ASN Protes Tunjangannya Dipotong, Gibran: Sudah Saya Selesaikan


Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengumpulkan semua aparatur sipil negara (ASN) di Balai Kota Solo, Senin (30/8).
Hal itu berkaitan dengan adanya protes dari sejumlah ASN terkait pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ribuan ASN Solo sebesar 10 persen sampai 15 persen untuk menutupi defisit anggaran Rp 92 miliar akibat pandemi COVID-19.
"Protes terkait pemotongan TPP sudah diselesaikan dengan baik antara Pemkot Solo dengan ASN dalam rapat staf jajaran tertutup," kata Gibran di Balai Kota, Senin (30/8)
Baca Juga:
Gibran Bakal Berlakukan Sertifikat Vaksin di Kampus dan Balai Kota
Gibran menegaskan potongan TPP itu tidak berlaku untuk tenaga kesehatan dan ASN Golongan I. Ia memastikan tidak ada ASN yang keberatan dengan kebijakan itu.
"Saya mengingat penjelasan sudah cukup, sering diberikan dalam berbagai kesempatan. Soal potongan TPP tidak ada masalah. Mereka sudah saya kasih tahu akar persoalannya," kata dia.
Diakuinya, terkait pemotongan TPP menerima masukan dari ASN. Masukan itu ditampung semua untuk masukan ke depan.

Pemotongan TPP tersebut berkaitan dengan tidak maksimalnya pendapatan asli daerah (PAD) akibat pandemi COVID-19.
"Karena situasi masih pandemi ini merupakan suatu hal wajar jika TPP para ASN tidak sebesar biasanya," katanya.
Kedati demikian, potongan TPP itu tidak akan diterapkan sama rata semua ASN. Ia akan menyesuaikan status kepegawaian masing-masing ASN.
"Tidak akan sama rata yang kita potong. Semakin besar eselonnya, makin besar potongan TPP-nya. Yang paling bawah golongannya tidak dipotong," pungkasnya
Baca Juga:
Wanita Asal Makassar Mirip Jokowi, Gibran: Saya Tidak Menyangka
Sekretaris Daerah Solo Ahyani membenarkan, pemotongan TPP nanti akan disesuaikan dengan jenjang kepegawaian masing-masing ASN. Model pemotongan seperti itulah yang akan membedakan besaran TPP yang akan diterima untuk masing-masing ASN.
"Jadi ASN yang paling rendah golongannya tidak dipotong. Yang paling tinggi golongannya dipotong paling besar, istilahnya disesuaikanlah," kata Ahyani. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Begini Cara Grab Memilih Perwakilan Ojol untuk Bertemu dengan Wapres Gibran

Asosiasi Pastikan Pengemudi Ojol yang Bertemu Wapres Gibran Bukan Anggota Mereka

Jenguk Driver Ojol Korban Bentrokan, Wapres Gibran: Tiga Hari Pulang

Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo

Di Balik Meja Makan Berhias Mawar, Pertemuan Rahasia Gibran-Dasco Terbongkar

Rapper 'Young Black and Rich' Nongol Saat Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Wapres Gibran Angkat Bendera Tanda Dimulainya Balapan

501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi

Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD

Dasi Merah Gibran Tiba-Tiba Berganti Biru Muda, Pesan Apa yang Ingin Disampaikan untuk Elite Politik?

Gibran Hadiri Sidang Tahunan MPR, Disambut Ketua DPR dan DPD
