Atasi Banjir, Pemprov DKI Siagakan Ribuan Petugas dan Pompa


Pengendara mendorong motornya saat melintasi banjir di kawasan Joglo, Jakarta, Jumat (22/3). Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta akan menyiagakan ribuan petugas dan pompa untuk menanggulangi banjir. Seperti diketahui, Jakarta diguyur hujan sejak Jumat (22/3) pagi. Pompa stasioner itu akan digunakan untuk membantu mengalirkan air di wilayah yang mengalami penurunan muka tanah.
"Sementara pompa mobile digunakan untuk menangani genangan di berbagai lokasi yang sulit dijangkau oleh pompa stasioner," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, dikutip dari ANTARA, Jumat (22/3).
Baca juga:
Saat ini, petugas SDA DKI Jakarta masih berupaya untuk meminimalisasi dampak hujan deras yang terjadi sejak dini hari. Berbagai cara pun juga dilakukan untuk mengantisipasi dan mengurangi genangan atau banjir di Jakarta.
Misalnya, pembangunan dan penguatan infrastruktur pengendali banjir, seperti waduk, perkuatan tanggul, sistem polder dan peningkatan kapasitas drainase kawasan.
Lalu, Dinas SDA DKI Jakarta juga aktif mengoptimalkan operasional sarana dan prasarana, seperti rumah pompa, pintu air, dan peralatan berat lainnya.
Sejak Jumat (22/3) dini hari, Jakarta diguyur hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi dan dalam waktu yang cukup lama. Terpantau curah hujan ekstrem terjadi di Semanan, Jakarta Barat, dengan intensitas 212 mm per hari dan di Pompa Tanjungan, Jakarta Utara, dengan intensitas 208 mm per hari.
Berdasarkan data per 15 Maret 2024, Dinas SDA DKI Jakarta telah menyiapkan 580 unit pompa stasioner, 557 unit pompa mobile, dan 845 pintu air yang tersebar di berbagai lokasi strategis.
Kemudian, ada 254 unit alat berat, 460 unit "dump truck" dan pasukan biru sebanyak 4.226 personel yang siap siaga menghadapi dampak musim hujan.
Baca juga:

Dinas SDA DKI Jakarta juga menjaga kualitas operasional dengan melakukan perawatan rutin pada pompa-pompa tersebut. Infrastruktur pengendali banjir di DKI Jakarta dirancang untuk menanggulangi curah hujan ekstrem dengan batas 150 mm per hari untuk infrastruktur makro dan 100 mm per hari untuk infrastruktur mikro.
Jadi, Dinas SDA DKI Jakarta juga rutin melakukan pengerukan di kali, waduk, dan saluran untuk mengangkat sedimen, sehingga kapasitas saluran tetap optimal dalam menampung air guna meminimalkan terjadinya genangan saat musim hujan.
"Prinsipnya, kami selalu 'standby' (bersiap) dan meningkatkan koordinasi dengan seluruh pihak seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), para wali kota, camat, lurah hingga RT/RW dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.
Hal itu dilakukan untuk mempercepat penanganan banjir dan meminimalkan risiko yang terjadi. Pemprov DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat cuaca masih mendung.
Selain itu, masyarakat dapat memantau informasi terkini mengenai wilayah terdampak banjir dan genangan serta status ketinggian pintu air melalui https://pantaubanjir.jakarta.go.id, https://poskobanjirdsda.jakarta.go.id.
Aplikasi JAKI maupun akun media sosial @BPBDJakarta dan Center Jakarta Siaga 112 juga tetap siaga untuk membantu masyarakat yang mengalami kendala. (*)
Baca juga:
Kelapa Gading Sering Banjir, Tina Toon Minta Pemprov Keruk Kali di Jakut
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gulkarmat Jakarta Beri Peringatan Keras tentang Bahaya Kebakaran Perkantoran pada Akhir Pekan

Pramono Pastikan Jakarta Aman dan Normal Kembali, Layanan Transjakarta Hingga MRT Masih Gratis Hingga 8 September

Di Tengah Maraknya Aksi Demonstrasi, Ada 2 RT dan 6 Jalan Jakarta yang Kebanjiran

Hindari Kericuhan Aksi Demo, Pemprov DKI Pulangkan para Pegawai

Pemprov DKI Jakarta Bertanggung Jawab Penuh atas Kerusakan Pasca Demo Rusuh di Depan Gedung DPR

Jakarta Menuju Kota Global, Tidak Terpisahkan Kawasan Tanpa Rokok Termasuk di Gerbong Kereta

Macet di Jalan TB Simatupang tak Terbendung, Pramono Mau Terapkan Sistem Ganjil-Genap

Atasi Macet Horor di TB Simatupang, Pemprov DKI Buka Wacana Alih Fungsi Trotoar dan Pembangunan Jalan Layang

Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man
