Asik Nih! SMF dan ADB Siapkan Kredit Rumah Bagi Pekerja Informal


Perumahaan.
MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik mencatat bahwa jumlah masyarakat kelas menengah mengalami penurunan sejak pandemi COVID-19 pada 2019, dari 57,33 juta (21,45 persen) pada 2019 menjadi 47,85 juta (17,13 persen) pada 2024.
Saat ini, sebagian besar masyarakat kelas menengah adalah pekerja informal, sementara selama ini belum banyak produk pembiayaan yang dapat memfasilitasi kelompok pekerja tersebut.
Pemerintah tengah mempersiapkan pembiayaan rumah murah bagi pekerja informal melalui kolaborasi dengan Asian Development Bank (ADB).
"Yang kami kerja samakan dengan ADB itu produk keuangan dimana masa cicilnya, proses mencicilnya itu fleksibel," kata Kepala Divisi Riset Ekonomi/Chief Economist PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF Martin Daniel Siyaranamual.
Baca juga:
Rumah Hunian Vertikal Kedua Dibangun di Johar Baru
Tidak hanya memberikan pembiayaan yang terjangkau, upaya tersebut merupakan salah satu cara untuk menjaga agar jumlah masyarakat kelas menengah tidak semakin tergerus.
"Pekerja informal di Indonesia itu, yang mayoritas itu adalah kelas menengah ke bawah, itu mencapai hampir 60 persen dari total seluruh pekerja, tapi pada saat yang sama produk-produk keuangan untuk pekerja informal Itu relatif tidak ada,” ujarnya.
Selain produk pembiayaan yang tengah dikembangkan bersama ADB tersebut, SMF juga telah memiliki dua produk lainnya yang ditunjukkan untuk kelompok pekerja informal, yakni microfinance dan rent to own.
Kedua produk pembiayaan tersebut karena mempertimbangkan bahwa ada kelompok-kelompok masyarakat yang masih sulit untuk mengakses pembiayaan formal, terutama pekerja informal yang seringkali terganjal persyaratan terkait bukti pendapatan.
Ia menegaskan, untuk memastikan program pembiayaan tersebut berjalan dengan baik, pihaknya pun melakukan audiensi dengan para regulator agar terbentuk payung hukum bagi program-program tersebut.
Baca juga:
Ada Tambahan Kuota 34.000 Unit Rumah Subsidi, Bank Mandiri Siapkan Strategi Penyaluran
"Sebelum ada berita soal kelas menengah itu turun, kami sudah melihat bahwa ada kelompok-kelompok masyarakat yang belum terlayani dengan baik dan, itu besar jumlahnya, dan sekarang makin tambah besar. Nah, kami sudah menyiapkan program-program tersebut,” imbuhnya.
Produk serupa sudah dikembangkan di sejumlah negara di Afrika dan Amerika Latin yang juga memiliki jumlah pekerja informal yang besar, seperti di Indonesia. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Lahan Terbatas, Hunian Vertikal Kini Berubah Jadi Kebutuhan Mendesak di Jakarta

Kondisi Kerusakan Rumah usai Ledakan Misterius di Pamulang Tangsel

Hunian Vertikal Dianggap Bisa Jadi Solusi atas Keterbatasan Lahan di Jakarta

Rencana Menteri PKP Luncurkan 25.000 Unit Rumah Subsidi pada September 2025 Mendatang

Hampir 2 Ribu Rumah Subsidi Diberikan ke Tokoh Spiritual, Guru Ngaji, dan Dai

Rumah di Tebet Terbakar Sabtu Pagi, 4 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Pengembang Dapat KUR Perumahaan, Harga Rumah Diharapkan Semakin Terjangkau

Melihat Rumah Apung dan Panggung Muara Angke Hunian Layak Bagi Nelayan

Batalkan Ide Rumah Subsidi Diperkecil, Menteri Ara Minta Maaf di DPR

Pemerintah Buka Opsi Rumah Subsidi Berbentuk Rusun
