Atasi Dengkur dengan Lima Makanan ini

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 07 Oktober 2020
Atasi Dengkur dengan Lima Makanan ini

Kebiasaan mendengkur saat tidur dapat menjadi hal yang memalukan bagi penderitanya. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENDENGKUR atau ngorok tidak mengganggu asal pendengkurnya tidur sendirian. Masalahnya bila suda tidur satu ruangan dengan orang lain. Pasti akan sangat mengganggu.

Mendengkur merupakan gejala yang membuat penderitanya sulit bernapas atau dinamakan apnea tidur obstruktif. Sebaiknya mencari bantuan medis untuk mengatasinya, karena dapat menimbulkan penyakit-penyakit lain. Namun, ada lima makanan yang dapat mengurangi kebiasaan mendengekur.

Baca Juga:

Ibu Menyusui, Ikuti 4 Cara Ini untuk Maksimalkan Jam Tidur

1. Ikan

ngorok
Ikan dapat membantu mengurangi dengkuran karena Omega 3 dan 6. (Foto: Pexels/mali maeder)

Ikan mengandung asam omega 3 dan 6, yaitu asam lemak yang memproduksi kolestrol baik dan menghentikan kolestrol jahat. Lemak alami yang dihasilkan oleh ikan dapat mengendurkan otot-otot tenggorokan. Jika terbiasa memakan daging merah, mendengkur kemungkinan akan lebih parah. Karena dalam daging merah terdapat lemak jenuh. Lemak jenuh dapat menyebabkan kram pada pembuluh darah yang menjadi penyebab mendengkur.

2. Madu

ngorok
Meminum madu sebelum tidur dapat mengurangi kebiasaan mendengkur. (Foto: Unsplash/Alexander Mils)

Madu memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-mikrobanya yang memberikan pengaruh meredakan pembengkakan tenggorokan. Pembengkakan tenggorokan merupakan salah satu penyebab mendengkur. Cara mengonsumsinya bisa dengan diminum bersama teh ataupun hanya dicampur dengan air hangat.

3. Susu kedelai

ngorok
Pecinta susu tidak boleh melewati susu kedelai yang menjadi salah satu minuman untuk atasi mendengkur. (Foto: Pexels/Polina Tankilevitch)

Susu kedelai dianggap memiliki berbagai manfaat, bahkan sebagai pengganti susu sapi untuk yang memiliki intoleransi laktosa. Susu sapi yang biasa dikonsumsi kaya akan lemak dan laktosa. Hal ini yang menyebabkan mendengkur karena saluran pernapasan menjadi tersumbat. Susu kedelai tetap memiliki lemak, tapi jumlahnya lebih sedikit. Selain itu, kandungan nutrisinya dapat membersihkan tenggorakan dan saluran hidung.

Baca Juga:

Lakukan 5 Hal Sederhana Ini agar Tubuh Bugar saat Bangun Tidur

4. Almond

ngorok
Almond memiliki kandungan vitamin, mineral, dan lemak sehat. (Foto: Pexels/Karolina Grabowska)

Pecinta kacang-kacangan tidak akan melewatkan kacang ini. Selain membantu berdiet, almond juga meredakan gangguan saluran pernapasan. Jaringan tenggorakan yang terganggu atau tegang dapat ditenangkan dengan kandungan vitamin, mineral, dan lemak sehat yang ada dalam almond.

5. Minyak zaitun

ngorok
Minyak zaitun bisa menjadi pilihan untuk menggantikan minyak biasa. (Foto: Pixabay/stevepb)

Jika memiliki kebiasaan mendengkur gantilah minyak goreng biasa dengan minyak zaitun. Minyak yang biasa digunakan biasanya memiliki lemak hewani, sementara minyak zaitun mengandung asam lemak esensial dan senyawa anti-inflamasi. Refulks asam yang terkandung dalam lemak hewani dapat menyebabkan peradangan pada tengorokan yang mengakibatkan dengkuran. Kandungan pada minyak zaitun lah yang mampu mencegah penyumbatan atau penyempitan saluran pernapasan. (may)

Baca Juga:

Tidur di Lantai Sembuhkan Sakit Punggung, Mitos atau Fakta?

#Ngorok #Kesehatan #Tidur
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan