Bahagia Tidak Perlu Mendengarkan Orang Lain

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 11 Mei 2023
Bahagia Tidak Perlu Mendengarkan Orang Lain

Kebahagiaan dalam diri seseorang merupakan gabungan dari banyak unsur dalam hidup. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SUDAHKAH kamu bahagia hari ini? Tidak perlu dari hal-hal besar. Cukup seperti masih bisa bangun tanpa atap rumah yang bocor, masih diberi kesehatan, masih bisa bekerja, bertemu teman-teman, dan masih bisa pulang ke rumah dengan keadaan selamat.

Dilansir laman Very Well Mind, kebahagiaan adalah keadaan emosional yang ditandai dengan perasaan senang, puas, puas, dan puas. Kebahagiaan sering digambarkan melibatkan emosi positif dan kepuasan hidup.

Setiap orang berhak bahagia dengan caranya masing-masing asal tidak merugikan orang lain. Oleh karena itu, kamu tidak perlu memaksakan diri berusaha bahagia dengan mengikuti standar orang lain.

Baca Juga:

Cara Pasangan Bahagia Menyelesaikan Masalah

Tips Bahagia Tanpa Harus Mengikuti Standar Orang Lain
Bersyukur dengan pencapaianmu saat ini. (Unsplash/Dale de Vera)


Bersyukur

Kesannya sederhana, tapi belum tentu semua orang bisa melakukannya. Terlalu fokus dengan apa yang belum kamu raih menjadi salah satu penyababnya. Cobalah bersyukur dengan apa yang sudah kamu miliki saat ini dan sejauh mana kamu melangkah.

Bersyukur karena saat ini kamu sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya, masih diberikan pekerjaan, materi yang berkecukupan, memiliki talenta yang bisa dikembangkan, dan mampu memancarkan energi positif. Tanpa kamu sadari, seseorang bahkan menginginkan berada di posisimu saat ini.

Inspirasi

Dilansir laman Life Hacker, salah satu pendiri dan kepala psikometri di Good&Co, Dr. Kerry Schofield mengatakan, kita dapat melihat pencapaian teman sebagai inspirasi.

"Jika dia bisa, waktu kita juga akan tiba. Kita bisa proaktif dan mengevaluasi bagaimanan dan mengapa teman kita bisa sukses, dan melihat apakah ada cara kita bisa menerapkan pengetahuan ini untuk memperbaiki kehidupan kita sendiri," tuturnya.

Baca Juga:

4 Tips Ampuh Agar Tetap Bahagia Saat Mati Listrik

Tips Bahagia Tanpa Harus Mengikuti Standar Orang Lain
Jangan membandingkan diri dengan orang lain. (Unsplash/Priscilla Du Preez)

Fokus

Perlu diketahui bahwa kita tidak bisa mengatur semua orang dan membuat mereka bahagia. Yang ada justru akan membebani diri kita sendiri. Pahami lagi bahwa kendali kita terbatas. Daripada fokus dengan orang lain, mengapa tidak kita coba untuk mengambil kendali terhadap apa yang kita bisa kontrol, yakni diri sendiri. Selagi itu tidak merugikan orang lain, mengapa tidak kita boleh berbahagia?

Membandingkan

Tidak ada habisnya jika kamu terus membandingkan dirimu dengan orang lain. Akan selalu ada yang lebih baik, lebih baik, dan lebih baik. Jika ingin membandingkan, coba bandingkan dirimu dengan dirimu satu minggu lalu, satu bulan lalu, atau satu tahun lalu.

Perbedaan dan pencapaian apa yang kamu rasakan. Apakah sudah lebih baik atau malah tidak ada kemajuan sama sekali. Kalau pun belum ada kemajuan, yakinkan dirimu bahwa kamu bisa dan setiap orang punya timing-nya masing-masing.

Berubah

Beberapa orang mungkin kerap memutuskan untuk mengubah dirinya sendiri demi balas dendam untuk orang lain. Seperti rutin olahraga, menjadi pribadi yang dewasa, dan memiliki mindset yang terbuka. Berubahlah jadi orang yang lebih baik untuk diri sendiri lebih dulu. Saat kualitas hidup kita meningkat, maka kebahagiaan akan ikut meningkat dengan sendirinya. (and)

Baca juga:

Biar Enggak Galau, Simak 5 Tips Menghadapi 'Quarter Life Crisis' dan Tetap Bahagia

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Bagikan