Sains

Astronom Temukan Gas Aurora Baru di Sekitar Uranus

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 30 Oktober 2023
Astronom Temukan Gas Aurora Baru di Sekitar Uranus

Uranus. (Foto: Gizmodo)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PLANET Uranus menyimpan banyak misteri. Para astronom pun bekerja keras untuk memecahkan berbagai misteri di balik Uranus. Terbaru, mereka menemukan bahwa terdapat gas aurora di sekitar Uranus.

Aurora ini tidak terlalu mirip dengan yang ada di bumi yang biasanya memiliki warna kehijauan. Aurora di uranus adalah aurora infrared (infrared wavelengths) atau memiliki warna merah, demikian seperti diberitakan oleh laman Gizmodo.

Baca Juga:

Ilmuwan Minta NASA Fokus pada Misi ke Uranus

Penemuan aurora ini dilakukan dengan menggunakan Keck II Telescope’s Near-Infrared Spectrograph (NIRSPEC) dan dilaporkan minggu ini di Nature Astronomy. Observasi sebenarnya dilakukan pada bulan September 2006, tapi analisis baru terhadap ion H3+ yang terdeteksi dalam data mengungkapkan keberadaan aurora.

Planet gas yang berwarna biru muda ini memang menyimpan banyak misteri di baliknya. (Foto: Unsplash/NASA)

"Penelitian ini merupakan puncak dari 30 tahun penelitian aurora di Uranus, yang akhirnya mengungkap aurora inframerah dan memulai era baru investigasi aurora di planet ini," kata Emma Thomas, astronom dari University of Leicester yang merupakan penulis penelitian ini.

“Hasil penelitian kami akan memperluas pengetahuan kita tentang aurora raksasa es dan memperkuat pemahaman kita tentang medan magnet planet di tata surya kita, di exoplanet, dan bahkan di planet kita sendiri,” tambahnya.

Uranus memiliki ukuran empat kali lebih besar dari bumi. Planet ini memiliki hampir 30 bulan tersebar di sekelilingnya, yang mungkin memiliki lapisan samudra yang sangat cocok untuk penelitian astrobiologi.

Namun, sebuah laporan astronomi yang dirilis tahun 2022 menyatakan bahwa wahana ke Uranus seharusnya menjadi "misi besar dengan prioritas tertinggi" dalam dekade mendatang.

Baca Juga:

NASA Tunda Peluncuran Roket ke Bulan

Aurora yang baru saja terlihat merupakan salah satu dari beberapa perkembangan baru yang terlihat di Uranus tahun ini. Pada bulan April, Teleskop Antariksa Webb senilai USD 10 miliar memotret cincin berdebu planet ini.

Aurora di Uranus disebabkan oleh jenis interaksi yang sama seperti di Bumi; partikel bermuatan berinteraksi dengan atmosfer planet melalui medan magnetnya, memancarkan cahaya bercahaya pada panjang gelombang cahaya tampak.

Para peneliti percaya bahwa mempelajari aurora Uranus dapat meningkatkan pemahaman tentang atmosfer planet. (Foto: Unsplash/Simon Lee)

Para peneliti percaya bahwa mempelajari aurora Uranus dapat meningkatkan pemahaman tentang atmosfer planet dan bagaimana kutub-kutubnya berpindah tempat.

"Kami tidak memiliki banyak penelitian tentang fenomena ini dan karenanya tidak tahu apa dampaknya terhadap sistem yang bergantung pada medan magnet Bumi seperti satelit, komunikasi, dan navigasi," imbuh Thomas.

Proses ini lanjut Thomas, terjadi setiap hari di Uranus karena ketidaksejajaran sumbu rotasi dan magnetik yang unik. Penelitian lanjutan terhadap aurora Uranus akan memberikan data tentang apa yang bisa kita harapkan ketika Bumi mengalami pembalikan kutub di masa depan dan apa dampaknya terhadap medan magnetnya. (aqb)

Baca Juga:

NASA Tingkatkan Detektor, Waspadai Asteroid Dekati Orbit Bumi

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan