Bahaya Langsung Minum Banyak Air Saat Dehidrasi
Dehidrasi dapat berpotensi kematian. (Unsplash/Bannon)
AIR adalah cairan penting dalam kehidupan. Bahkan, menurut penelitian tubuh kita mengandung sekitar 70 persen. Air penting menjaga fungsi tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.
Tapi tahukah kamu, bila meminum terlalu banyak air dalam waktu singkat pada saat tubuh dehidrasi ternyata berbahaya bagi tubuh, dan jarang yamg menyebabkan kematian.
Baca Juga:
Minum Air Mampu Atasi Cegukan?
Seperti dikutip dari Hindustan pada Minggu (6/8) Konsultan Penyakit Dalam Rumah Sakit Fortis Escorts Faridabad dr. Anurag Aggarwal, menuturkan keracunan air dan dehidrasi merupakan kondisi yang timbul dari ketidakseimbangan tingkat cairan, dan memahami efeknya adalah penting untuk menjaga kesehatan.
Lebih lanjut, keracunan air juga dikenal sebagai overhidrasi, terjadi ketika seseorang mengonsumsi air dalam jumlah berlebihan. Sehingga menyebabkan pengenceran elektrolit esensial dalam aliran darah.
"Ketidakseimbangan akibat minum terlalu banyak air mengganggu keseimbangan halus yang mengakibatkan berbagai efek buruk. Gejala ringan overhidrasi termasuk sakit kepala, mual, dan kebingungan, yang dapat menjadi lebih parah seperti muntah, kejang, dan bahkan koma dalam kasus yang ekstrim," jelas Aggarwal.
Ia juga melanjutkan bahwa ketidakseimbangan elektrolit kritis yang terjadi dengan cepat akan mengancam jiwa. Ketika kadar elektrolit menjadi sangat rendah dapat menyebabkan kegagalan organ dan pembengkakan otak, yang mengakibatkan koma dan, akhirnya, kematian. Sebaliknya, dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dibutuhkan, menyebabkan kekurangan air untuk mendukung fungsi tubuh yang normal.
Baca Juga:
Amankah Minum Air Keran di Jakarta?
Selain itu, dehidrasi bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti keringat berlebih, diare, muntah, atau asupan cairan yang tidak memadai. Gejala awal dehidrasi meliputi rasa haus, mulut kering, pusing, dan kelelahan, yang dapat berkembang menjadi komplikasi parah, termasuk kegagalan organ, jika tidak ditangani.
Dehidrasi parah dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, gagal ginjal, dan komplikasi yang mengancam jiwa lainnya. Kondisi itu menimbulkan risiko yang signifikan, terutama untuk populasi yang rentan seperti bayi, orang tua, dan individu dengan penyakit kronis.
Oleh karenanya, Aggarwal menyarankan untuk perhatikan sinyal tubuh dan pastikan pendekatan hidrasi yang seimbang. Hindari asupan air yang berlebihan, terutama selama aktivitas fisik yang intens, dan tetap terhidrasi tanpa berlebihan.
Jika tubuh menunjukkan gejala keracunan air atau dehidrasi yang parah, segera dapatkan bantuan medis karena intervensi yang tepat waktu dapat mencegah komplikasi yang mengancam jiwa. (far)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas