Apa yang Harus Dilakukan Jika Alami Infeksi 'COVID-19 Breakthrough'?

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 26 Agustus 2021
Apa yang Harus Dilakukan Jika Alami Infeksi 'COVID-19 Breakthrough'?

Tidak diketahui secara pasti berapa banyak dari infeksi breakthrough ini terjadi. (Foto: Unsplash/Martin Sanchez)

Ukuran:
14
Audio:

VAKSIN COVID-19 sangat efektif untuk mencegah infeksi, tetapi tidak ada vaksin yang 100 persen efektif. Orang yang sudah divaksinasi penuh memang masih bisa terinfeksi. Ini yang dinamakan infeksi beakthrough.

Berdasarkan artikel di CNN (21/8), tidak diketahui secara pasti berapa banyak dari infeksi breakthrough ini terjadi, karena Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS tidak mengumpulkan data nasional khusus untuk itu. Namun, berdasarkan laporan dari 25 negara bagian AS yang melacak data ini, Kaiser Family Foundation memperkirakan bahwa tingkat infeksi breakthrough jauh di bawah satu persen.

Baca Juga:

Kolaborasi Bisnis Hasilkan Oksigen Konsentrator Bagi Rumah Sakit

infeksi
Mereka yang divaksinasi yang masih tertular virus corona jauh lebih mungkin memiliki gejala ringan. (Foto: 123RF/teteescape)

Karena tergolong jarang terjadi, banyak orang memiliki pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan jika mereka divaksinasi tetapi hasil tes COVID-19 ditemukan positif.

Untuk mendapatkan jawabannya, Analis Medis CNN Dr. Leana Wen memberikan penjelasan. Wen adalah dokter gawat darurat dan profesor tamu bidang kebijakan dan manajemen kesehatan di George Washington University Milken Institute School of Public Health.

Haruskan isolasi mandiri

infeksi
Jika merasakan satu saja gejala COVID-19 dan merasa baru kontak erat, lakukan tes. (Foto: 123RF/alexraths)


"Seseorang yang sudah divaksinasi dan dinyatakan positif COVID-19 harus mengikuti protokol isolasi yang ketat karena kita harus berasumsi bahwa orang tersebut menular dan dapat menulari orang lain," ujar Wen.

Dia menambahkan, jika orang itu bergejala, harus isolasi setidaknya 10 hari terhitung sejak hari pertama mulai mengalami gejala. Isolasi dapat diakhiri selama tidak mengalami demam selama lebih dari 24 jam dan gejala lainnya membaik. Jika kamu tidak menunjukkan gejala tetapi tes positif, harus tetap diisolasi selama 10 hari setelah tes.

"Isolasi berarti mereka tidak boleh pergi ke tempat umum di mana mereka dapat menulari orang lain. Mereka juga harus mengisolasi dari kontak orang serumah. Itu berarti, jika memungkinkan, tinggal di bagian rumah yang jauh dari orang lain, di kamar mereka sendiri," ujarnya.

Karena prosedurnya sama dengan orang positif COVID-19 lainnya, semua kontak erat harus dites. Itulah mengapa, walaupun telah vaksinasi penuh, kamu tetap harus melapor jika hasil tes COVID-19 positif.

Baca Juga:

Pakar: Sekat Plastik Tidak Menghentikan Penularan COVID-19

Gejala infeksi breakthrough

infeksi
Berdasarkan laporan di AS, tingkat infeksi breakthrough jauh di bawah satu persen. (Foto: 123RF/anyaivanova)


"Manfaat utama dari vaksinasi adalah mengurangi kemungkinan penyakit parah. Mereka yang divaksinasi yang masih tertular virus corona jauh lebih mungkin memiliki gejala ringan dibandingkan jika mereka tidak divaksinasi," Wan mengingatkan.

Dia menjelaskan, "Seseorang yang mungkin sangat sakit dengan demam tinggi, batuk parah dan begitu banyak kesulitan bernapas sehingga mereka membutuhkan oksigen atau ventilator, sekarang dapat mengalami nyeri tubuh, kelelahan dan pilek. Itulah kekuatan vaksinasi, mengurangi keparahan penyakit."

Karena gejala yang divaksinasi jauh lebih ringan daripada yang tidak divaksinasi, waspadai bahkan salah satu gejala COVID-19. Ini termasuk demam, menggigil, batuk, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, mual, diare dan kehilangan rasa atau bau. Tentu saja, ini adalah daftar yang luas, dan ini bisa mengindikasikan penyakit virus lainnya juga.

Mengingat seberapa banyak virus corona melonjak di sebagian besar negara, jaga radar kamu tetap waspada. Jika ada sesuatu yang terasa tidak beres, lakukan tes.

Lalu, mengapa infeksi breakthrough masih terjadi? Ibaratnya, vaksinasi adalah jas hujan yang sangat baik. Jas hujan akan membuatmu tetap kering dalam gerimis dan memungkinkan kamu bekerja dalam badai. Nmaun, jika kamu berada dalam badai sepanjang hari, kamu tetap mungkin basah. Masalahnya bukan karena jas hujannya tidak berfungsi, tetapi cuaca di sekitarmu terlalu buruk.

Itulah yang terjadi sekarang dengan pandemi COVID-19 di seluruh negeri. Tingkat virus sangat tinggi sehingga vaksin saja mungkin tidak cukup untuk melindungimu. Itulah mengapa masker dapat membantu. Demikian pula dengan mengurangi interaksi di lingkungan berisiko tinggi seperti lokasi yang ramai atau ruangan tertutup dengan lebih dari 10 orang. Pada akhirnya, kamu perlu mengurangi tingkat virus di sekitarmu hingga pandemi berakhir. Pandemi bisa segera selesai jika kita semua divaksinasi. (aru)

Baca Juga:

Kriteria Olahraga Tepat untuk Tingkatkan Imunitas di kala Pandemi COVID-19

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan