Headline

Bagaimana Potensi Bencana Alam di Ibu Kota Baru Menurut Kajian BNPB?

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 30 Agustus 2019
 Bagaimana Potensi Bencana Alam di Ibu Kota Baru Menurut Kajian BNPB?

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widjaja (Foto: antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memaparkan bahwa lokasi ibu kota baru yang berada di antara Kota Balikpapan dan Samarinda tersebut secara peta sebaran relatif hijau atau menandakan aman.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widjaja menilai, di Kalimantan Timur terdapat muara sungai dan berada di area dekat pantai.

Baca Juga:

Luhut Tegaskan Prabowo Tak Punya Lahan di Kalimantan Timur

Banjir di Kalimantan, kata dia, antara perbatasan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan ancaman bencananya sedang tinggi. Hal tersebut rata-rata dikarenakan karena keberadaan gambut yang cukup tebal.

"Kalau kita tidak bisa mengelola, akibatnya bisa banjir dimana-dimana. Dari ancaman ini adalah bagaimana tata ruang disiapkan. Ini data awal perlu didetilkan," terang Wisnu kepada wartawan di Kantor BNPB, Jakarta Pusat, Jumat (30/8).

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widjaja
Deputi BNPB Wisnu Widjaja (Foto: antaranews)

Selain banjir, ancaman lainnya adalah tsunami karena ada pengaruh tsunami dari Sulawesi ke Kalimantan Timur. Namun indeks bahayanya pun sangat rendah.

"Selama tata ruang bisa dibuat dengan sebaik-baiknya dan dikendalikan sebaik-baiknya, risiko bencana tidak akan terjadi karena bencana bisa dicegah," kata dia.

"Sehingga tata kelola daerah jadi penting. Begitu kotanya menarik rakyat untuk urbanisasi, maka urbanisasi harus dikontrol. Kalau gagal kontrol, tidak akan sesuai yang kita harapkan," lanjut dia.

Belum lama ini pemerintah telah menetapkan lokasi calon ibu kota baru yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara. Adapun wilayah spesifik lokasi calon ibu kota berada di Kecamatan Samboja dan Sepaku.

Baca Juga:

TNI Unggul Aspek Pertahanan Hutan, Kaltim Dijamin Lebih Aman Ketimbang Jakarta

Pemerintah diingatkan untuk melakukan tata kelola yang lebih matang untuk membendung ancaman bencana. BNPB juga berharap pemerintah dapat membuka kesempatan bagi seluruh pihak untuk memberikan pandangan terhadap lokasi ibu kota baru ini.

"Akan tetapi kalau tidak bisa dikendalikan dengan baik ya akhirnya menyebabkan terjadinya bencana. Begitulah prinsip manajemen risiko bencana," terang Wisnu.

Wisnu Widjaja menjelaskan tata ruang menjadi kunci pembangunan ibu kota baru nanti. Jika tata ruang tidak baik, pihaknya khawatir permasalahan wilayah akan semakin sulit ditangani.(Knu)

Baca Juga:

Bukan Presiden, Jadi Tidaknya Pemindahan Ibu Kota Ditentukan DPR

#BNPB #Kalimantan Timur #Bencana Alam #Pemindahan Ibu Kota
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Satgas PKH Temukan Indikasi Korporasi-Individu yang Picu Banjir di Sumatra
Satgas PKH menemukan adanya indikasi korporasi hingga individu yang menjadi pemicu banjir di Sumatera.
Soffi Amira - Rabu, 24 Desember 2025
Satgas PKH Temukan Indikasi Korporasi-Individu yang Picu Banjir di Sumatra
Indonesia
Bener Meriah dan Aceh Tengah Masih Sulit Dijangkau Kendaraan Roda Empat
Jika pembangunan jembatan tuntas akhir pekan ini, akses logistik dari jalur timur menuju Aceh Tengah akan terbuka lebar.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 23 Desember 2025
Bener Meriah dan Aceh Tengah Masih Sulit Dijangkau Kendaraan Roda Empat
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Ancam Hentikan Bantuan jika Aceh Meminta Bantuan Negara Lain
Informasi ini diunggah akun Facebook “Rama” pada Jumat (19/12).
Frengky Aruan - Selasa, 23 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Ancam Hentikan Bantuan jika Aceh Meminta Bantuan Negara Lain
Indonesia
Peringati HUT ke-103, PAM Jaya Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Sumatra
PAM Jaya menyalurkan bantuan untuk korban bencana Sumatra. PAM Jaya baru saja merayakan HUT ke-103.
Soffi Amira - Selasa, 23 Desember 2025
Peringati HUT ke-103, PAM Jaya Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Sumatra
Indonesia
Jembatan Armco Hubungkan kembali Warga Birem Bayeun Aceh Timur
Jembatan Armco yang dibangun Kodim 0104/Aceh Timur guna membuka akses mobilitas masyarakat dan logistik pascabencana.
Dwi Astarini - Selasa, 23 Desember 2025
Jembatan Armco Hubungkan kembali Warga Birem Bayeun Aceh Timur
Indonesia
Pemprov DKI Berangkatkan 27 Ton Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera, Hasil Kolaborasi OPZ dengan IPCN
Pemprov DKI kirim lagi bantuan ke korban bencana Sumatera.
Frengky Aruan - Selasa, 23 Desember 2025
Pemprov DKI Berangkatkan 27 Ton Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera, Hasil Kolaborasi OPZ dengan IPCN
Indonesia
Pembangunan Jembatan Bailey di Daerah Bencana Sumatera Terus Dikebut, Pondasi Pakai Kontainer
Upaya pemulihan konektivitas pascabencana banjir dan tanah longsor ini dilakukan selama 24 jam agar jalur-jalur utama kembali terbuka, terutama menjelang periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 23 Desember 2025
Pembangunan Jembatan Bailey di Daerah Bencana Sumatera Terus Dikebut, Pondasi Pakai Kontainer
Indonesia
Founder JHL Group Jerry Hermawan Lo Bangun 100 Rumah Permanen untuk Korban Bencana Sumatera
Tidak ada henti-hentinya Founder JHL Group Jerry Hermawan Lo menunjukkan kepeduliannya terhadap korban bencana alam tanah longsor dan banjir bandang di wilayah Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), dan Sumatera Utara (Sumut).
Frengky Aruan - Selasa, 23 Desember 2025
Founder JHL Group Jerry Hermawan Lo Bangun 100 Rumah Permanen untuk Korban Bencana Sumatera
Indonesia
Pengusaha Jerry Hermawan Lo Siap Bangun 100 Rumah untuk Korban Bencana Sumatra, Berkolaborasi dengan TNI
Jerry akan berkolaborasi dengan TNI untuk proses pembangunan dan relokasi korban bencana.
Dwi Astarini - Selasa, 23 Desember 2025
Pengusaha Jerry Hermawan Lo Siap Bangun 100 Rumah untuk Korban Bencana Sumatra, Berkolaborasi dengan TNI
Indonesia
Ekonom Kritik Kebijakan Pemerintah tak Tetapkan Status Bencana Nasional, Ingatkan Prioritas
Negara harus terlihat menempatkan nyawa dan pemulihan warga sebagai prioritas paling atas.
Dwi Astarini - Selasa, 23 Desember 2025
Ekonom Kritik Kebijakan Pemerintah tak Tetapkan Status Bencana Nasional, Ingatkan Prioritas
Bagikan