Kesehatan

ASI yang Seret Bisa Jadi Karena Hal ini

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 09 Maret 2021
ASI yang Seret Bisa Jadi Karena Hal ini

Kualitas dan kuantitas ASI dipengaruhi psikis ibu. (Foto: Pixabay/Stocksnap)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

AIR susu ibu (ASI) merupakan harta paling berharga bagi bayi yang baru dilahirkan. Setiap tetesnya mengandung jutaan kebaikan untuk bayi. Tidak ada satupun makanan atau minuman yang mampu menandingi kedahsyatan ASI.

Mengetahui manfaatnya yang begitu luar biasa bagi sang buah hati membuat para ibu mengupayakan berbagai cara agar ASI yang diproduksi dapat mencukupi kebutuhan bayinya.

Baca Juga:

Buat para Ibu Baru, Menyusui Ternyata tak Seseram Itu Kok

asi
dr. Patricia Halim Puteri, Sp.GK ungkap hal lain yang pengaruhi ASI yang seret. (Foto: ist)

Mulai dari mengonsumsi makanan bergizi, mengonsumsi ASI booster hingga melakukan pijat oksitosin pun dilakukan agar ASInya melimpah. Namun segala daya dan upaya yang dilakukan tidak selalu berbuah manis. Alih-alih menghasilkan ASI yang banyak, beberapa ibu justru sulit memproduksi ASI dengan jumlah yang cukup atau "seret".

Sedikitnya produksi ASI tidak selalu berkaitan dengan masalah kesehatan fisik sang ibu. Ada faktor psikis yang turut mempengaruhi banyaknya ASI yang dihasilkan.

Dokter Spesialis Gizi dan Klinik, dr. Patricia Halim Puteri, Sp.GK, Spesialis Gizi mengungkapkan bahwa emosi seorang ibu turut memiliki andil dalam proses produksi ASI. "Ada hubungan antara fisik dan psikis. Ketika fisik ada masalah psikisnya bisa terkena dampak begitu pula sebaliknya," tuturnya dalam temu virtual media Pentingnya Melakukan Perawatan Terpadu Pasca Melahirkan, Selasa (9/3).

Dirinya mengatakan bahwa stres atau baby blues bisa berdampak ke fisik sang ibu. Salah satu dampak buruknya yakni produksi ASI berkurang.

Baca Juga:

Ibu Baru, Perhatikan Langkah Pemberian ASI Perah

asi
Ubah mindset positif agar ASI melimpah. (Foto: Pixabay/Genga_clicks)

"Dalam produksi ASI kita tahu ada dua hormon penting yaitu prolaktin dan oksitosin. Hormon oksitosin ini sangat sensitif. Hanya dengan si ibu melihat, mendengar, menghirup aroma bayinya bahkan hanya dengan membayangkan bayinya saja bisa menghidupkan hormon oksitosin," urainya.

Begitu mudahnya hormon oksitosin bekerja, mudah pula terhambat pengeluarannya. "Capek, stres, cemas bisa menghambat produksi ASI," ujarnya.

Untuk itu, selain menjaga pola makanan bergizi, dirinya juga menyarankan para ibu yang baru melahirkan untuk memperbaiki pola pikiran. "Ibunya harus memperbarui mindsetnya. Pikirkan bahwa asi saya cukup untuk anak saya," sarannya.

"Jangan dengarkan omongan atau cemoohan ibu lain. Jangan iri juga dengan tetangga sebelah. ASI tetangga kok banyak banget ya sampai sekulkas. Saya kok enggak sepenuh itu. Tegaskan bahwa ASI saya cukup untuk anak saya. Jangan lupa untuk pantau perkembangannya sesuai arahan IDAI," jelasnya. (avia)

Baca Juga:

Bunda, Yuk Beri Si Kecil ASI Sampai Usia 2 Tahun

#ASI #Air Susu Ibu (ASI)
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Lifestyle
Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI
Penting untuk digarisbawahi, penanganan breastfeeding jaundice bukanlah dengan menghentikan pemberian ASI
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI
Fun
AIMI Menanti Kehadiran Bank Asi Pertama di Indonesia
Proses pembuatan peraturan baru tentang Bank Asi tersebut lebih lama karena ada beberapa isu yang terkait dengan isu agama, khususnya agama Islam.
Wisnu Cipto - Kamis, 01 Agustus 2024
AIMI Menanti Kehadiran Bank Asi Pertama di Indonesia
Lifestyle
Pentingnya ASI di 1.000 Hari Pertama Kehidupan
Hormon oksitosin (hormon yang membantu mengeluarkan ASI) dan prolaktin (merangsang produksi ASI) akan otomatis keluar apabila ibu aktif menyusui.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Maret 2024
Pentingnya ASI di 1.000 Hari Pertama Kehidupan
Indonesia
Bagi-bagi Susu Dikritik, Gibran: Kita Evaluasi
Ia berterima kasih atas masukan terkait susu yang dibagikan. Ia pun akan melakukan evaluasi.
Andika Pratama - Jumat, 08 Desember 2023
Bagi-bagi Susu Dikritik, Gibran: Kita Evaluasi
Fun
Pentingnya Memilih Alat Pompa ASI yang Tepat
Kesehatan bayi dan ibu menjadi prioritas utama.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 03 Agustus 2023
Pentingnya Memilih Alat Pompa ASI yang Tepat
Fun
Frekuensi Ideal Memompa ASI Bagi Busui
Bergantung pada alasan mengapa busui perlu memompa
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 02 Agustus 2023
Frekuensi Ideal Memompa ASI Bagi Busui
Fun
Penyebab ASI Berwarna Kebiru-biruan
Tubuh ibu yang menyusui memang mengubah beberapa aspek komposisi ASI untuk bayinya.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 27 Juni 2023
Penyebab ASI Berwarna Kebiru-biruan
Fun
Pahami Bahaya MPASI Dini
Sayangnya masih banyak orangtua yang merasa anaknya selalu kelaparan.
P Suryo R - Sabtu, 25 Februari 2023
Pahami Bahaya MPASI Dini
Indonesia
Kemenkes Sebut Susu Kental Manis Tidak Bisa Gantikan ASI
Produk susu kental manis tidak dapat menggantikan asupan Air Susu Ibu (ASI) dan tidak cocok untuk diberikan pada bayi di bawah usia 12 bulan, kata seorang pejabat Kementerian Kesehatan RI.
Mula Akmal - Kamis, 16 Februari 2023
Kemenkes Sebut Susu Kental Manis Tidak Bisa Gantikan ASI
Fun
Tanda-tanda ASI dengan Kandungan Lipase Tinggi
Lipase adalah enzim yang biasanya ada dalam ASI.
P Suryo R - Selasa, 17 Januari 2023
Tanda-tanda ASI dengan Kandungan Lipase Tinggi
Bagikan