Apa Itu Operasi Modifikasi Cuaca? Upaya untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem

ImanKImanK - Sabtu, 01 Februari 2025
Apa Itu Operasi Modifikasi Cuaca? Upaya untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem

Momen banjir di wilayah Jakarta. Foto MP - Didik Setiawan

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) mulai Sabtu (1/2/2025) hingga Kamis (6/2/2025) sebagai upaya untuk mengantisipasi prakiraan cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda wilayah Jakarta.

Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Maruli Sijabat, menyebut bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan terkait potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat terjadi di Jakarta hingga 6 Februari mendatang.

Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta mengambil langkah proaktif dengan melaksanakan OMC guna mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem tersebut.

“BMKG telah mengeluarkan peringatan mengenai potensi cuaca hujan yang dapat terjadi di Jakarta hingga 6 Februari. Kami melakukan OMC untuk meminimalkan risiko bencana,” ujar Maruli Sijabat, yang dikutip dari Antara, Sabtu (1/2/2025).

Baca juga:

Hadapi Hujan Ekstrem, Pemprov DKI Jakarta Bakal Lakukan Modifikasi Cuaca

Operasi modifikasi cuaca kali ini akan berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma, dengan penerbangan dimulai pada Sabtu pagi menggunakan pesawat Cesna milik TNI AU.

Operasi ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk BMKG, BNPB, dan TNI AU, yang sebelumnya telah berkolaborasi dalam misi serupa.

Apa Itu Operasi Modifikasi Cuaca

Apa Itu Operasi Modifikasi Cuaca?

Modifikasi cuaca adalah tindakan memanipulasi atau mengubah cuaca secara sengaja. Bentuk modifikasi cuaca yang paling umum adalah penyemaian awan, yang meningkatkan curah hujan atau salju, biasanya untuk tujuan meningkatkan atau meredam pasokan air setempat.

Tahapan dan Manfaat Modifikasi Cuaca

Modifikasi cuaca bertujuan untuk mengubah proses alami di atmosfer guna menciptakan cuaca yang lebih terkendali, terutama dalam menghadapi potensi hujan yang dapat menyebabkan bencana. Berikut adalah tahapan dalam operasi modifikasi cuaca:

Baca juga:

Hujan Deras Berpotensi Guyur Jabodetabek pada 30-31 Januari, BMKG Siapkan Modifikasi Cuaca jika Banjir

  1. Identifikasi Awan Target: BMKG memberikan informasi terkait lokasi awan target, arah, dan kecepatan angin kepada Flight Scientist serta pilot yang bertugas.
  2. Penaburan Zat Pembuat Hujan: Pesawat yang digunakan membawa muatan garam atau bahan lain seperti perak iodida untuk disemai di dalam awan yang telah ditargetkan.
  3. Penyuluhan Hujan: Hujan yang dihasilkan akan diarahkan ke wilayah yang membutuhkan curah hujan, sesuai dengan tujuan operasi.
  4. Kontrol Intensitas Hujan: Intensitas hujan akan disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai, apakah untuk menambah atau mengurangi curah hujan di suatu daerah.

Manfaat Modifikasi Cuaca

Menurut BMKG, modifikasi cuaca memiliki berbagai manfaat penting, antara lain:

  • Mengatasi Kekeringan dan Menambah Ketersediaan Air: Memastikan ketersediaan air untuk irigasi, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), industri, dan air minum.
  • Menanggulangi Dampak Bencana Hidrometeorologi: Membantu mencegah atau meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, kekeringan, dan kabut asap.
  • Mendukung Sektor Pertanian dan Energi: Meningkatkan hasil pertanian, produksi energi listrik, serta keberlanjutan sektor pertambangan dan perkebunan.
  • Mendukung Infrastruktur dan Event Kenegaraan: Menjamin kelancaran pembangunan infrastruktur strategis nasional serta kelancaran event kenegaraan di luar ruangan.

Sejarah Modifikasi Cuaca

Modifikasi cuaca pertama kali mendapatkan perhatian serius pada abad ke-19, ketika masyarakat Eropa Utara meyakini bahwa penembakan dapat mencegah hujan es, sehingga banyak kota pertanian menembakkan meriam tanpa amunisi.

Pengalaman dari berbagai perang besar, seperti Perang Tujuh Tahun dan Perang Napoleon, bahkan memberi kesaksian bahwa hujan sering turun setelah pertempuran besar. Cerita ini mengarah pada eksperimen yang dilakukan oleh Departemen Perang Amerika Serikat pada akhir abad ke-19, dengan harapan bisa mengubah pola cuaca melalui bahan peledak. Namun, hasilnya tidak meyakinkan.

Baca juga:

Ramalan Zodiak 2 Februari 2025: Asmara dan Kesehatan Apa Kabar?

Pada tahun 1950-an, Wilhelm Reich melakukan eksperimen kontroversial mengenai “cloudbusting” atau pemecahan awan.

