Awas, Anak-anak Berpotensi Jadi Korban Naiknya Angka COVID-19 di Luar Jawa dan Bali


Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito (kanan) didampingi Gubernur Riau Syamsuar meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kota Pekanbaru, Ahad (8/8/2021). (ANTARA/HO-Diskominfotik Riau)
MerahPutih.com - Pemerintah diminta memerhatikan mulai naiknya penularan COVID-19 di luar Jawa dan Bali.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mengatakan, perlu ada antisipasi khusus seperti penanganan di Jawa dan Bali.
"Dampak ikutan kepada anak juga paralel diselamatkan," kata Jasra kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/8).
Baca Juga:
33 RS Darurat dan Tempat Isolasi COVID-19 Dibangun dari Medan hingga Bali
Menurutnya, kenaikan COVID-19 di luar Jawa dan Bali harus dapat diantisipasi lebih awal. Jangan sampai penanganan COVID-19 yang tidak siap menyebabkan banyak anak-anak terpapar dan harus meninggal akibat penyakit ini.
Selain itu, lanjut Jasra, antisipasi kondisi yang berat kepada anak juga harus terus dilakukan.
Sebab saat ini, COVID-19 juga bisa menimbulkan bahaya yang fatal kepada anak, bukan hanya orang-orang usia tua.
Jasra menuturkan, vaksinasi harus segera dilakukan agar perlindungan kepada anak tetap terjaga.
"Seperti percepatan vaksin anak di luar Jawa-Bali, begitu pun lingkungan di mana anak berada, yaitu para orang tua harus segera vaksin agar anaknya terlindungi," kata Jasra.

Apalagi, saat ini vaksinasi hanya bisa dilakukan pada anak di atas 12 tahun. Jasra menegaskan, kunci keamanan anak saat ini ada pada orang tua yang mau melindungi anaknya di masa pandemi.
"Agar menekan angka anak meninggal akibat COVID-19 yang sudah menyentuh 771 anak dan agar penularan yang mulai naik di luar Jawa-Bali bisa diantisipasi sejak dini," kata dia.
Berdasarkan data pemerintah, Minggu (8/8) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 26.415 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir.
Dengan demikian, jumlah kasus COVID-19 kini berjumlah 3.666.031 orang, terhitung sejak Maret 2020.
Baca Juga:
Data yang sama menunjukkan penambahan pasien sembuh sebanyak 48.508 orang.
Sehingga, jumlah kasus kesembuhan sampai saat ini berjumlah 3.084.702 orang.
Kendati demikian, dalam periode yang sama ada penambahan 1.498 pasien yang meninggal dunia.
Dengan demikian, total kasus kematian akibat COVID-19 kini mencapai 107.096 orang. (Knu)
Baca Juga:
Menkes Cabut Aturan Vaksin COVID-19 Berbayar
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
