Azyumardi Azra: Kemenkominfo Harus 'Bersihkan' Konten Radikalisme dan Terorisme di Dunia Maya

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 27 Oktober 2016
Azyumardi Azra: Kemenkominfo Harus 'Bersihkan' Konten Radikalisme dan Terorisme di Dunia Maya

Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA (Foto Ist)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Propaganda paham radikalisme dan terorisme melalui internet (dunia maya) sudah sangat mengkhawatirkan. Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) harus mengambil tindakan tegas dengan ‘membersihkan’ internet dari konten-konten radikalisme dan terorisme.

“Kalau mereka (pelaku terorisme) terbukti belajar dan mengambil paham itu dari internet, ya internetnya harus dibersihkan. Dalam hal ini Kemenkominfo harus memblokir situs-situs yang mengajarkan ketidakbenaran dan kekerasan tersebut,” kata cendekiawan muslim Indonesia, Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA di Jakarta, Kamis (27/10). 

Pernyataan itu diungkapkan untuk menanggapi fenomena aksi terorisme yang dilakukan pelaku teror tunggal (lone wolf). Tahun 2016 ini, Indonesia dikejutkan dengan tiga aksi lone wolf

Pertama penyerangan pendeta di sebuah gereja di Medan. Kedua, sehari menjelang Idul Fitri, Mapolresta Solo, diteror aksi bom bunuh diri. Dan ketiga, aksi penyerangan anggota polisi di Tangerang, beberapa hari lalu. Para pelaku lone wolf diyakini teradikalisasi melalui dunia maya. 

Rata-rata para pelaku lone wolf, seperti yang di Tangerang, ‘teracuni’ ajaran sesat kelompok radikal yaitu daulah ansor thogut. Menurut mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, ajaran tersebut pasti salah.

 “Biasa itu kalau orang radikal selalu menuduh orang lain sebagai thogut. Jadi itu bukanlah suatu argumen yang baru, saya kira masyarakat muslim secara keseluruhan tidak setuju dengan pandangan itu, terutama  yang menuduh selain dari mereka itu adalah thogut,” ungkap Azyumardi.

Karena itu, ia mengajak para ulama dan cendekiawan muslim di Indonesia untuk pro aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang ciri-ciri pengikut paham radikalisme dan terorisme. Salah satunya adalah suka menuduh orang Islam selain mereka sebagai thogut. Dengan begitu, ia berharap masyarakat tidak ikut-ikutan menuduh orang lain sebagai thogut atau kafir karena Indonesia adalah negara yang majemuk dengan berbagai macam suku dan bangsa.

Untuk menangkal penyebaran paham radikalisme dan terorisme agar tidak berkembang di masyarakat, Azyumardi menyarankan agar seluruh elemen masyarakat ikut berperan aktif melakukan pengawasan mulai dari tingkat keluarga, masjid, lingkungan RT/RW, dan seterusnya.  

“Kalau sudah ada gejala ajaran seperti itu,harus cepat diambil tindakan. Misalnya dikeluarga ada anak-anak mulai ikut-ikutandan bersikap aneh, harus diajak ngomong atau diajak dialog oleh orang tuanya atauulama di lingkungannya,” imbuh pria yang pernah mendapat gelar ‘Sir’ dari Kerajaan Inggris itu. 

Untuk menggalakkan pencegahan ini, Azyumardi mendukung peningkatan peran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Melalui berbagai program pencegahan, masyarakat harus diyakinkan bahwa bahaya radikalisme dan terorisme itu memang riil dan aktual. Namun, BNPT tentunya tidak bisa sendiri, tetapi harus didukung seluruh komponen masyarakat.

“Saya melihat fitnah atau propaganda yang dilancarkan kelompok radikal ini sudah sangat banyak. Kalau masyarakat asal menerima saja tanpa mengetahui asal usulnya ya bisa bahaya. Kalau sampai itu terjadi mau jadi apa negeri kita ini nanti,” tegas Azyumardi.

BACA JUGA:

  1. Kepala BNPT dan Kelompok Ahli Bahas Perkembangan Terorisme
  2. Sekjen GP Ansor: Waspadai Radikalisme dan Terorisme di Dunia Maya
  3. Penanganan Aksi Terorisme Menggunakan Soft Approach
  4. Pancasila, Ideologi Terbaik Perangi Radikalisme dan Terorisme
  5. Pesantren Berperan Menanggulangi Paham Radikal

 

#Kemenkominfo #Propaganda #Azyumardi Azra #Terorisme #Radikalisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Dunia
Serangan AS ke Iran Berpotensi Bangkitkan Sel Terorisme, Indonesia Mesti Waspada
Serangan AS ke Iran berpotensi membangkitkan sel terorisme. Indonesia pun mesti mewaspadai hal tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 27 Juni 2025
Serangan AS ke Iran Berpotensi Bangkitkan Sel Terorisme, Indonesia Mesti Waspada
Bagikan