AS Minta Tiongkok Tekan Korut agar Mau Berdialog


Arsip - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken memberikan keterangan pada konferensi pers di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (9/7/2022). (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.)
MerahPutih.com - Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) kembali meningkat. Tiongkok diharapkan dapat menengahi kedua negera terkait anggapan provokasi persenjataan dari Korut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan, Tiongkok memiliki kapasitas dan tanggung jawab dalam mendorong Korut kembali berdialog. Demikian disampaikan pada Rabu (21/6) mengulangi lagi pernyataan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Blinken mengaku telah mengangkat isu tersebut saat bertemu dengan rekan-rekannya dari Tiongkok di Beijing awal pekan ini.
Baca Juga:
AS Klaim Tiongkok Sepakat Redakan Ketegangan
"Ini hal yang diangkat langsung oleh menteri saat lawatannya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel ketika ditanya apakah cairnya hubungan Washington dan Beijing baru-baru ini bisa membantu mengatasi ancaman Pyongyang, dikutip Antara.
"Dia (Blinken) sudah tegas menyatakan PRC memiliki kemampuan dan tanggung jawab untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Korea Utara untuk mendorong Pyongyang kembali bernegosiasi dan menghentikan aksi provokasinya," tambah dia.
Blinken melawat ke Beijing dalam selama dua hari pekan ini guna bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan pejabat-pejabat tinggi pemerintah Tiongkok lainnya.
Baca Juga:
Trump Ancam Penjarakan Biden
Mengakhiri kunjungannya Senin lalu, Blinken berkata, "semua anggota masyarakat internasional berkepentingan dalam mendorong Korea Utara bertindak secara bertanggung jawab."
Ia menambahkan para pejabat kedua negara telah membahas "aksi dan retorika Korea Utara yang semakin gegabah."
Korut meluncurkan kendaraan peluncur antariksa (SLV) yang membawa satelit intai militer tapi gagal, pada 31 Mei.
AS dan sekutu-sekutu utamanya, termasuk Korea Selatan, mengecam keras peluncuran yang gagal itu.
Mereka menyatakan, SLV menggunakan teknologi yang sama dengan rudal balistik yang dilarang dibuat atau digunakan oleh Kout berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Pyongyang tidak mempedulikan kecaman itu dan malah berjanji akan terus meluncurkan roket antariksa sampai berhasil, sembari menyebut kunjungan Blinken ke Tiongkok sebagai "kunjungan memalukan" karena mengemis hubungan yang lebih baik dengan Beijing. (*)
Baca Juga:
Junta Myanmar Kembali Hambat Bantuan Kemanusiaan
Bagikan
Berita Terkait
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia

Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska

Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump
