Awas, Jangan Umbar Sertifikat Vaksin di Media Sosial

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Jumat, 19 Maret 2021
Awas, Jangan Umbar Sertifikat Vaksin di Media Sosial

Menkominfo mengimbau jangan mengumbar sertifikat vaksin (foto: pixabay/alexandra_koch)

Ukuran:
14
Audio:

SETELAH menerima vaksinasi COVID-19, banyak orang yang mengunggah foto atau video saat divaksin ke media sosial. Selain itu, tak sedikit pula orang-orang yang mengunggah sertifikat vaksinasi ke media sosial, yang mungkin ingin mengumumkan bahwa mereka telah divaksinasi.

Namun, tak banyak yang tahu, tindakan mengunggah sertifikat vaksinasi tersebut rupanya berpotensi menjadi masalah. Karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, meminta masyarakat agar tidak mengunggah sertifikat telah mengikuti vaksinasi COVID-19 ke media sosial.

Baca Juga:

Cari Lokasi Terdekat Vaksin COVID-19 Lewat Apple Maps

"Saat kita melakukan vaksinasi dan menggunakan aplikasi, sepert aplikasi PeduliLindungi yang ada barcode di dalamnya, saya secara khusus minta jangan diobral sertifikat kita demi untuk melindungi data pribadi," jelas Johnny G. Plate, seperti yang dikutip dari laman Antara.

gunakanlah vaksin tersebut untuk kepentingan yang memang dibutuhkan (foto: pixabay/wir_pix)

Menurut Johnny, gunakanlah sertifikat vaksin tersebut untuk kepentingan yang memang dibutuhkan, dan bisa dipertanggung jawabkan untuk keperluan si penerima vaksin.

Selain itu, tak hanya mengimbau mengunggah sertifikat vaksin ke media sosial, Johnny pun meminta masyarakat agar tidak membaikan hasil pindaian sertifikat vaksinasi pada orang lain secara personal

Selain tidak diunggah ke media sosial, Johnny juga meminta masyarakat tidak membagikan hasil pindaian sertifikat vaksinasi kepada orang lain secara personal, sekalipun dalam lingkungan kerabat terdekat.

Johnny berharap, sertifikat vaksin yang diterbitkan secara digital dan ada barcode, menjadi hal yang tidak perlu diumbar, justru dijaga agar terhindar dari kebocoran data pribadi.

Karena, sertifikat vaksinasi COVID-19, hanya dapat digunakan untuk kepentingan khusus atau mendesak, seperti untuk keperluan pekerjaan.

Baca Juga:

Kominfo Imbau Masyarakat Tidak Terpengaruh Hoaks Vaksinasi

Mengenai hal itu, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tengah membahas rancangan Undang-Undang perlindungan Data Pribadi, guna memberikan perlindungan yang kuat bagi data pribadi masyarakat.

"Secara khusus, dalam hal ini kita membutuhkan General Data Protection Regulation (GDPR) atau UU PDP. Saya meyakini, Komisi I DPR RI memilik niat dan semangat yang sama untuk menyelesaikan payung hukum itu demi pelindungan data pribadi masyarakat," jelas Johnny.

sertifikat vaksinasi COVID-19, hanya dapat digunakan untuk kepentingan khusus atau mendesak, seperti untuk keperluan pekerjaan (foto: pixabay/geralt)

Lalu, Johnny pun meminta menjaga data pribadi perlu dilakukan setiap saat, meski undang-undang itu belum disahkan.

Imbauan tersebut bukan pertama kalinya disampaikan Johnny. Karena semenjak vakinasi COVID-19 didistribusikan pada masyarakat, Johnny beberapa kali mengingatkan masyarakat yang telah mendapat vaksin, agar tidak mengunggah sertifikat vakinasi di media sosial.

Sedikit informasi, masyarakat yang telah vaksin COVID-19 akan mendapatkan sertifikat digital lewat aplikasi PeduliLindungi. Sertifikat itu memuat data pribadi yakni nama lengkap, tanggal lahir, serta nomor induk kependudukan (NIK). (Ryn)

Baca Juga:

Waduh, Kaspersky Pergoki Vaksin COVID-19 Dijual Bebas di Darknet

#Vaksin Covid-19 #Vaksinasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
TurnBackHoax menelusuri klaim pemberian bantuan sosial di laman resmi kemensos.go.id dan kemkes.go.id melalui mesin pencarian Google.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Informasi tersebut diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”
Frengky Aruan - Minggu, 25 Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Indonesia
Gerindra Kawal Uji Coba Vaksin TBC Teranyar, Alasan BPOM Sudah Berikan Izin Pakai
Fraksi Partai Gerindra menegaskan bahwa seluruh proses harus dikawal dengan transparan dan akuntabel.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 16 Mei 2025
Gerindra Kawal Uji Coba Vaksin TBC Teranyar, Alasan BPOM Sudah Berikan Izin Pakai
Indonesia
Indonesia Peringkat ke-6 Tertinggi Anak Tidak Diimunisasi di Dunia, Ini 4 Akar Masalahnya
Hingga April 2025, Kemenkes dan UNDP menyelenggarakan Pekan Imunisasi Dunia.
Wisnu Cipto - Jumat, 21 Maret 2025
Indonesia Peringkat ke-6 Tertinggi Anak Tidak Diimunisasi di Dunia, Ini 4 Akar Masalahnya
Indonesia
1,3 Juta Anak Indonesia Sama Sekali Tidak Pernah Imunisasi, Peringkat 6 Tertinggi di Dunia
Terungkap 1,3 juta anak di Indonesia sama sekali belum mendapatkan vaksin imunisasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Wisnu Cipto - Jumat, 21 Maret 2025
1,3 Juta Anak Indonesia Sama Sekali Tidak Pernah Imunisasi, Peringkat 6 Tertinggi di Dunia
Lifestyle
Vaksin Influenza Berikan Kekebalan Pada Infeksi Akibat Human Metapneumovirus
Informasi dari pakar kesehatan menjelaskan orang-orang yang sudah divaksin influenza memiliki risiko yang kecil untuk tertular HMPV.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Januari 2025
Vaksin Influenza Berikan Kekebalan Pada Infeksi Akibat Human Metapneumovirus
Bagikan