Badai PHK Startup Indonesia, Bananas Tutup Baru 10 Bulan Beroperasi


Ilustrasi - Pisang termasuk buah dengan kadar serat dan karbohidrat tinggi. (Foto: Unsplash/Louis Hansel)
MerahPutih.com - Badai ekonomi kembali menghantam startup tanah air. Kali ini, startup e-groceries Bananas mengumumkan akan menutup layanan dan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap para karyawan.
Startup e-groceries yang baru mulai beroperasi sejak Januari 2022 itu mengumumkan kabar kurang baik tersebut dalam unggahan Story akun resmi instragram perusahaan @bananas.
Baca Juga
Shopee Indonesia Terpaksa PHK Karyawan, Jamin Pesangon Tambah 1 Bulan Gaji
Dalam unggahannya, Bananas menyatakan layanan yang mereka berikan sebetulnya telah berkembang dengan mantap dan cepat dari bulan ke bulan selama 10 bulan terakhir. Namun, keputusan pelik tersebut harus diambil karena kondisi keuangan.
"Dari lubuk hati, kami ingin terus melayani pelanggan setia kami. Namun setelah beroperasi selama berbulan-bulan sambil terus bereksperimen dengan berbagai bagian bisnis, kami tidak bisa melihat bagaimana unit ekonomi bisa bekerja," tulis Bananas, dikutip Selasa (18/10).

Bananas juga mengumumkan akan menghentikan operasional setelah menjual sisa persediaan produknya. Terkait para pekerja yang terdampak keputusan penutupan layanan, perusahaan berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada karyawan agar bisa melewatinya dengan lancar.
"Kami bekerja dengan jaringan teman dan kolega di industri kami untuk menempatkan talenta terbaik kami yang terdampak agar memastikan bisa mendarat dengan lancar selama transisi," imbuh perusahaan.
Meski begitu, Bananas mengungkapkan keputusan yang terpaksa diambil saat akan membuat perusahaan lebih baik dan kuat di masa depan. Mereka juga menegaskan penutupan itu bukan akhir perjalanan Bananas.
Baca Juga:
90 Persen Startup Gagal Merintis, Jokowi Minta BUMN Turun Tangan
"Hari ini bukan perpisahan. Kami bersemangat untuk masa depan dan berharap bisa melayani Anda lebih baik lagi dengan inovasi baru yang akan datang," imbuh Bananas, dalam unggahannya.
Sebelum Bananas, sudah banyak startup yang menyetop layanan e-groceries atau quick commerce mereka. TaniHub sudah menutup layanan business-to-consumer mereka dan kini fokus ke pelanggan bisnis seperti hotel dan restoran.
Happy Fresh yang sempat menutup operasi mereka, kini kembali melayani konsumen di Indonesia tapi memutuskan untuk menghentikan layanan di Malaysia dan Thailand.
Begitu pula Traveloka, lewat unit bisnisnya Traveloka Mart hanya mampu beroperasi 6 bulan sebelum akhirnya ditutup. Ada lagi Startup e-groceries Brambang yang kini malah beralih menjadi e-commerce elektronik. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Airlangga Hartarto: PHK Bertentangan dengan Semangat Tidar

Pemerintah Minta Pengusaha Otomotif Tambah Investasi Selamatkan Pekerja Dari PHK

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Bentuk Dewan Kesejahteraan dan Satgas Pencegahan PHK untuk Perlindungan Pekerja

Microsoft PHK 9.000 Karyawan Termasuk Divisi Gaming X-Box, 200 Anggota Tim Candy Crush Kena Cut

DPR Serius Antisipasi PHK Massal, Desak Pemerintah Ambil Langkah Konkret

Startup AI DeepSeek Dituding Bantu Militer China dan Gunakan Perusahaan Cangkang Asia Tenggara

PHK Massal Sektor Perhotelan di Depan Mata, Legislator Usul Pemerintah Bentuk Satgasus

Nasib Pekerja Jakarta di Tengah Badai PHK, DPRD DKI Desak Langkah Konkret Pemprov

Penyidikan Awal Kasus Sritex, Kejagung Fokus pada Proses Pemberian Kredit dan Potensi Korupsi

Angka PHK Tembus 24 Ribu, Puan Minta Pemerintah Siapkan Ekosistem Usaha bagi Pekerja Terdampak