Meskipun eksperimen ini mendapat perhatian, hasilnya tidak diterima secara luas oleh kalangan ilmiah. Selanjutnya, pada tahun 1954, Proyek Pembuatan Hujan Kerajaan Thailand dimulai, berfokus pada upaya menciptakan hujan untuk mengatasi kekeringan yang melanda negara tersebut.

Raja Bhumibol Adulyadej memimpin proyek ini, yang dimulai pada 20 Juli 1969 dengan menebarkan serpihan es kering di atas awan. Hasilnya cukup positif dan memotivasi pengembangan lebih lanjut.

#Cuaca Ekstrem #Modifikasi Cuaca #Apa Itu Operasi Modifikasi Cuaca #Pemprov DKI
Bagikan
Ditulis Oleh

ImanK

Berita Terkait

Indonesia
82 Rumah Warga Bondowoso Porak-poranda, Pohon Tumbang Tutup Akses Jalan
Sedikitnya 82 rumah warga di tujuh desa di dua kecamatan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, porak poranda akibat angin kencang disertai hujan deras.ambesa
Wisnu Cipto - Jumat, 05 Desember 2025
82 Rumah Warga Bondowoso Porak-poranda, Pohon Tumbang Tutup Akses Jalan
Indonesia
Kota Malang Terendam Banjir, BPBD Terpaksa Matikan Pasokan Listrik
Akses utama Kota Malam yang sempat tergenang banjir Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Bunga Coklat, Jalan Kalpataru, Jalan Kedawung, Jalan Letjen Sutoyo, Jalan Ahmad Yani, Jalan Ciliwung, dan Jalan Sunandar Priyo Sudarmo.
Wisnu Cipto - Jumat, 05 Desember 2025
Kota Malang Terendam Banjir, BPBD Terpaksa Matikan Pasokan Listrik
Indonesia
Banjir Bandang Hantam Objek Wisata Lembah Curugan Gunung Putri Bandung Barat
Cuaca buruk juga menyebabkan longsor sejumlah titik di Bandung Barat hingga akses jalan terputus
Wisnu Cipto - Jumat, 05 Desember 2025
Banjir Bandang Hantam Objek Wisata Lembah Curugan Gunung Putri Bandung Barat
Indonesia
Setop Bilang Kebaya Cuma Buat Emak-Emak! Pemprov DKI Gencarkan Jurus Agar Anak Muda Naksir Warisan UNESCO
Pengakuan ini tidak hanya bentuk penghormatan terhadap masa lalu
Angga Yudha Pratama - Jumat, 05 Desember 2025
Setop Bilang Kebaya Cuma Buat Emak-Emak! Pemprov DKI Gencarkan Jurus Agar Anak Muda Naksir Warisan UNESCO
Indonesia
Pramono Ambil Alih Tanggul Bocor Muara Baru Agar Jakarta Tak 'Tenggelam' Walau Bukan Tugas Pemprov DKI
Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara telah bergerak cepat melaksanakan penanganan darurat di lapangan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 Desember 2025
Pramono Ambil Alih Tanggul Bocor Muara Baru Agar Jakarta Tak 'Tenggelam' Walau Bukan Tugas Pemprov DKI
Indonesia
Pramono Bongkar Jam Krusial Banjir Rob Ganas yang Bakal Melanda Jakarta Besok
Ancaman banjir rob tidak hanya terbatas pada 5 atau 6 Desember 2025
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 Desember 2025
Pramono Bongkar Jam Krusial Banjir Rob Ganas yang Bakal Melanda Jakarta Besok
Indonesia
Pramono Anung Minta Anak Buah Siaga Banjir Rob dan Curah Hujan Tinggi, Camat Hingga Lurah Wajib Hadir di Lapangan
Selain itu, penguatan koordinasi dengan warga juga menjadi fokus
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 Desember 2025
Pramono Anung Minta Anak Buah Siaga Banjir Rob dan Curah Hujan Tinggi, Camat Hingga Lurah Wajib Hadir di Lapangan
Indonesia
Pramono Anung Instruksikan Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jakarta hingga Awal Tahun 2026
Jakarta siaga cuaca ekstrem. Gubernur Pramono perintahkan mitigasi banjir, kesiapan alat, dan potensi modifikasi cuaca.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 Desember 2025
Pramono Anung Instruksikan Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jakarta hingga Awal Tahun 2026
Indonesia
Pemprov Jakarta Kembali Modifikasi Cuaca Hadapi Cuaca Ekstrem di Bulan Ini
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pun diminta untuk bersiap menghadapi prakiraan cuaca tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 Desember 2025
Pemprov Jakarta Kembali Modifikasi Cuaca Hadapi Cuaca Ekstrem di Bulan Ini
Indonesia
Pohon Tumbang Timpa 5 Kios di Pasar Muncul Jaktim, Untung Tidak Ada Korban Jiwa
Pohon yang tumbang di Lokasi Binaan (Lokbin) Munjul adalah jenis Ampelas dengan diameter 40 sentimeter.
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Desember 2025
Pohon Tumbang Timpa 5 Kios di Pasar Muncul Jaktim, Untung Tidak Ada Korban Jiwa
Bagikan