Ngapain Harus Ditunda, Ayo Workout Demi Tubuh Lebih Sehat di Tahun 2022

PANDEMI COVID-19 membuat banyak orang meningkatkan kewaspadaan terhadap kesehatan dan kebersihan. Semenjak gaya hidup Kenormalan Baru diterapkan, tak sedikit orang sudah mulai tertarik berolahraga, seperti lari pagi sekalian berjemur, bersepeda, workout di rumah, main tenis, badminton, dan sebagainya. Di antara banyak jenis olahraga, mungkin workout menjadi pilihan banyak orang lantaran bisa dilakukan di rumah dengan alat sederhana.

Meski begitu, kegiatan olahraga tersebut belum sepenuhnya dilakukan secara rutin dan masih musiman. Untuk bisa meraih body goals yang selama ini diimpi-impikan, dibutuhkan effort yang lebih banyak dan workout yang lebih ekstrem dan dilakukan secara rutin.

Jika membahas tentang niat, keinginan dan kemauan orang Indonesia untuk rajin berolahraga tercatat cukup tinggi pada resolusi 2022. Nyatanya, ketika ingin mulai, seperti muncul rasa malas yang luar biasa besar.

Hasil survei Jakpat Survey Report pada Desember 2021, mencatat rajin berolahraga termasuk sebagai Top 10 New Year Resolutions. Survei yang melibatkan lebih dari 1.100 responden tersebut menunjukkan perempuan lebih banyak ingin meraih gaya hidup sehat ketimbang laki-laki. Gaya hidup sehat dimaksud termasuk berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat supaya bisa menurunkan berat badan dan memiliki kulit tampak lebih sehat.

Baca Juga:

Generasi Z Jangan Tiru! Step by Step Trik Tricky Nebeng Nonton Netflix

Meski semua orang sudah tahu berolahraga dan menjaga pola makan merupakan jalan terbaik untuk menerapkan gaya hidup sehat dan membantu meraih body goals, tetapi tetap saja selalu muncul rasa ingin menundanya. Rasa malas dan mudah menyerah sering menjadi alasan gagalnya resolusi tahun baru ini. Belum lagi ajakan teman-teman untuk janjan makanan nan bertolak belakang dengan gaya hidup sehat.

Jika sudah memasuki dunia kerja, alasan untuk tidak berolahraga pun bertambah lagi. Sibuk dan tidak ada waktu ke gym biasanya menjadi alasan utama untuk menunda berolahraga. Padahal, ada beberapa program workout hanya berdurasi 30 menit per hari dan bisa dilakukan di rumah.

Sebuah studi dari Swedia ini pun menambahkan alasan untuk stop menunda resolusi tahun baru untuk giat berolahraga pada 2022. Penelitian Karolinska Institutet di Swedia pada 2019 menyatakan semakin bertambahnya usia, maka manusia akan lebih mudah bertambah berat badan. Jurnal yang dirilis pada Science Daily ini mengatakan bahwa pergantian lipid di jaringan lemak akan menurun selama penuaan sehingga membuat manusia lebih mudah menambah berat badan meski tidak makan lebih banyak atau berolahraga lebih sedikit.

Hasil penelitian tersebut bisa menjadi tambahan alasan untuk mulai berolahraga di rumah dan meraih body goals di 2022. Jika menunda lebih lama lagi,nantinya berat badanmu akan semakin bertambah dan membuatmu tambah malas untuk memulai berolahraga. Agar resolusi lebih mudah tercapai, maka kamu bisa mengikuti beberapa program workout sederhana yang bisa dilakukan di rumah.

Baca juga:

Studi: Olahraga Lari Membuatmu Lebih Bahagia

Biasanya alat-alat olahraga yang wajib dimililiki berupa matras olahraga atau yoga mat. Harganya bervariasi mulai dari Rp 80 ribu sampai ratusan ribu rupiah. Beberapa program olahraga juga membutuhkan beban untuk berolahraga di rumah seperti dumbel dan kettlebell.

Sebelum memilih program olahraga, sebaiknya sesuaikan dulu goals kamu dengan jenis program diikuti.

Salah satu program menurunkan berat badan paling cocok dilakukan di rumah adalah 2022 Weight Loss Challenge yang dirilis Youtuber fitness ternama asal Singapura, Chloe Ting. Program gratis ini berlangsung selama 28 hari dengan waktu olahraga kurang lebih 30 sampai 40 menit per hari, termasuk pemanasan dan cooldown untuk relaksasi tubuh.

Jika sudah mendaftarkan diri di chloeting.com, kamu akan diberikan rekomendasi video berbeda-beda yang harus diikuti setiap hari.

Olahraga ini juga bisa diimbangi dengan pola makan sehat atau intermittent fasting agar kamu bisa meraih body goals lebih cepat. (SHN)

Baca juga:

Enam Bukti Olimpiade Tokyo 2020 Ramah Lingkungan