadi, maka fungsi otot semakin melemah dan tidak mampu untuk menahan urine agar tidak keluar. Alhasil otot menjadi lebih lalu mudah mengompol atau lebih dikenal sebagai inkontinensia urine. (frs)
Baca Juga:
Jangan Kebanyakan 'Tarsok', Segera Lamar Pekerjaan di Tahun 2022
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
