Antisipasi Tindak Kriminal, Polisi Siaga di Perumahan Korban Banjir


Sejumlah warga perumahan Total Persada sedang dievakuasi oleh tim gabungan BPBD dan Polri. (Foto:merahputih.com/Rizki Fitrianto)
MerahPutih Megapolitan - Kepolisian Resort Metro Tangerang menyiagakan ratusan anggotanya di kawasan yang dilanda banjir. Hal ini untuk mengantisipasi adanya tindak kejahatan di kawasan perumahan yang ditinggal mengungsi penghuninya.
Saat ini polisi berkonsentrasi di komplek perumahan Total Persada Elok di Kecamatan Priuk Jaya, Kota Tangerang, Banten.
"Sejak semalam kami sudah melakukan koordinasi dengan TNI dan Satpol PP, bersiaga ke lokasi banjir, terutama warga yang rumahnya ditinggal mengungsi," ungkap Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Irman Sugema kepada merahputih.com, Senin (14/11).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Irman Pujahendra mengungkapkan, saat ini ada 4 wilayah kecamatan yang terendam banjir, yaitu Kecamatan Larangan, Periuk Jaya, Benda, dan Cipondoh. Kawasan paling parah adalah Kecamatan Periuk Jaya khuusunya di kompleks perumahan Total Persada Elok. "Yang paling parah di Perumahan Total Persada Elok, karena air sudah dua setengah meter lebih," jelasnya. (Widi/mw)
Bagikan
Berita Terkait
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya

Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di Sumatera Selatan 15-18 September, Waspada Potensi Banjir dan Tanah Longsor
