ASEAN Segera Kirim Bantuan Ke Myanmar


Kerusakan akibatTopan Mocha di Sittwe, Negara Bagian Rakhine, Myanmar. ANTARA/Xinhua/tm
MerahPutih.com - Topan Mocha yang melanda Myanmar pada Minggu (14/5) telah menewaskan banyak Muslim Rohingya di Myanmar. Negara Bagian Rakhine di Myanmar menjadi titik dengan kerusakan terberat akibat badai tropis tersebut. Badai dengan kecepatan angin mencapai 210 kilometer per jam itu telah merusak atap-atap rumah.
Portal berita Myanmar Now, dengan mengutip warga, mengatakan ada 22 warga Rohingya yang tewas akibat badai tersebut.
Baca Juga:
Modus Pelaku Perdagangan Orang di Myanmar Janjikan Bekerja dengan Gaji Tinggi
Media pemerintah Myanmar pada Selasa tidak menyebutkan jumlah korban, tetapi mengatakan pemimpin junta Min Aung Hlaing telah mengunjungi Sittwe, ibu kota Negara Bagian Rakhine, untuk menaksir kerusakan, menyalurkan dana, serta memberikan instruksi penanganan.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan sekitar enam juta orang di kawasan itu membutuhkan bantuan kemanusiaan sebelum badai terjadi, termasuk di antaranya 1,2 juta orang yang telantar akibat konflik etnis.
Topan Mocha menjadi salah satu badai terhebat yang pernah terjadi sejak Topan Nargis melanda bagian selatan Myanmar pada 2008 silam yang menewaskan hampir 140.000 orang.
Negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) siap mendukung upaya penanggulangan bencana dan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada rakyat Myanmar yang terdampak Topan Mocha.
Kesiapan itu dinyatakan para Menteri Luar Negeri ASEAN melalui pernyataan bersama pada Senin (15/5) sebagai tanggapan terhadap Siklon Mocha yang terjadi di Myanmar akhir pekan ini.
"Termasuk pengerahan Tim Tanggap dan Penilai Darurat ASEAN (ERAT) untuk melakukan penilaian cepat, mendukung logistik darurat, dan mengumpulkan informasi di lapangan," demikian bunyi pernyataan dari laman Sekretariat ASEAN, Selasa.
ASEAN juga mendorong Myanmar mengaktifkan peran Sekretaris Jenderal ASEAN sebagai Koordinator Bantuan Kemanusiaan ASEAN (SG AHAC) untuk mengawasi koordinasi secara keseluruhan, dengan bantuan dari Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana (AHA Centre).
Para Menlu ASEAN juga menyatakan solidaritas organisasi regional itu bersama masyarakat Myanmar yang terdampak, dan menegaskan kembali pentingnya pemenuhan prioritas dan kebutuhan mendesak warga Myanmar melalui pendekatan "Satu ASEAN Satu Respons". (Pon)
Baca Juga:
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus TPPO WNI ke Myanmar
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Utang Makin Banyak, ASEAN Sebut Indonesia Bangkrut pada 2030
![[HOAKS atau FAKTA]: Utang Makin Banyak, ASEAN Sebut Indonesia Bangkrut pada 2030](https://img.merahputih.com/media/53/a4/8f/53a48f1d0a1405335633c9c85aa559d5_182x135.png)
Indonesia Perlu Perkuat ASEAN dan Diplomasi Maritim di Tengah Rivalitas Indo-Pasifik

[HOAKS atau FAKTA]: ASEAN Ramal Indonesia Bubar Tahun 2030
![[HOAKS atau FAKTA]: ASEAN Ramal Indonesia Bubar Tahun 2030](https://img.merahputih.com/media/27/f0/b6/27f0b6f1aa464302b7a0c3734416429a_182x135.png)
Gubernur Pramono Kunker 3 Hari ke Malaysia, Jadi Pembicara Acara ASEAN

Thailand-Kamboja Teken Gencatan Senjata, Semua Tahanan dan Prajurit Gugur Dipulangkan

Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar

DPR: Indonesia-Malaysia Kunci Stabilitas ASEAN dan Internasional

Anak Pekerja Migran Indonesia di Perbatasan Bakal Dapat Bantuan Pendidikan dari Malaysia

Prabowo Tegaskan Indonesia Siap Turun Tangan Cari Solusi Damai Konflik Thailand-Kamboja

Prabowo Puji PM Anwar Ibrahim Berhasil Fasilitasi Gencatan Senjata Thailand-Kamboja
